Analisis Kandungan Zat Gizi Roti Rumput Laut Lawi-Lawi (Ceulerpa racemosa) Subtitusi Tempe Sebagai Alternatif Perbaikan Gizi Masyarakat
Abstract
Roti rumput laut lawi-lawi subtitusi tempe merupakan salah satu produk diversifikasi pangan lokal dengan pemanfaatan rumput laut lawi-lawi (Ceulerpa racemosa) yang kaya zat besi (Fe) sebesar 9,9 mg/100 gram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, kadar air dan Zat Besi (Fe) serta uji organoleptik pada roti rumput laut lawi-lawi (Ceulerpa racemosa) subtitusi tempe. Jenis rancangan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dan pendekatan penelitian eksperimentatif dengan desain true-eksperimen. Metode yang digunakan untuk perlakuan rumput laut lawi-lawi dan tempe dengan perbandingan kelompok kontrol 100:0, kelompok eksperimen 75:25, 50:50, 25:75 dan 0:100. Hasil penelitian roti rumput laut lawi-lawi subtitusi tempe formulasi 100:0, 75:25, 50:50, 25:75 dan 0:100 berturut-turut yaitu karbohidrat (48,96%, 55,37%, 54,33%, 56,10% dan 53,99%), protein (8,25%, 8,77%, 10,28%, 11,42% dan 9,94 %), lemak (7,71%, 7,61%, 8,81%, 7,93% dan 8,79%), Fe (18,23277mg/kg, 17,17137mg/kg, 20,9091mg/kg, 16,80773mg/kg dan 10,81677 mg/kg) dan air (21,14%, 20,74%, 21,45%, 23,26% dan 25,16%). Uji hedonik dengan skor tertinggi terdapat pada formulasi 0:100 dengan kriteria sangat sangat suka dan formulasi 75:25, 50:50 serta 25:75 dengan kriteria sangat sangat suka. Adapun uji mutu hedonik dengan skor tertinggi pada formulasi 25:75 dengan kriteria agak baik. Uji Friedmen p<0,05 menunjukkan ada pengaruh subtitusi tempe terhadap kualitas roti rumput laut lawi-lawi dari aspek warna, rasa dan mutu over all serta tingkat kesukaan. Rekomendasi produk terbaik dari ke lima sampel untuk kebutuhan zat gizi makro dan zat gizi mikro adalah formulasi 25:75. Jadi disarankan bagi masyarakat agar dapat melakukan diversifikasi pangan seperti roti rumput laut lawi-lawi subtitusi tempe serta diperlukan penelitian lebih lanjut tentang zat gizi lain yang terkandung dalam roti rumput laut lawi-lawi (Ceulerpa racemosa) subtitusi tempe sebagai makanan tambahan guna memenuhi kebutuhan zat gizi masyarakat.Downloads
References
Ali, M. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.
Ali, M. (2016). Konsep Makanan Halal Dalam Tinjauan Syariah dan Tanggung Jawab Produk Atas Produsen Industri Halal. Jurnal Ahkam. 12: 291-306.
Badan Standarisasi Nasional. (1992). SNI 01-2891-1992. Cara Uji Makanan dan Minuman. Jakarta. Dewan Standarisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional. (1998). SNI 01-2896-1998. Uji Cemaran Logam dalam Makanan. Jakarta. Dewan Standarisasi Nasional
Badan Standarisasi Nasional. (2012). Tempe: Persembahan Indonesia untuk Dunia. Jakarta. PUSIDO Badan Standardisasi Nasional.
Bastian, F, dkk. (2013). Daya Terima dan Kandungan Zat Gizi Formula Tepung Tempe dengan Penambahan Semi Refined Carrageenan (Src) dan Bubuk Kakao. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Prodi Teknologi Pangan UNHAS. 2:5-8.
Burhanuddin. (2014). Respon Warna Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Karatenoid Anggur Laut (Caulerpa racemosa) pada Wadah Terkontrol. Jurnal Balik Diwa. 2:8-13.
Ginting, P. dkk (2013). Pengaruh Perbandingan Tepung Talas dengan Tepung Tempe dan Konsentrasi Baking Soda Terhadap Mutu Kerupuk Talas. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian. 1: 29-38.
Kementrian Agama. (2015). Alqur’an dan Terjemahan. Jakarta: Darus Sunnah.
Mustadir, M. (2015). Analisis Kandungan Zat Gizi Bakpao Abon Ikan Kembung Jantan (Rastrelliger Kanagurta) dengan Subtitusi Rumput Laut Merah (Eucheuma Cottonii). Skripsi. Makassar: UIN Alauddin Makassar.
Sanjaya, Y. A. dkk. (2016). Phytochemicals Propertie and Faty Acid Profile of Green Seaweed Caulerpa racemosa from Madura, Indonesia. International Journal of ChemTech Research. 9:425-431.
Suryatna, B. S. (2015). Peningkatan Kelembutan Tekstur Roti Melalui Fortifikasi Rumput Laut Euchema Cottoni. Jurnal Teknoboga. 2:18-25.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted to publish their work online in third parties as it can lead to wider dissemination of the work.