ISTIBDAL HARTA BENDA WAKAF PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

  • Musyfikah Ilyas Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar

Abstract

Istibdal merupakan menukar harta benda wakaf dengan sesuatu baik harta benda wakaf itu dijual terlebih dahulu kemudian diganti dengan barang yang lain atau dipindah lokasinya. Istibdal  merupakan solusi akhir bagi harta benda wakaf yang tidak lagi memberikan manfaat, menjaga kelestarian atau keberadaan benda wakaf merupakan keniscayaan kapan dan dimana saja. Keberadaan benda wakaf tersebut harus memberikan manfaat dan berdaya guna dengan alasan yang jelas dan maslahat yang lebih banyak. Istibdal merupakan solusi dalam menghadapi keadaan-keadaan tertentu seperti harta benda wakaf yang tidak produktif karena umur yang sudah tua, rusak dan terbengkalai sehingga tidak bisa dimanfaatkan lagi.  Perspektif  hukum Islam istibdal pada harta benda wakaf boleh dilakukan dengan berbagai pertimbangan dan kemaslahatan ummat.

Istibdal is a waqf property swap with something better waqf property that was sold first and then replaced with other goods or moved location. Istibdal is the ultimate solution for the waqf property is no longer beneficial, to preserve the existence of objects or endowments that are inevitable anytime and anywhere. The existence of the waqf objects must provide benefits and efficient with clear reasons and more function. Istibdal is a solution in the face of certain circumstances such as waqf property unproductive because of old age, damaged and abandoned so cannot be used again. Istibdal perspective of Islamic law on waqf property should be done with careful consideration and the benefit of the Ummah.

References

Ahmad Rofiq. 2012. Fiqh Kontekstual dari Normatif ke Pemaknaan Sosial. Cet. II; Semarang: Pustaka Pelajar

Departemen Agama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. 2008. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Jakarta

Irfan Abu Bakar, Chaider S. Bamualim (ed). 2006. Filantropi Islam & Keadilan Sosial. Cet. I; Jakarta: Center For The Study of Relegion (CSRC)

Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Wakaf. 2001. Strategi Pengembangan Wakaf Di Tengah Kondsi Ekonomi Tak Menentu, Jakarta

Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Wakaf. 2011. Manajemen Pengelolaan Proyek Percontohan Wakaf Produktif, Jakarta

Mundzir Qahaf. 2005. al-Waqf al-Islamiy> Tathawwuruhu> Ida>ratuhu> wa Tanmiyatuhu>. Cet. I; Dar al Fikr: Damaskus, Syiria., 2000. Diterjemahkan oleh Muhyiddin Mas Rido, Manajemen Wakaf Produktif . Cet. I; Jakarta : Khalifa

Taufiq Hamami. 2003. Perwakafan Tanah dalam Politik Hukum Agraria Nasional. Cet. I; Ciputat: PT. Tatanusa

Wahbah az-Zuhaili. 2007. al- Fiqh al-Islami> wa Adillatuhu>, Jilid X. Cet. X; Damaskus: Dar Fikr

Yulizar D. Sanrego. 2016. Fiqh Tamkin (Fiqh Pemberdayaan) Mewujudkan Modal Sosial dalam Mewujudkan Khairu Ummah. Cet. I; Jakarta: Qisthi Press

Sukron Kamil. 2016. Ekonomi Islam, Kelembagaan dan Konteks Keindonesiaan Dari Politik Makro Ekonomi Hingga Realisasi Mikro. Cet. I; Jakarta: Rajawali Pers

Published
2016-12-01
How to Cite
Ilyas, M. (2016). ISTIBDAL HARTA BENDA WAKAF PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Jurisprudentie : Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah Dan Hukum, 3(2), 138-150. https://doi.org/10.24252/jurisprudentie.v3i2.2822
Section
Volume 3 Nomor 2 Desember 2016
Abstract viewed = 3073 times