Analisis Hubungan Kondisi Fisik dengan Kualitas Air Pada Sumur Gali Plus di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Selatan
Abstract
Sumur merupakan sumber utama penyediaan air bersih bagi penduduk, baik di perkotaan maupun dipedesaan.Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena itu mudah terkena kontaminasi melalui rembesan yang berasal dari kotoran manusia, hewan, maupun untuk keperluan domestik rumah tangga.Kualitas sumber mata air di uji berdasarkan parameter fisika, kimia dan biologi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kondisi fisik dengan kualitas air pada sumur gali plus di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Selatan. Desain penelitian ini adalah observasional dengan metode cross sectional. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan proportional random sampling. Hasil penelitian dari 28 sampel sebanyak 20 (71,4%) resiko rendah dan 8 (28,6%) beresiko sedang berdasarkan kondisi fisik sumur gali plus, sebanyak 22 (78,6%) sumur telah memenuhi syarat dan 6 (21,4%) tidak memenuhi syarat kualitas fisika, sebanyak 22 (78,6%) sumur telah memenuhi syarat dan 6 (21,4%) sumur tidak memenuhi syarat kualitas kimia dan sebanyak 21 (75,0%) sumur telah memenuhi syarat dan 7 (25,0%) sumur tidak memenuhi syarat kualitas bakteriologi. Hasil analisis statistik dengan uji Chi – Square menunjukkan nilai PR sebesar 19,057 dengan nilai p sebesar 0,000 < 0,2. Bagi masyrakat sekitar agar menjaga kualitas air sumur dengan menjaga lingkungan sekitar dan bagi petugas puskesmas agar tetap melakukan pengawasan dan pembinaan secara berkala.
Kata Kunci: Kualitas Air, Kondisi Fisik, Sumur Gali Plus
References
Afandi, F. N., B. Siswanto dan Y. Nuraini. (2015). Pengaruh Pemberian Berbagai Jenis Bahan Organik Terhadap Sifat Kimia Tanah Pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar di Entisol Ngrahkah-Pawon, Kediri. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan.Vol.2, No.2 : 237-244.
Alwi, M dan Maulina. (2012). Pengujian Bakteri Coliformdan Escherichia coliPada Beberapa Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Palu Timur Kota Palu. Jurnal Biocelebes.Vol.6 (1) : 40-47.
Aminah, S. dan Wahyuni, S. (2018). Hubungan Konstruksi Sumur dan Jarak Sumber Pencemar Terhadap Total Coliform Air Sumur Gali di Dusun 3A Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Analis Kesehatan Volume 7, No 1 Juni 2018. Lampung: Analis Kesehatang Poltekes Tanjungkarang.
Aramana IYT, Kawatu PAT, RatagB, Umboh JML. (2013). Gambaran Kualitas Fisik dan Bakteriologis Air Serta Kondisi Fisik Sumur Gali di Kelurahan Bitung Karangria Kecamatan Tuminting kota Manado. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Asmadi, Khayan, Kasjono H.S. (2011). Teknologi Pengolahan Air Minum. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Chandra, Budiman. (2007). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC
Darmiati. (2015). Hubungan Jarak Dan Kondisi Fisik Sumber Pencemar Terhadap Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali Di Sekitar Kandang Ternak Di Dukuh Jetis Jogopaten Kecamatan Sleman. Tesis. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Depkes RI. (1990). Permenkes RI No.416/MENKES/PER/IX/1990. Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta : Depkes RI
Effendi, H. (2003). Telaah kualitas air. Kanisius. Yogyakarta.
Hasnawi, Heriyani. (2012). Pengaruh Konstruksi Sumur Gali terhadap Kandungan Bakteri Escherichia coli pada Air Sumur Gali di Desa Dopalak Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo.
Hasrianti, Nurasia. (2016). Analisis Warna, Suhu, pH dan Salinitas Air Sumur Bor di Kota Palopo. Universitas Cokrominoto Palopo, Vol (2), No (1)
Huwaida, Rizka Najla. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Escherichia coli Air Bersih pada Penderita Diare Di Kelurahan Pakujaya Kecamatan Serpong Utara Kota Tangerang Selatan Tahun 2014, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hiday
Joko, T. (2010). Unit Air Baku dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kusnaedi. (2010). Mengolah Air Kotor untuk Air Minum. Jakarta: Swadaya.
