Analisis Postur Kerja Dan Re-Desain Fasilitas Kerja Pada Pengrajin Batu Bata di Kelurahan Kalase’rena Kec.Bontonompo Kab. Gowa

  • Fatmawaty Mallapiang Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Azriful Azriful Universitas Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Habibi Habibi Universitas Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Syahratul Aeni Universitas Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Titi Ismawati Universitas Negeri Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Sikap kerja tidak ergonomis pada pengrajin batu bata merupakan posisi kerja tidak alamiah yang diakibatkan oleh letak fasilitas kerja yang tidak sesuai dengan antropometri pekerja.Postur kerja tidak alamiah misalnya postur kerja yang selalu berdiri, jongkok, dan membungkuk, dalam waktu lama yang menyebabkan ketidaknyamanan dan berisiko menyebabkan Musculosceletal Disorder.Tujuan penelitian ini menganalisis postur kerja dengan metode RULA dan melakukanre-desain fasilitas kerja denganpengukuran antropometri pengrajinbatu batadi Kelurahan Kalase’rena Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan observasional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yang berjumlah 38 responden dari60 pekerja berdasarkan kriteria inklusi: tenaga kerja laki-laki, masih aktif bekerja saat penelitian, berusia <55 tahun, dan masa kerja >1 tahun. Hasil penelitian menunjukkan pada tahap pencetakanbatu bata dengan postur kerja bungkuk berada pada level risiko tinggi sehingga diperlukan perbaikan postur kerja sekarang juga. Sedangkan pada proses pencetakanbatu bata dengan postur kerja berdiri berada pada level risiko sedang sehingga diperlukan perbaikan postur kerja dalam waktu dekat. Oleh karena itu perlu adanya perbaikanfasilitaskerja yang ergonomis, seperti kursi kerja: tinggi 45 cm disertai baut ring sepanjang 20 cm sehingga dapat mengatur ketinggian kursi dari rentang 35-55 cm, panjang kurang lebih 29 cm, lebar kurang lebih 29 cm, tinggi sandaran kurang lebih 55 cm, lebar sandaran kurang lebih 43 cm dan meja kerja: panjang kurang lebih 200 cm, lebarkurang lebih 100 cm, dan tinggi 52 cm disertai baut ring sepanjang20 cm di bawah meja sehingga dapat mengatur ketinggian meja dari rentang 42-62 cm, sehingga pekerja dapat bekerja dengan aman, nyaman dan produktif.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Fatmawaty Mallapiang, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

SCOOPUS ID : 57200574636

Dosen Konsentrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

PROFIL

Azriful Azriful, Universitas Negeri Alauddin Makassar
Dosen Bagian Epidemiologi Universitas Negeri Alauddin Makassar
Habibi Habibi, Universitas Negeri Alauddin Makassar
Dosen Bagian Epidemiologi Universitas Negeri Alauddin Makassar
Syahratul Aeni, Universitas Negeri Alauddin Makassar
Dosen Bagian Epidemiologi Universitas Negeri Alauddin Makassar
Titi Ismawati, Universitas Negeri Alauddin Makassar
Mahasiswa Bagian Kesehatan kerja Universitas Negeri Alauddin Makassar

References

Departemen Agama Republik Indonesia.(2011). Alqur’an & Terjemahannya. Bandung: Syaamil Quran

Hamka.(1982). Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Penerbit Pustaka Panjimas

Handayani, W. (2011) Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorder pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Suryo Toto Indonesia. Tbk Tangerang. Skripsi.Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Mallapiang F.,& Wahyudi A.A. (2015). Gambaran Faktor Pekerjaan dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pengrajin Batu Tatakan di Desa Lempang Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru.JurnalAl-Sihah, 4: 19-25

Mallapiang F., Raodhah St., & Hamda M.M. (2016).Penilaian Risiko Ergonomi Postur Kerja dengan Metode Quick Exposure Checklist (QEC) pada Pengrajin Mebel UD.Pondok Mekar Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar.Jurnal Al-Sihah, 8: 121-129

Mutiah A., Setyaningsih Y., & Jayanti S. (2013).Analisis Tingkat Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) dengan The BriefTM Survey dan Karakteristik Individu Terhadap Keluhan MSDs Pembuat Wajan di Desa Cepogo Boyolali. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2: 1-15

Pani, M.S. (2014). Analisis Postur Kerja dengan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) pada Pekerja Las Listrik di Kelurahan Romang Polong Kec.Somba Opu Kab.Gowa.Skripsi.Gowa: Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar

Prayojani, T.W. (2016). Hubungan Postur Kerja dan Faktor Individu dengan Keluhan Subyektif Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) pada Pekerja Bagian Pemuatan Packing Plant Indarung Pt Semen Padang Tahun 2016.Skripsi.Padang: Universitas Andalas

Rinaldi E., Utomo W., & Nauli F.A. (2015).Hubungan Posisi Kerja pada Pekerja Industri Batu Bata dengan Kejadian Low Back Pain (LBP).Jurnal JOM, 2: 1085-1093

Sakinah, Djajakusli R., & Naeim F. (2012).Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Pekerja Batu Bata di Kelurahan Lawawoi Kabupaten Sidrap. Jurnal, 1-10

Shihab M.Q. (2009). Tafsir Al-Mishbah Vol. 14.Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati

Siska M.,& Teza M. (2012). Analisa Postur Kerja Pada Proses Pencetakan Batu Bata Menggunakan Metode NIOSH.Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 11:61-70

Suwanto, J. (2016). Hubungan Antara Risiko Postur Kerja dengan Risiko Keluhan Muskuloskeletal pada Pekerja Bagian Pemotongan Besi di Sentra Industri Pande Besi Padas Klaten. Publikasi Ilmiah. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published
2019-07-02
How to Cite
Mallapiang, F., Azriful, A., Habibi, H., Aeni, S., & Ismawati, T. (2019). Analisis Postur Kerja Dan Re-Desain Fasilitas Kerja Pada Pengrajin Batu Bata di Kelurahan Kalase’rena Kec.Bontonompo Kab. Gowa. Al-Sihah: The Public Health Science Journal, 11(1). https://doi.org/10.24252/as.v11i1.9419
Section
Volume 11, Nomor 1, Tahun 2019
Abstract viewed = 840 times