HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DAN AKITIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA USIA REMAJA DI TANGERANG
Abstract
Latar Belakang : Pada masa remaja seringkali terjadi permasalahan psikologis serta gangguan emosional yang menimbulkan gejala kecemasan, penurunan energi dan depresi dan dapat menyebabkan gangguan patologis apabila terjadi secara terus menerus. Data laporan di Indonesia menurut RIKESDAS (2013) sekitar 15,5% remaja putri mengalami kelebihan berat badan dibandingkan dengan data remaja putra berkisar 7,8%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat stres dan aktivitas fisik dengan status gizi pada usia remaja di Tangerang. Desain Penelitian ini menggunakan analisis korelasi dengan melalui pendekatan cross sectional. Metode sampling yang digunakan dengan cara Cluster Random Sampling serta sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 211 orang. Hasil uji statistik menggunakan regresi linier ganda dengan tingkat kesalahan (ɑ=0.05) menunjukan adanya hubungan tingkat stres dan aktivitas fisik secara signifikan berhubungan dengan status gizi dengan nilai Sig. (2-tailed) 0.000 (P value = <0.05). Kesimpulan : pada penelitian ini terdapat hubungan antara tingkat stres dan aktivitas fisik dengan status gizi
Kata Kunci : Aktivitas Fisik, Remaja, Status Gizi, Tingkat Stres,
Downloads
References
Ambarawati, D. (2016). Hubungan Tingkat Kecukupan Energi, Protein, Serat, dan Tingkat Aktivitas Fisik Dengan Indeks Massa Tubuh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang.
Ali, A. (2012). Psikologis Remaja. Pt. Bumi Aksara.
Almatsier, S. (2006). PPRINSIP DASAR ILMU GIZI 2. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Arista, M. P. (2017). Hubungan Tingkat stres dengan Kejadian Dysmenorrea pada Remaja Putri di MAN 1 Kota Madium. Doctoral dissertation. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Arikunto, A. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.
Azizah, L. M. (t.t.). BUKU AJAR KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA. 657.
Azwar, S. (2011). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar.
Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. (2015). Proyeksi Penduduk Provinsi Banten 2010-2020.
Damayanti, A. E. (2016). Hubungan Citra Tubuh, Aktivitas Fisik, Dan Pengetahuan Gizi Seimbang Dengan Status Gizi Remaja Putri. Dalam Repository Universitas Airlangga.
Depkes RI. (2010). Laporan HasilRiset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan RI.
Erny, E., & Tri handari, S. R. (2019). Hubungan Antara Aktivitas Fisik dan Konsumsi Zat Besi dengan Status Gizi pada Remaja Putri di SMP Yayasan Pendidikan Islam Bintaro Jakarta Selatan Tahun 2017. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 15(1), 56. https://doi.org/10.24853/jkk.15.1.56-62
FAO/WHO/UNU. (2001). Human Energy Requirement. Rome.
Hari, J. J. (2017). Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Kecanduan Game Online Pada Remaja Kelurahan Ploso Baru Surabaya. 2–4.
Kartika Sari, A. D., & Wirjatmadi, B. (2017). HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANSIA DI KOTA MADIUN. Media Gizi Indonesia, 11(1), 40. https://doi.org/10.20473/mgi.v11i1.40-47
Khomsan, A. (2007). Peranan Pangan dan Gizi Untuk Kualitas Hidup. Grasindo.
Kementrian Kesehatab RI. (t.t.-a). Riset Kesehatan Dasar 2010.
Kusumajaya, Y. (2007). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Remaja (SMP) di Wilayah DKI Jakarta. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; Tesis.
Maharani, M. (2018). Aktivitas Fisik, Pengetahuan Gizi, Asupan Energi, Asupan Serat Dan Status Gizi Lebih Pada Remaja. Jurnal Media Kesehatan, 10(2), 167–172. https://doi.org/10.33088/jmk.v10i2.341
Mahardikawati, V. A., & Roosita, K. (2008). Aktivitas Fisik, Asupan Energi Dan Status Gizi Wanita Pemetik Teh Di Ptpn Viii Bandung, Jawa Barat. Jurnal Gizi dan Pangan, 3(2), 79. https://doi.org/10.25182/jgp.2008.3.2.79-85
Permaisih. (2007). Status Gizi Remaja dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. http://diglib.litbang.depkes.go.id/go.php?=jkpkbppk-gdl-res-2003-permaisih-886-gizi.pdf
Rohimah, tyas fabiandini. (2019). Pengetahuan Gizi, Ttigkat Konsumsi, Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Santriwati Pondok Pesantren Mahasiswa Syafi’Urrohman Jember.
SARI, R. I. (2012). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Remaja Usia 12-15 Tahun Di Indonesia Tahun 2007. 2007, 10–35.
Sarwono, S. (2013). Psikologis Remaja. PT. Rajagrafindo Persada.
Setiawan, & Haridito. (2015). Hubungan status gizi dengan tingkat kosentrasi belajar siswa. E-Journal Unesa-Jurnal Kesehatan Olahraga, 3(1), 12–20.
Sukianto, R. E., Marjan, A. Q., & Fauziyah, A. (2020). Tingkat Stres, Ee, Aktifitas Fisik, Persen Lemak Tubuh Thd Status Gizi Pegawai Upn Jkt. Ilmu Gizi Indonesia, 3(2), 113–122. https://doi.org/10.35842/ilgi.v3i2.135
Supardi, S. (1993). Populasi dan Sampel Penelitian. Unisia, 13(17), 100–108. https://doi.org/10.20885/unisia.vol13.iss17.art13
Wahyuningsih, E. (2018). Tingkat Stres Remaja Dengan Siklus Menstruasi. 66, 37–39.
Wulandari, A. R., Widari, D., & Muniroh, L. (2019). Hubungan Asupan Energi , Stres Kerja , Aktifitas Fisik , Dan Durasi Waktu Tidur Dengan IMT Pada Manajer Madya Dinas Pemerintah Kota Surabaya Correlation between Energy Intake , Job Stress , Phyisical Activity , and Sleep Duration with BMI in M. 40–45. https://doi.org/10.20473/amnt.v3.i1.2019.40-45