KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA PERKARA

  • Rahmaullah Rahmatullah Universitas Indonesia Timur Makassar
    (ID)

Abstrak

This inheritance issues often cause disputes or problems for heirs, because it directly involves property thus often lead to disputes or disputes scramble for control of the estate. Religious Court has the duty and authority to examine, decide and resolve cases at the first level among the Muslim one in the field of inheritance based on Law No. 3 of 2006 on the Religious Courts. In resolving legacy issues, there are two areas that need to be distinguished authority that area and region qadha fatwa.

Keywords: Heirs, Authorities Religious Court

Masalah waris ini sering menimbulkan sengketa atau masalah bagi ahli waris, karena langsung menyangkut harta benda seseorang sehingga sering menimbulkan sengketa ataupun perselisihan karena berebut untuk menguasai harta waris tersebut. Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam salah satunya di bidang waris berdasarkan UU No. 3 Tahun 2006 tentang Pengadilan Agama. Dalam menyelesaikan masalah warisan, ada dua wilayah wewenang yang perlu dibedakan yaitu wilayah fatwa dan wilayah qadha.

Kata Kunci: Waris, Kewenangan Pengadilan Agama

 


Referensi

Ali Afandi, 1986, Hukum Waris Hukum Keluarga Hukum Pembuktian, Jakarta : Bina Aksara

Fatchur Rahman, 1975, Ilmu Waris, Bandung : PT A-Ma’arif

Habib Adjie, 2008, Pembuktian Sebagai Ahli Waris Dengan Akta Notaris (Dalam Bentuk Akta Keterangan Ahli Waris), Bandung : Mandar Maju

Herlien Budiono, 2009, Menuju Keterangan Hak Waris yang Uniform (Wacana Pembuktian Sebagai Ahli Waris Dengan Akta Notaris), Surabaya.

Idris Ramulyo, 2005, Hukum Waris Indonesia dalam Perspektif Islam, Adat dan BW, Bandung : Refika Aditama

------------------, 2006, Hukum Perkawinan, Hukum Kewarisan. Jakarta : Sinar Grafika

I Gede Purwaka, Keterangan Hak Waris yang Dibuat Oleh Notaris Berdasarkan Ketentuan KUH Perdata. Program Spesialis Notariat dan Pertanahan. Jakarta : Fakultas Hukum UI Press

Omersalim, 1987, Dasar-dasar Hukum Waris di Indonesia, Jakarta : Bina Aksara

Pitlo, 1995, Hukum Waris Buku Kesatu. diterjemahkan oleh F. Tengker, Bandung : PT. Cipta Aditya Bakti

-------------, 1979, Hukum Waris Menurut KUH Perdata. Terjemahan Isa Arif. Jakarta : Intermasa

Surini Ahlan dan Nurul Elmiyah, 2005, Hukum Kewarisan Perdata Barat., Jakarta : Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Zainuddin Ali, 2008, Pelaksanaan Hukum Waris Indonesia. Jakarta : Sinar Grafika

Diterbitkan
2016-06-01
Bagian
Volume 3 Nomor 1 Juni 2016
Abstrak viewed = 1278 times