Identifikasi morfologi penyakit tanaman cabai (Capsicum sp.) yang disebabkan oleh patogen dan serangan hama lingkup kampus UIN Alauddin Makassar
Abstract
Cabai merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena mempunyai nilai pemasaran yang tinggi dari segi konsumsi dan ekonomi. Di Indonesia, cabai menjadi salah satu komoditi sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, dan setiap hari kebutuhan masyarakat akan cabai terus mengalami peningkatan. Akan tetapi, produksi cabai di Indonesia masih belum dapat memenuhi kebutuhan cabai nasional. Salah satu penyebab menurunnya produksi cabai di Indonesia adalah adanya gangguan penyakit dan serangan hama yang menyerang tanaman saat penyemaian sampai panen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakter morfologi penyakit pada tanaman cabai (Capsicum sp.) lingkup kampus UIN Alauddin Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2021 – 06 Januari 2022 dengan menggunakan metode deskriptif (descriptive research) yaitu mengamati secara langsung bentuk morfologi penyakit pada tanaman cabai yang disebabkan oleh patogen dan serangan hama. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan studi hasil penelitian. Adapun jenis penyakit yang diduga menyerang tanaman cabai yaitu bercak daun Cercospora, busuk buah antraknosa dan serangan hama Thrips.
References
E. Oktapia, “Respons Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) terhadap Pemberian Jamur Trichoderma sp.,” vol. 3, no. 1, pp. 17–25, 2021.
A. Arsi et. al., “Pengaruh Teknik Budidaya terhadap Serangan Penyakit pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) di Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir,” J. Teknol. Pertan., vol. 20, no. 2, pp. 79–84, 2020.
A. A. Cahya and R. H. Br Bangun, “Karakteristik Petani dan Kelayakan Usahatani Cabai Besar (Capsiccum Annum L) dan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L) di Sumatera Utara,” Agricore J. Agribisnis dan Sos. Ekon. Pertan. Unpad, vol. 5, no. 1, pp. 49–58, 2020, doi: 10.24198/agricore.v5i1.27139.
A. Hamzah, R. Rustam, and H. Fauzana, “Pengembangan Tanaman Cabai Rawit untuk Peningkatan Ekonomi Keluarga di Desa Koto Parambahan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar Development of Cayenne Pepper Plants for Improvement Family Economy in Koto Parambahan Village Kampar District Kampar Regency,” vol. 1, no. 2, pp. 45–50, 2021.
R. Oelviani, “Penerapan Metode Analytic Hierarchy Process Untuk Merumuskan Strategi Penguatan Kinerja Sistem Agribisnis Cabai Merah Di Kabupaten Temanggung,” Inform. Pertan., vol. 22, no. 1, p. 11, 2015, doi: 10.21082/ip.v22n1.2013.p11-19.
D. K. Djereng, R. Kawuri, and Y. Ramona, “Potensi Bacillus sp. B3 Sebagai Agen Biokontrol Penyakit Layu Bakteri Yang Disebabkan Oleh Ralstonia sp. Pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.),” Metamorf. J. Biol. Sci., vol. 4, no. 2, p. 237, 2017, doi: 10.24843/metamorfosa.2017.v04.i02.p16.
T. N. Wulandari, T. R. Saridewi, and Dayat, “Peningkatan Kapasitas Petani Dalam Pengendalian Oorganisme Pengganggu Tanaman Pada Budidaya Cabai Merah Di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi RawasS,” J. Inov. Peneliitian, vol. 1, no. 3, pp. 647–658, 2020.
N. W. Suwardani, P. Purnomowati, and E. T. Sucianto, “Kajian Penyakit Yang Disebabkan Oleh Cendawan Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Di Pertanaman Rakyat Kabupaten Brebes,” Scr. Biol., vol. 1, no. 3, p. 223, 2014, doi: 10.20884/1.sb.2014.1.3.554.
W. Adiartayasa, M. Sritamin, and M. Puspawati, Hama dan Penyakit pada Tanaman Cabai Serta Pengendaliannya, vol. 16, no. 1. 2017.
M. M. Ratulangi et al., “Diagnosis Dan Insidensi Penyakit Antraknosa Pada Beberapa Varietas Tanaman Cabe Di Kota Bitung Dan Kabupaten Minahasa,” Eugenia, vol. 21, no. 3, 2012, doi: 10.35791/eug.18.2.2012.3561.
N. Sari and R. S. Kasiamdari, “Identifikasi dan Uji Patogenisitas Colletotrichum spp. dari Cabai Merah (Capsicum annuum): Kasus di Kricaan, Magelang, Jawa Tengah,” J. Ilmu Pertan. Indones., vol. 26, no. 2, pp. 243–250, 2021, doi: 10.18343/jipi.26.2.243.
D. Y. Intarti, I. Kurniasari, and A. Sudjianto, “Efektivitas Agen Hayati Beauveria bassiana dalam Menekan Hama Thrips sp. pada Tanaman Cabai Rawit (Capcisum frutescens L.),” Agrovigor J. Agroekoteknologi, vol. 13, no. 1, pp. 10–15, 2020, doi: 10.21107/agrovigor.v13i1.5621.
N. Wakhidah, Kasrina, and H. Bustaman, “Keanekaragaman jamur patogen dan gejala yang ditimbulkan pada tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) di Dataran Rendah,” J. Konserv. hayati, vol. 17, no. 2, pp. 63–68, 2021.
F. Solikhah and J. Panggeso, “Respon Ketahanan Beberapa Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) terhadap Penyakit Antraknosa yang Disebabkan Jamur Collectothricum capsici,” vol. 8, no. 6, pp. 1283–1290, 2020.
W. A. E. R. P. Rahmawati, “Isolasi dan Identifikasi Jamur Pada Buah Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Yang Bergejala Antraknosa Dari Lahan Pertanian Di Dusun Jeruk,” J. Protobiont, vol. 8, no. 2, pp. 94–100, 2019, doi: 10.26418/protobiont.v8i2.34058.
N. S. B. Hasbi, H. O. Rosa, and E. Liestiany, “Intensitas serangan penyakit antraknosa yang disebabkan Oleh Colletotrichum sp. pada tanaman cabai rawit dan cabai besar di Desa Karya Maju Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala,” Prot. Tanam. Trop., vol. 4, no. 2, pp. 380–385, 2021.
C. S. Rante and G. S. J. Manengkey, “Preferensi Hama Thrips sp. (Thysanoptera : Thripidae) Terhadap Perangkap Berwarna Pada Tanaman Cabai,” Eugenia, vol. 23, no. 3, pp. 113–119, 2018, doi: 10.35791/eug.23.3.2017.18963.
L. Daha, T. Abdullah, P. S. Agroteknologi, P. S. Agroteknologi, F. Pertanian, and U. Hasanuddin, “Distribusi Hama Thrips Palmi Karny ( Thysanoptera : Thripidae ) Pada Enam Jenis Tanaman Inang,” vol. 1, no. 1, pp. 79–87, 2015.
N. N. Kasim, A. Nasaruddin, and Melina, “Identifikasi Thrips (Thysanoptera) Pada Tanaman Tomat Dan Cabai Di Tiga Kabupaten,” J. Tabaro, vol. 1, no. 1, pp. 67–77, 2017.