Lilis. (2018). Analisis Hubungan Faktor Sanitasi Sumur Gali Terhadap Indeks Fecal Coliform Di Desa Sentul Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang Banten. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi
Machfoedz, MS. (2008). Menjaga Kesehatan Rumah dari Berbagai Penyakit Kesehatan Lingkungan-Kesehatan Masyarakat-Sanitasi Pedesaan dan Perkotaan. Fitramaya ; Yogyakarta
Mangarey, F. B., Sondakh, R. C., & Kawatu, P. A. (2014). Hubungan Antara Konstruksi Sumur Gali dan Jarak Terhadap Sumber Pencemar dengan Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali di Desa Moyongkota Kecamatan Modayag Barat
Marsono. (2009). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali Di Permukiman. Semarang. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. Thesis.
Marwati, Ni Made, dkk. (2008). Kualitas Air Sumur Gali Ditinjau Dari Kondisi Lingkungan Fisik Dan Perilaku Masyarakat Di Wilayah Puskesmas I Denpasar Selatan.Ecotropic: Jurnal Ilmu Lingkungan. Universitas Udayana
Melinda Abdul dkk. (2014). Uji Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pesisir Pantai (Studi Penelitian Sumur Gali di Desa Bulontio Barat Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo). Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo
Nurhadini. (2016). Studi Deskriptif Sumur Gali Ditinjau Dari Kondisi Fisik Lingkungan Dan Praktik Masyarakat Di Kabupaten Boyolali. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Skripsi
Permenkes RI. (2010). Permenkes RI no. 492/Menkes/Per/IV/2010.Tentang persyaratan kualitas air minum. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Radjak, Nurmala Ferbiyanti. (2013). Pengaruh Jarak Septic Tank dan Kondisi Fisik Sumur terhadap Keberadaan Bakteri Escherichia coli. Skripsi. Universitas Negeri Gotontalo.
Rahmawati NF, Susetyorini E,Waluyo L. (2016). Kualitas Mikrobiologi Air Sumur Berdasarkan Total Koliform di Kabupaten Trenggalek. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.
Rizza, R. (2013). Hubungan Antara Kondisi Fisik Sumur Gali dengan Kadar Nitrit Air Sumur Gali di Sekitar Sungai Tempat Pembuangan Limbah Cair Batik. Unnes Journal of Public Health. Volume 2. No 3. Mei 2013. Hlm 1-10.
Ronny, Syam, D. (2015). Studi Sanitasi dengan Kualitas Bakteriologis Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Panakkukang Kota Makassar. Higiene 2(2), 81-90
Sapulete, M. R. (2016). Hubungan Antara Jarak Septic Tank Ke Sumur Gaali dan Kandungan Escherhia Coli Dalam Air Sumur Gali di Kelurahan Tuminting Kota Manado. Jurnal Biomedik, 2(3)
Siti Munfiah, Nurjazuli, dan Onny Setiani. (2013). Kualitas Fisik dan Kimia Air Sumur Gali dan Sumur Bor di Wilayah Kerja Puskesmas Guntur II Kabupaten Demak. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, Vol. 12 No. 2
Trisnawulanwulan I.A.M, dkk. (2007). Analisis Kualitas Sumur Gali Di Wilayah Sanur.Badung : Universitas Udayana. ISSN 1907- 5626.
Wahyuningsih. (20130. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Bakteriologi Sumur Gali Di Rw I Desa Banjarsari Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen Tahun 2012. Skripsi. Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Widiyanti., Manik, N.L.P., dan Ristiati, N.P. (2004). Analisis Kualitatif Bakteri Koliform Pada Depo Air Minum Isi Ulang Di Kota Singaraja Bali. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 3 No 1, April 2004 : 64-7
Copyright (c) 2020 HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.