PROFIL KEMAMPUAN SPASIAL MAHASISWA CAMPER DALAM MEREKONSTRUKSI IRISAN PRISMA DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER

  • M. Imamuddin IAIN Bukittinggi
    (ID)
  • Isnaniah Isnaniah IAIN Bukittinggi
    (ID)

Abstract

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan menggambarkan kemampuan mahasiswa camper dalam merekonstruksi irisan prisma ditinjau dari perbedaan gender. Subjek dalam penelitian ini diambil secara acak dua orang mahasiswa camper dengan jenis kelamin berbeda yaitu satu orang laki-laki dan satu orang perempuan. Hasil penelitian menyimpulkan kemampuan mahasiswa laki-laki dalam mengkonstruksi irisan prisma masih lemah dalam ketelitian dan daya abstraksinya khusunya kemampuan visualisasi keruangan (spatial visualisation), sedangkan kemampuan mahasiswa perempuan adalah lemah dalam kemampuan persepsi keruangan (spatial perception), lemah dalam kemampuan relasi keruangan (spatial relations) dan lemah dalam kemampuan visualisasi keruangan (spatial visualisation).

Abstract:

This study aims to describe the profile of camper student ability in reconstructing prism slices in terms of gender differences. Subjects in this study are two camper students with different gender, male and female who were randomly taken. The result of the research concludes that the ability of male students in constructing prism slices is still weak in accuracy and abstraction power for spatial visualization ability, while other is weak in some aspects in spatial ability: perception, relations and visualization.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asis M., Arsyad N., & Alimuddin. (2015). Profil kemampuan spasial dalam menyelesaikan masalah geometri siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis tinggi ditinjau dari perbedaan gender. Daya Matematis: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika. 3 (1), 1-10.

Isnaniah. (2016). Analisis spasial abilities mahasiswa program studi Pendidikan Matematika STAIN Bukittinggi. Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Menara Ilmu, 10 (1693–2617), 89–103.

Kartono. (2012). Hands on activity pada pembelajaran geometri sekolah sebagai asesmen kinerja siswa. Jurusan Matematika FMIPA UNNES.

Lohman, D. F. (1993). Spatial ability and G. Paper presented at the first spearman seminar, University of Plymouth.

Maccoby, E.E., & Jacklin, C. N. (1974). The Psychology of sex differences. Standford: Stanford University.

Nazaruddin. (2015). Posisi gender dalam perspektif hukum Islam. Jurnal Al-Qadau, 2 (2), 1-15.

Soemadi. (1994). Pengajaran geometri di sekolah-sekolah Indonesia (satuan pemikiran alternatif). IKIP Surabaya.

Stoltz, P. G. (2000). Adversity quotient: Mengubah hambatan menjadi peluang. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Susento. (2006). Mekanisme interaksi antara pengalaman kultural-matematis, proses kognitif, dan topangan dalam reivensi terbimbing. UNESA.

Yilmaz, B. (2009). On the development and measurement of spatial ability. International Electronic Journal of Elementary Education, 1 (2), 1–14.

Published
2018-06-03
Section
Articles
Abstract viewed = 1169 times