Penggunaan Abate dan Bacillus Thuringensis var. Israelensis di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda Wilayah Kerja Sanggata Terhadap Kematian Larva Aedes sp.
Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat hingga saat ini. Penyakit ini dapat ditemui di hampir semua negara dengan iklim tropik dan subtropik. Di Indonesia sendiri, penyakit ini masih menjadi masalah dalam 41 tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis referensi Abate (temephos 1% = 300 mg/L) dan Bacillus thuringensis var. Israelensis (0,02 ml/L) terhadap kematian larva nyamuk Aedes sp. Penelitian ini adalah penelitian lapangan kuantitatif dengan menggunakan pendekatan quasi eksperiment yang dilakukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda Wilayah Kerja Sangatta Kabupaten Kutai Timur. Hasil penelitian menunjukkan temephos1% dengan konsentrasi 300 mg/L mampu mematikan keseluruhan sampel larva Aedes sp. pada jam ke 4 atau menit ke-240 sedangkan Bacillus thuringensis var. Israelensis pada jam ke-10 atau menit ke-600. Keduanya merupakan larvasida yang masih efektif dalam mematikan larva Aedes sp.
Downloads
References
Aradilla. (2009). Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Ethanol Daun Mimba (Azadirachta Indica) Tehadap Larva Aedes Aegypti. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Blondine, C., & T.B., D. (2007). Pengendalian Vektor DBD Aedes aegypti Menggunakan Bacillus thuringiensis H-14 Galur Lokal Formulasi Bubuk (Powder) di Kota Salatiga. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Sangatta. (2016, Juli 29). DBD Kutim Termasuk Kejadian Luar Biasa. Dipetik Desember 29, 2016, dari http://www.kutaitimurkab.go.id/dbd-kutim-termasuk-kejadian-luar-biasa.
Failloux, A., A.Ung, M. Raymond, & NP. (1994). Insecticide Susceptibility in Mosquitoes (Diptera : Culicidae) from French Polynesia. JMed Entomol, 39(44), 639.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010, Agustus 1). htpp://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/buletin/BULETIN%20DBD.pdf. Dipetik Februari 22, 2016, dari htpp://www.depkes.go.id.
KR, Y., & Keman, S. (2007). Perilaku 3M, Abatisasi dan Keberedaan Jentik Aedes Aegypti Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 107-108.
Lauwrens, F. I., Wahongan, G. J., & Bernadus, J. B. (2014). Pengaruh Dosis Abate Terhadap Jumlah Populasi Jentik Nyamuk Aedes Spp Di Kecamatan Malalayang Kota Manado. Diambil kembali dari http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/4391.
Mulyatno, K., Yamanaka, A., Ngadino, & Konishi E. (2012). Resistance of Aedes aegypti (L.) Larvae to Temephos In Surabaya, Indonesia. J Med Ontomol.
N'Guessan. (2010). Control of pyrethroid and DDT-resistant Anopheles gambiae by application of indoor residual spraying or mosquito nets treated with a long-lasting organophosphate insecticide, chlorpyrifos-methyl. Malaria Journal.
O'Brien, R. (1967). Insecticides action and metabolism. New York and London: Academic Press.
Polson, K., Rawlins, S., Brogdon, W., & Chadee, D. (2010). Organophosphate Resistance in Trinidad and Tobago Strains of Aedes aegypti. J Am Mosq Control Association, 26(10), 403.
Ponlawat, A., J.G. Scott, & LCH. (2005). Insecticide Susceptible of Aedes aegypti and Aedes albopictus accross Thailand. J Med Entomol Association, 42(5), 821.
Rawlins, S., & Jo, W. (1995). Resistance in Some Caribbean Population of Aedes aegypti to Several Insecticides. J Am Mosq Control Association, 11, 59-65.
Ridl. (2008). A pre-intervention study of malaria vector abundance in Rio Muni, Equatorial Guinea: Their role in malaria transmission and the incidence of insecticide resistance alleles. Malaria Journal.
Rodriguez, M. M., Bisset, J., de Fernandez, D., Lauzan, L., & AS. (2001). Detection of Insecticide Resistance in Aedes aegypti (Diptera : Culicidae) from Cuba and Venezuela. JMed Entomol, 38(8), 623.
Salim, M., Ambarita, L. P., Yahya, Yenni, A., & Supranelfy, Y. (2011). Efektivitas Malathion Dalam Pengendalian Vektor DBD Dan Uji Kerentanan Larva Aedes aegypti Terhadap Temephos Di Kota Palembang. Buletin Penelitian Kesehatan, 39(1), 10-21.
Setiawan, Y. D., & Fikri, Z. (2014). Efektifitas Larvasida Temephos (Abate 1g) Terhadap Nyamuk Aedes aegypti Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul Diy Tahun 2013. Media Bina Ilmiah, 8(4), 33-36.
Tripsilia, L. F., Suharjono, & Gama, Z. P. (2013). Studi Toksisitas Bacllus thuringiensis Isolat Lokal Jawa Timur Berdasarkan Ketinggian Tempat Terhadap Larva Aedes aegypti. Jurnal Biotropika, 1(3).
Widiarti, Heriyanto, B., Boewono, D. T., Widyastuti, U., Mujiono, Lasmiati, et al. (2011). Peta resistensi vektor demam berdarah dengue Aedes aegypti terhadap insektisida kelompok organofosfat, karbamat dan pyrethroid di Propinsi Jawa tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Buletin Penelitian Kesehatan, 39(4), 176-189.
Yanti, A. O., Boewono, D. T., & Hestiningsih, R. (2012). Vector Resistance Status Of Dengue Hemorrhagic Fever (Aedes aegypti) In The Sidorejo District Salatiga City Against Temephos. Jurnal Vektora, IV(1), 9-21.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted to publish their work online in third parties as it can lead to wider dissemination of the work.