Penilaian Risiko Sanitasi Lingkungan di Pulau Balang Lompo Kelurahan Mattiro Sompe Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

  • Andi Susilawaty Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  • Abdul Majid HR. Lagu Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Syahrul Basri Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Ultry Maisari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Munawir Amansyah Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Penilaian risiko sanitasi lingkungan atau yang juga dikenal dengan Environmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah studi untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku-perilaku yang berisiko pada kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran analisis risiko sanitasi lingkungan di Pulau Balang Lompo Kelurahan Mattiro Sompe Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan analitik. Responden dalam penelitian ini sebanyak 65 ruman yang diambil dengan simple random sampling. Data diolah dengan menggunakan SPSS 17.0 dan disajikan dalam bentuk tabel sederhana atau tabel frekuensi untuk analisis univariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa bahaya-bahaya sanitasi lingkungan di Pulau Balang Lompo meliputi bahaya terkait kepemilikan tempat sampah (58,5%) dan air limbah domestik (37,4%). Adapun beberapa perilaku tidak sehat yang memberikan peluang keterpaparan bahaya, yaitu perilaku tidak Cuci Tangan Pakai Sabun (47,7%), Buang Air Besar Sembarangan (29,2%), tidak memilah sampah (83,1%), serta perilaku tidak melakukan penanganan sampah (84,6%).  Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat risiko sanitasi lingkungan di Pulau Balang Lompo menunjukkan bahwa RW 1 berada pada kategori Risiko sangat tinggi dengan nilai indeks risiko 191, RW 2 dengan kategori Risiko rendah dengan nilai indeks risiko 124, RW 3 dengan kategori Risiko rendah dengan nilai indeks risiko125 dan untuk RW 4 dengan kategori Risiko rendah dengan nilai indeks risiko 135. Beberapa faktor yang menjadi penyebab risiko sangat tinggi di RW 1 adalah penduduk yang menyimpang dari perilaku hidup sehat, tingkat pendidikan, kurangnya kepemilikan tempat sampah, kepemilikan SPAL dan kepemilikan jamban, serta tingginya tingkat kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan. Dalam hal ini, diperlukan risk communication agar masyarakat mengetahui dan memahami besaran risiko sanitasi lingkungan tempat tinggalnya, sehingga ada upaya pencegahan dalam bentuk peningkatan cakupan rumah tangga dan individu berperilaku bersih dan sehat

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Andi Susilawaty, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Bagaian kesehatan Lingkungan, Jurusan Kesehatan masyarakat
Abdul Majid HR. Lagu, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Bagian Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Masyarakat
Syahrul Basri, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Bagian kesehatan Lingkungan, Jurusan Kesehatan masyarakat
Ultry Maisari, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Bagian kesehatan Lingkungan, Jurusan Kesehatan masyarakat
Munawir Amansyah, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Bagaian kesehatan Lingkungan, Jurusan Kesehatan masyarakat

References

Adisasmito, W. (2007). Faktor Risiko Diare Pada Bayi dan Balita di Indonesia. Systematic Review Penelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat, Vol. 11. No.1. Hal.1- 10.

Curtis. (2001). Evidence of behaviour change following a hygiene promotion programme in Burkina Faso. Bulletin Of The World Health Organization, Vol. 79 (6): 0042-9686.

Departemen Agama Republik Indonesia. (2005). Al Quran Dan Terjemahnya. Surabaya : CV Penerbit Al Jumanatul Ali Art.

Departemen Kesehatan RI. (2016). Profil Kesehatan Kabupaten Pangkep.

Gassing, Qadir. (2005). Fiqih Lingkungan : Telaah Krisis Tentang Penerapan Hukum Takfili Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Makassar: Alauddin Press.

ISSDP. (2007). Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan Kota Blitar. Jakarta: Indonesia Sanitation Sector Development Program.

Lahiri, S & Chanthaphone, S. (2003). Water, sanitation and hygiene: a situation analysis paper for Lao PDR. International Journal of Environmental Health Research, Vol. 13. p.14 - 107.

Marwah, dkk. (2014). Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan Pulau Bonetambung. Skripsi. Kota Makassar. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin.

Notoatmodjo. (2002). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineke Cipta.

Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat:Ilmuwan Seni, Eds, revisi. Jakarta: PT.Rineka cipta.

RISKESDAS (2013). “Data Statistik Kesehatan Lingkungan Tahun 2013”. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Sangchantr, S, dkk. (2009). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Terhadap Air, Sanitasi dan Higiene di Aceh Health Meseenger. Pembawa Pesan Kesehatan.

Soeparman dan Suparmin. (2002). Pembuangan Tinja dan Limbah Cair. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Published
2018-12-30
How to Cite
Susilawaty, A., Lagu, A. M. H., Basri, S., Maisari, U., & Amansyah, M. (2018). Penilaian Risiko Sanitasi Lingkungan di Pulau Balang Lompo Kelurahan Mattiro Sompe Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Al-Sihah: The Public Health Science Journal, 10(2). https://doi.org/10.24252/as.v10i2.6872
Section
Volume 10, Nomor 2, Tahun 2018
Abstract viewed = 1186 times