Menganalisis Penggunaan Campur Kode pada Guru Bahasa Inggris SMP di Kecamatan Pangkep
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis tuturan guru tentang campur kode yang digunakan dan faktor apa saja yang mempengaruhi mereka untuk mencampurkan bahasa. Dalam menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif; Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, angket, dan dianalisis menggunakan analisis dokumen tuturan guru. Peneliti menemukan, dari rumusan terkait jenis campur kode menunjukkan 240 data campur kode yang dilakukan guru yaitu: penyisipan dan pergantian. Jenis campur kode yang paling banyak muncul pada penyisipan adalah penyisipan frasa (45,8%) diikuti penyisipan kata (40,0%). Penyisipan hybrid (8,3%) berikutnya, pergantian (3,7%) dan yang terakhir adalah penyisipan pengulangan (2,0%). Faktor-faktor yang sangat mempengaruhi penggunaan campur kode guru adalah bilingualisme (83,33%), kosa kata (81,25%), pasangan penutur (76,04%), pergaulan (72,91%), situasi (66,66%). ) dan prestise (50%). Setelah peneliti mengidentifikasi jenis-jenis campur kode dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, berarti teori yang dikemukakan Muysken dan Kim benar-benar terjadi di sebuah SMP di Kecamatan Pangkep.
Kata Kunci: Campur Kode, Proses Pembelajaran