PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN BENTANG LEBAR STUDI KASUS: PUSAT OLAHRAGA BULUTANGKIS

  • Sudarman Jurusan Teknik Arsitektur, UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Nasrullah Jurusan Arsitektur, Universitas Bosowa
    (ID)
  • Hanazulfiah Al Mahdaly Jurusan Arsitektur, Universitas Bosowa
    (ID)

Abstract

Alam menyediakan berbagai kebutuhan hidup manusia dimulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Namun seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia pun meningkat dengan tajam. Eksploitasi terhadap bumi secara besar-besaran pun terjadi. Hal inilah yang mengakibatkan rusaknya keseimbangan alam tersebut. Maka dari itu Arsitektur Hijau menjadi salah satu solusi yang diperlukan untuk menjawab tantangan persoalan lingkungan yang semakin memburuk dan hal ini disebabkan karena pendekatan pembangunan yang terlalu berorientasi pada aspek ekonomi jangka pendek semata. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk (1) memahami pengertian arsitektur hijau (2) memahami prinsip-prinsip arsitektur hijau (3) memahami penerapan konsep arsitektur hijau pada bangunan bentang lebar. Dalam penerapannya bangunan bentang lebar khusus nya pusat olahraga bulutangkis di mana bangunan ini bersifat publik sehingga harus menimalisir energi buatan dengan begitu pencahayaan dan penghawaan alami lebih terasa dampaknya oleh pengunjung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang merupakan gambaran atas fenomena yang terjadi suatu objek penelitian pada saat sekarang yang didasarkan pada fakta-fakta yang tampak. Pola pengembangan dalam mendukung metode tersebut adalah dengan melakukan beberapa tahapan analisis yang disertai dengan studi literatur yang mendukung teori. Pusat Olahraga Bulutangkis Kota Makassar telah memenuhi beberapa prinsip-prinsip arsitekutr hijau Greenship. Yakni selaras iklim setempat, lingkungan eksisting terjaga, penggunaan material ekonomis dan ramah lingkungan.

Published
2022-10-10
Abstract viewed = 296 times