Analisis aflatoksin pada pakan ayam buras dengan metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)

  • Dhea Nanda Zainuddin Prodi Biologi, UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Hafsan Hafsan Prodi Biologi, UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Rusmadi Rukmana Prodi Biologi, UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Hadi Purnama Wirawan Balai Besar Veteriner Maros
    (ID)

Abstract

Aflatoksin, senyawa toksin yang umumnya dihasilkan oleh jamur Aspergillus, dapat membahayakan kesehatan hewan dan manusia melalui produk-produk hewani terkontaminasi. Penelitian ini mengevaluasi tingkat kontaminasi aflatoksin pada pakan ayam buras menggunakan metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Mini riset dilaksanakan di Laboratorium Patologi Balai Besar Veteriner Maros, Sulawesi Selatan. Pendekatan analitik kuantitatif dengan metode deskriptif digunakan untuk menyelidiki konsentrasi aflatoksin dalam sampel. Hasilnya menunjukkan nilai absorbansi sampel dan konsentrasi aflatoksin ketiga sampel pakan ayam buras menunjukkan kandungan aflatoksin berbeda, namun semuanya berada di bawah batas maksimum 20 ppb sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 3144:2015. Metode ELISA terbukti efektif dan dapat diandalkan dalam mendeteksi aflatoksin dengan tingkat sensitivitas tinggi. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa ELISA adalah alat yang efektif untuk memantau kontaminasi aflatoksin dalam pakan ayam buras. Meskipun hasil saat ini memenuhi standar keamanan, pendekatan preventif dan pemantauan terus-menerus tetap penting untuk menjaga kesehatan ternak dan keamanan hasil ternak. Pengembangan metode analisis yang lebih inovatif di masa depan akan memperkuat upaya deteksi dini dan pencegahan optimal dalam penyediaan pakan yang aman dan berkualitas tinggi.

Published
2024-04-30
How to Cite
Zainuddin, D. N., Hafsan, H., Rukmana, R., & Wirawan, H. P. (2024). Analisis aflatoksin pada pakan ayam buras dengan metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi, 4(1), 1-6. https://doi.org/10.24252/filogeni.v4i1.29655
Section
Artikel Penelitian
Abstract viewed = 367 times