Gambaran Pendidikan Seksual Anak Usia Dini Dalam Keluarga Pada Keluarga Sejahtera III Plus Kecamatan Tallo Kota Makassar
Abstract
Pendidikan seksual anak usia dini menjadi salah satu upaya untuk mencegah berbagai bahaya kejahatan seksual dan penyimpangan seksual pada anak. Keluarga menjadi wadah utama bagi anak untuk memperoleh pendidikan, termasuk pendidikan seksual. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui gambaran pendidikan seksual anak usia dini dalam keluarga sejahtera III plus di Kecamatan Tallo.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif survei pada keluarga sejehtera III plus di Kecamatan Tallo.Dari populasi 567 keluarga diperoleh sampel sebanyak 180 keluarga menggunakan purposive sampling dengan kriteria keluarga sejahtera IIII plusyang memiliki anak usia 8-12 tahun.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik (93,4%), kontrol diri yang baik (51,7%), sikap positif (93,4%), tindakan yang baik (81,1%), lingkungan sosial yang baik (82,2%) dalam memberikan pendidikan seksual anak dalam keluarga. Sehingga pendidikan seksual anak usia dini pada keluarga sejahtera III plus di kecamatan Tallo sudah baik, meskipun masih terdapat beberapa responden yang tidak pernah memberikan pendidikan seksual dalam keluarganya (41,1%). Oleh karena itu, orang tua diharapkan secara aktif dan terbuka dalam berkomunikasi masalah seksual dengan anak serta menjadi teladan dengan menanamkan nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari merupakan bagian dari pendidikan seksual anak usia dini dalam keluarga
Downloads
References
Anugraheni, E., dkk. (2012) Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orang Tua Tentang Pendidikan Seks dengan Tindakan Orang tua dalam pemberian Pendidikan Seks pada Remaja (Studi di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember). Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2012 Universitas Jember, 1-6
Fauziyah S., & Rohman M. (2012). Pendidikan Seks Bagi Anak. JurnalPrimary, Volume 4 No.2, 159-180.
Herjanti. (2015). Pola Asuh Orang Tua tentang Pendidikan Seks Anak Usia Dini. Jurnal Ilmu Kebidanan Indonesia, Vol. 05 No. 02, 93–106.
Kementerian Agama Republik Indonesia. (2012). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Kementerian Agama
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual pada Anak (GN-AKSA). Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan RI
Kriswanto C. (2006). Seks, Es Krim, dan Kopi Susu. Jakarta: Jagadnita Publishing
Lestari E., & Prasetyo J. (2014). Peran Orang Tua dalam Memberikan Pendidikan Seks Sedini Mungkin di TK Mardisiwi Desa Kedondong Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. JurnalNugroho, 2:124–131
Nurrachman, K. I. Seks Bebas Jadi Gaya Hidup?,2010. Diakses pada tanggal 1 Mei 2014 di http://news.okezone.com/
Putri, Kartika Imanda. (2012). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku Pemberian Pendidikan Seks Untuk Anak Oleh Orang Tua Siswa Madrasah Ibtidaiyah Hayatullah Islamiyah Depok Tahun 2012.Jurnal FKM Universitas Indonesia.
Setyawan, D. (2015). Komisi Perlindungan Anak Indonesia Darurat Kejahatan Seksual Anak. Retrieved January 13, 2016, from http://www.kpai.go.id/berita/indonesia-darurat-kejahatan-seksual-anak/
Shihab M. Q. (2002). Tafsir Al-Misbah: pesan, kesan, dan keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted to publish their work online in third parties as it can lead to wider dissemination of the work.