Potensi ampas sagu sebagai media tumbuh ulat sagu
Abstract
Sagu merupakan salah satu sumber bahan makanan bagi masyarakat di Tana Luwu. Pengolahan pati sagu menghasilkan limbah cair dan limbah padat yang jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Ampas sagu dan pucuk batang sagu adalah limbah padat yang dihasilkan dari pengolahan pati sagu yang masih mengandung selulosa cukup tinggi. Kandungan selulosa yang tinggi merupakan potensi yang besar untuk dapat diolah dan dimanfaatkan kembali sehingga dapat mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi ampas sagu sebagai media pertumbuhan ulat sagu berdasarkan berat dan panjang ulat sagu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan penambahan ampas sagu sebanyak 25 gram (P1), 30 gram (P2), 35 gram (P3), dan 40 gram (P4) dengan pengamatan selama 20 hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode Regresi Linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ampas sagu berpengaruh signifikan terhadap perkembangan berat ulat sagu (Sig. 0,007 < 0,05) dan panjang ulat sagu (Sig. 0,009 < 0,05).