ISTIBDAL HARTA BENDA WAKAF PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Abstract
Istibdal merupakan menukar harta benda wakaf dengan sesuatu baik harta benda wakaf itu dijual terlebih dahulu kemudian diganti dengan barang yang lain atau dipindah lokasinya. Istibdal merupakan solusi akhir bagi harta benda wakaf yang tidak lagi memberikan manfaat, menjaga kelestarian atau keberadaan benda wakaf merupakan keniscayaan kapan dan dimana saja. Keberadaan benda wakaf tersebut harus memberikan manfaat dan berdaya guna dengan alasan yang jelas dan maslahat yang lebih banyak. Istibdal merupakan solusi dalam menghadapi keadaan-keadaan tertentu seperti harta benda wakaf yang tidak produktif karena umur yang sudah tua, rusak dan terbengkalai sehingga tidak bisa dimanfaatkan lagi. Perspektif hukum Islam istibdal pada harta benda wakaf boleh dilakukan dengan berbagai pertimbangan dan kemaslahatan ummat.
Istibdal is a waqf property swap with something better waqf property that was sold first and then replaced with other goods or moved location. Istibdal is the ultimate solution for the waqf property is no longer beneficial, to preserve the existence of objects or endowments that are inevitable anytime and anywhere. The existence of the waqf objects must provide benefits and efficient with clear reasons and more function. Istibdal is a solution in the face of certain circumstances such as waqf property unproductive because of old age, damaged and abandoned so cannot be used again. Istibdal perspective of Islamic law on waqf property should be done with careful consideration and the benefit of the Ummah.
References
Ahmad Rofiq. 2012. Fiqh Kontekstual dari Normatif ke Pemaknaan Sosial. Cet. II; Semarang: Pustaka Pelajar
Departemen Agama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. 2008. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Jakarta
Irfan Abu Bakar, Chaider S. Bamualim (ed). 2006. Filantropi Islam & Keadilan Sosial. Cet. I; Jakarta: Center For The Study of Relegion (CSRC)
Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Wakaf. 2001. Strategi Pengembangan Wakaf Di Tengah Kondsi Ekonomi Tak Menentu, Jakarta
Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Wakaf. 2011. Manajemen Pengelolaan Proyek Percontohan Wakaf Produktif, Jakarta
Mundzir Qahaf. 2005. al-Waqf al-Islamiy> Tathawwuruhu> Ida>ratuhu> wa Tanmiyatuhu>. Cet. I; Dar al Fikr: Damaskus, Syiria., 2000. Diterjemahkan oleh Muhyiddin Mas Rido, Manajemen Wakaf Produktif . Cet. I; Jakarta : Khalifa
Taufiq Hamami. 2003. Perwakafan Tanah dalam Politik Hukum Agraria Nasional. Cet. I; Ciputat: PT. Tatanusa
Wahbah az-Zuhaili. 2007. al- Fiqh al-Islami> wa Adillatuhu>, Jilid X. Cet. X; Damaskus: Dar Fikr
Yulizar D. Sanrego. 2016. Fiqh Tamkin (Fiqh Pemberdayaan) Mewujudkan Modal Sosial dalam Mewujudkan Khairu Ummah. Cet. I; Jakarta: Qisthi Press
Sukron Kamil. 2016. Ekonomi Islam, Kelembagaan dan Konteks Keindonesiaan Dari Politik Makro Ekonomi Hingga Realisasi Mikro. Cet. I; Jakarta: Rajawali Pers
Once an article was published in the journal, the author(s) are:
- to retain copyright and grant to the journal right licensed under Creative Commons License Attribution that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship.
- permitted to publish their work online in third parties as it can lead wider dissemination of the work, with an acknowledgement of its initial publication in this journal
- continue to be the copyright owner and allow the journal to publish the article with the CC BY-NC-SA license
- receiving a DOI (Digital Object Identifier) of the work.