PUNCAK-PUNCAK CAPAIAN SUFISTIK DALAM PERSPEKTIF METODOLOGIS

  • Tasmin Tangngareng Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang puncak-puncak sufistik dalam perspektif metodologis. Ajaran tasawuf pada hakekatnya adalah ekspresi keagamaan, ia merupakan komitmen moral dan iman dari orang-orang yang beragama secara saleh. Hal ini disebabkan, tasawuf dan ajarannya berfungsi untuk mewadahi dan menstabilkan komitmen moral orang yang beriman sehingga tasawuf memberikan tempat bagi kehidupan rohaniyah. Dengan rohani yang suci dan bersih, sang sufi memungkinkan dirinya untuk sampai pada puncak-puncak capaian sufistik, yakni mengadakan komunikasi, bahkan “menyatu” (ittihad) dengan Tuhannya. Dalam menggapai puncak-puncak capaian sufistik itu, memerlukan proses perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan, karena harus melalui berbagai maqam dan hal.. Maqam adalah suatu tahap pencapaian ruhaniah dalam mendekat kepada Tuhan, yang merupakan hasil upaya  bagi seorang sufi; sedangkan hal adalah suasana batiniah, yang senantiasa mengitari perasaan calon sufi dalam setiap maqam yang selalu bergerak naik setahap demi setahap sampai ke tingkat puncak perjalanannya yakni puncak capaian sufistik. Metode perjalanan kepuncak capaian sufistik memiliki tingkat yang beragam, yakni mahabbah, ma’rifah, ittihad, hulul dan wahdat al-wujud. Untuk sampai pada tingkat-tingkat tersebut berbagai metodologis yang dilakukan para sufi. Dalam hal ini, metode yang dilakukan untuk sampai pada tingkat mahabbah dan ma’rifah adalah qalb – ruh – sirr. Sedangkan metode yang dilakukan untuk sampai pada tingkat itihad, hulul dan wahdat al-wujud adalah  al-fana dan al-baqa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Qur`an al-Karim.

Aceh, Abu Bakar. Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf. Solo: Ramadhani, 1990

Amin, Ahmad. Zuhr al-Islam. Beirut: dar al-Kutub al-Arabiy, 1969

Arberry, A.J. Sufism and Account of The Mistics of Islam, diterjemahkan oleh Bambang Herawan dengan judul, Tasawuf Versus Syariat, Cet. I. Jakarta: Hikmah, 2000.

Al-Baqy, Muhammad Fu’ad Abd. al-Mu’jam al-Mufahras Li Alfaz al-Qur’an, Cet. III. Beirut: Dar al-Fikr, 1992.

Badawi, Abd al-Rahman. Syathahat al-Shufiyyah. Beirut: Dar al-Qalam, 1978.

Basyuni, Ibrahim. Nasy`at al-Tasawwuf al-Islam . Mesir: Dar al-Fikr, t.th.

As, Asmaran. Pengantar Studi Tasawuf (Edisi Revisi). Cet. II; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.

Departemen Agama RI, Ensiklopedia Islam. Jakarta: Dit. Bimpera, 1987-1988

Al-Gazali, Abu Hamid. Muqasyafah al-Qulub al-Muqarib ila Hadhrah `Allam al-Ghuyub fi `Ilm al-Tasawwuf, diterjemahkan oleh Irwan Kurniawan dengan judul “ Menyingkap Hati Menghampiri Ilahi Ziarah Ruhani Bersama Imam al-Gazali” Cet. III; Bandung: Pustaka Hidayah, 2000.

----------. Ihya Ulum al-Din. Beirut: Dar al-Ma`rifat, t.th

Hamka, Tasawuf Perkembangan dan Kemurniannya. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1993

Hilal, Ibrahim. Al-Tasawwuf al-Islam Bayna al-Din wa al-Falsafah. Kairo: Dar al-Nahdah al-Arabiyah, 1979.

