Potensi Instrumen FTIR dan GC-MS dalam Mengkarakterisasi dan Membedakan Gelatin Lemak Ayam, Itik dan Babi
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi gelatin tulang kaki ayam, kulit itik dan kulit babi serta membedakan profil asam lemak dari ketiga material tersebut. Metode yang digunakan: proses curing dan hidrolisis dengan variasi suhu. Hasil yang diperoleh dikarakteisasi dengan FTIR dan GC-MS. Hasil yang diperoleh menunjukkan gelatin yang dihasilkan dari tulang kaki ayam, kulit babi dan kulit itik pada suhu 80ᵒC masing-masing 2.02%; 9.33% dan 1.1%. Kadar air dari tulang kaki ayam, kulit babi, dan kulit itik yaitu 11.19%; 7.73% dan 7.7%. kadar air tersebut telah memenuhi standar kadar air SNI yaitu maksimum 16%. Hasil karakterisasi gelatin dengan FTIR menunjukkan serapan gugus fungsi yang spesifik. Pada spektrum FTIR gelatin kulit babi terdapat gugus N−H dan O−H (3433,79 cm-1), CH2 (2931,01 cm-1), C═O (1655,21 cm-1), N−H dan C-N (1544,38 cm-1), N−H (1237,39 cm-1) dan gugus C−O (1079,69 cm-1). Peak yang dihasilkan kulit babi lebih sedikit. Sedangkan GC-MS mampu membedakan komponen asam lemak babi dengan asam lemak ayam dan itik. Diperoleh hasil bahwa komposisi asam lemak utama pada lemak babi adalah asam oleat C18:1 (58,79%), stearat C18:0 (11,66%) dan palmitat C16:0 (11,44%). Komponen asam lemak utama pada lemak babi murni secara keseluruhan memiliki asam arakidonat dan asam eikosenat yang tidak terdeteksi pada lemak lain.
Downloads
References
Al-Quran dan Terjemahnya. (2015). Kementerian Agama
Fajriati, Imelda dan Liana Aisyah. (2010). Teknologi Pangan Hewani dalam Wacana Halal dan Haram. Al-Qanun 13, no. 2: 394-423.
Hasdar, Muhamad, dkk. (2011). Karakteristik Edible Film yang Diproduksi dari Kombinasi Gelatin Kulit Kaki Ayam dan Soy Protein Isolate. Buletin Peternakan 35, no. 3: 188-196. ISSN 0126-4400.
Hermanto, dkk. (2015). War 41 Diferensiasi Gelatin Asal Hewan pada Produk Permen Jelly Komersil Menggunakan Ftir dan Kalibrasi Multivariat. World Academic and Research Congress 2015
Jannah, Akyunul, dkk. (2013). Isolasi dan Karakterisasi Gelatin dari Tulang Ayam dengan Metode Asam. ALCHEMY 2, no. 3: 184 – 189.
Juliasti, dkk. (2015). Pemanfaatan Limbah Tulang Kaki Kambing sebagai Sumber Gelatin dengan Perendaman Menggunakan Asam Klorida. Aplikasi Teknologi Pangan 4, no. 1: 5-10.
Juliasti, dkk. (2014). Pengaruh Konsentrasi Perendaman Asam Klorida pada Limbah Tulang Kaki Kambing terhadap Kekuatan Gel, Viskositas, Warna dan Kejernihan, Kadar Abu dan Kadar Protein Gelatin. Teknologi Hasil Pertanian VII, no. 1: 32-38.
Miskah, Siti, dkk. (2010). Pengaruh Konsentrasi CH3COOH dan HCl sebagai Pelarut dan Waktu Perendaman pada Pembuatan Gelatin Berbahan Baku Tulang/Kulit Kaki Ayam. Teknik Kimia 17, no. 1: 1-6.
Setiawati, Ima Hani. (2009). Karakterisasi Mutu Fisik Kimia Gelatin Kulit Ikan Kakap Merah (Latjanus sp.) Hasil Proses Perlakuan Asam. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor,
Shihab, M. Quraish. (2002). Tafsir Al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati
Siregar, Hadijah, dkk. (2015). Pengaruh Jenis Pelarut dan Suhu Ekstraksi Kaki Ayam Terhadap Karakteristik Fisik dan Kimia Gelatin yang Dihasilkan. Rekayasa Pangan dan Pertanian 3, no.2: 171-177.
Suryati, dkk. (2015). Pembuatan dan Karakterisasi Gelatin dari Ceker Ayam dengan Proses Hidrolisis. Teknologi Kimia Unimal 4, no. 2: 66-79.
Wulandari, dkk. (2013). Pengaruh Defatting dan Suhu Ekstraksi terhadap Karakteristik FisikGelatin Tulang Ikan Gabus (Channa striata)”. Fishtech 11, no. 01: 38-45.
Copyright (c) 2019 St Chadijah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1) Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
2) Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
3)Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).