Identifikasi Aset Sarana Sanitasi Dasar Dengan Pendekatan Asset Based Community Development (Abcd) Di Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar.
Abstract
Sarana sanitasi dasar di masyarakat harus selalu terpenuhi, upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban), pengelolaan sampah dan saluran pembuangan air limbah(Azwar, 1996). Berdasarkan laporan MDGs tahun 2008 di Indonesia jumlah penduduk yang tidak memiliki akses air bersih sebesar 44,2 %, dan hanya 5,5 % penduduk di desa yang mempunyai akses air bersih. Selanjutnya pada tempat-tempat umum cakupan penduduk yang mempunyai akses air bersih hanya 32,9% (WHO, 2008).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aset manusia, aset fisik, aset alam, aset sosial dan aset finasial yang berhubungan dengan sarana sanitasi dasar di Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif (mix method) dengan konsep pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) dengan metode In Depth Interviewatau wawancara mendalam. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 15 (lima belas) orang dan ditentukan secara Snowball Sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi aset yang berhubungan dengan sarana sanitasi dasar di Desa Barugaia Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar adalah : Aset manusia yaitu pertukangan kayu dan batu, tukang las, pembuat jaring, pembuat perahu sampan, dll; Aset fisik yaitu kantor desa, puskesmas, gedung PKK, masjid, mushollah, poskamling, posyandu, kantor Coremap, taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, jalan raya, kantor BPD dan saluran irigasi; Aset alam yaitu tanah, air, hutan da udara. Sangatlah banyak yang dapat dimanfaatkan di Desa Barugaia ini terbukti dengan aset alam yang melimpah seperti pohon kelapa, tambang batu dan tambang pasir; Aset sosial yaitu budaya gotong royong dan saling tong menolong, kelompok nelayang dan kelompo tani; Aset finansial yaitu sumber finasial masyarakat barugaia, salah satunya pada pengolahan kelapa menjadi kopra.
Downloads
References
Azwar, A. (1996).Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : PT. Mutiara Sumber Widya, 54-55
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI. (2010). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010.Jakarta : Kemenkes RI
Derau, Christoher. (2013). Pembaru dan Kekuatan Lokal untuk Pembangunan. Australian Community Develoment and Civil Society Strengthening Scheme (ACCES) Phase II.
Margono S. (2007) Metologi Penelitian Pendidikan Komponen, MKDK. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
McKnight,John L dan John P. Kretzmann. (1993). Building Communities from the Inside Out: A Path Toward Finding and Mobilizing a Community’s Assets. The Asset Based CommunityDevelopment Institute, Institute for Policy Research, Northwestern University, Evanston,Illinois.
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung, Remaja Rosda Karya.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2013). Metode Penelitian Kesehatan. Bineka Cipta. 86-89
Republik Indonesia. “Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentangKesehatan, bab II, pasal 2 dan 3,2009.
Shihab, Quraish. (2002). Tafsir Al-Mishbah.
Suhaimi,Uzair. (1999). Focus Group Discussion. PanduanBagiPenelitiStudi Kualitatif. Kerjasama BPS ADB.
Sumantri,Arif. (2010). Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam. Jakarta: Kencana.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted to publish their work online in third parties as it can lead to wider dissemination of the work.