Hifni, Abd al-Mun`im. Mu`jam Musthalah al-Sufiyyah. Beirut: Dar al-Masirah, 1980.

Al-Hujwiri, Ali Usman al-Jullabi. Kasyf al-Mahjub: Risalah Persia Tertua Tentang Tasawuf, (Terj.) Abdul Hadi WM. Bandung: Mizan, 1993.

Hanbal. Ahmad Ibn. Kitab al-Zuhud. Beirut: Dar al-Nahdah al-Arabiyah, 1981.

Illahi, Ibrahim Gazur. Mengungkap Misteri Sufi Besar Mansur al-Hallaj. Jakarta: Rajawali, 1986.

Ibrahim, Muhammad Zaki, Abjadiyyah al-Tasawwuf al-Islamiy,diterjemahkan oleh Abdul Syukur AR. Dan A. Rivai Usman dengan judul” Tasawuf Salafi Menyucikan Tasawuf dari Noda-Noda. Cet. IV; Jakarta: al-Asyirah al-Muhammadiyah,1989.

Jumhuriyah Mishriyah al-Arabiyah Majma’ul Lughah al-Arabiyah, Al-Mu’jam al-Falsafiy. al-Qahirah : t.p, 1979.

Kailani, Qamar. Fiy al-tasawwuf al-Islam. Kairo: Dar al-Ma’arif, 1976.

Al-Kalabazi, al-Ta’aruf li Mazhab Ahl al-Tasawuf. Kairo: Maktabat al-Kulliyat al-Azhariyah, 1969

Lewis, B., et.al. (Eds.), The Encyclopaedia of Islam, Vol. III, (EJ. Brill, Leiden, 1971).

Ma`luf. Louis, al-Munjid Fi al-Lughah wa al-A`lam. Beirut: Dar al-Masyriq, 1984

Mahmud, Abd Halim. Al-Luma wa Makanatuhu fi al-Tasawwuf al-Islamiy. Kairo: Maktabah al-Saqafah al-Diniyah, t.th

Mahmud, Abd Qadir. Al-Falsafah al-Sufiyyah fi al-Islam . Kairo: Dar al-Fikr, 1966.

Al-Munawwar, Muhammad Ibn. Asrar al-Tauhid fi Maqamat al-Syaikh Abi Sa`id. Kairo: Dar al-Misriyyah li al-Ta`lif wa Tarjamah, 1996.

Nasution, Harun. Falsafat dan Mistisisme dalam Islam, cet. VII. Jakarta: Bulan Bintang, 1990.

. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI Press, 1986

, “Tasawuf” dalam Budhy Munawar-Racham (ed), Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah. Cet.I; Jakarta: Paramadina, 1994.

Qandil, Abdul Mun’im. Rabi’ah al-Adawiyah; ‘Azrau al-Bashrah al-Batul, diterjemahkan oleh Herry Muhammad dengan judul Figur Wanita Sufi; Perjalanannya Hidup dan Cintanya pada Allah. Surabaya: Pustaka Progressif, 1993

Al-Qasyani, Abd al-Razaq. Ishthilahat al-Sufiyah. Mesir: al-Hay`ah al-Mishriyyah al-Ammah li al-Kitab, 1981.

Siregar, Rivay. Tasawuf; dari Sufisme Klasik ke Neo-Sufisme, Cet. II. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2000

Al-Shiddiqiy, Muhammad Ibn `Alan. Dalil al-Falihin li Thuruq Riyadh al-Shalihin Riyadh:Daral-Ifta,tth.

How to Cite
Tangngareng, T. (1). PUNCAK-PUNCAK CAPAIAN SUFISTIK DALAM PERSPEKTIF METODOLOGIS. Aqidah-Ta: Jurnal Ilmu Aqidah, 3(1), 83 - 97. https://doi.org/10.24252/aqidahta.v3i1.3410
Section
Artikel
Abstract viewed = 2924 times