Determinan Kejadian Penyakit Diare Pada Santri Di Pesantren Modern Kota Makassar Tahun 2018

  • Syahratul Aeni Universitas Islam Negeri Alauddin
    (ID)
  • Emmi Bujawati Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Habibi Habibi Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Durrotul Mahdiyah Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Diare adalah kondisi dimana seseorang mengalami buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat) lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran determinan kejadian penyakit diare santri pada 4 Pesantren modern kota Makassar yaitu Pesantren Darul Aman, Ummul Mukminin Putri, IMMIM Putra, Darul Arqam. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif observasional dengan jumlah responden sebanyak 149 responden. Karakteristik responden berdasarkan umur mayoritas terdapat pada umur 14 tahun (43.6%), berdasarkan jenis kelamin mayoritas laki-laki 90 responden. Kebiasaan jajan cukup berada pada Pesantren IMMIM Putra (74%) dan kebiasaan jajan kurang pada Pesantren Darul Arqam (70%). Kebiasaan mencuci tangan cukup berada pada Pesantren IMMIM Putra (47.1%) dan Kebiasaan mencuci tangan kurang berada pada Pesantren Darul Arqam (80%). Perilaku membuang sampah cukup berada pada Pesantren Darul Aman dan Darul Arqam (66.7%) dan perilaku membuang sampah kurang berada pada Pesantren Darul Arqam (66.7%). Perilaku penggunan jamban cukup berada pada Pesantren Ummul Mukminin Putri (65.8%) dan perilaku jamban kurang berada pada Pesantren Darul Arqam (66.7%). Kondisi penyediaan air bersih Pesantren modern berada pada kriteria memenuhi syarat, kondisi sarana pembuangan sampah terdapat 2 Pesantren yang memenuhi syarat dan 2 Pesantren lainnya tidak memenuhi syarat, kondisi sarana pembuangan air limbah (SPAL) berada pada kategori memenuhi syarat, keadaan jamban/WC Pesantren modern tidak memenuhi syarat, keadaan kantin pada Pesantren modern berada pada kategori tidak memenuhi syarat

 

Kata kunci : Diare, Pesantren, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

References

Abata,Q A. (2013).Resep Dokter Penyembuh Penyakit yang Diderita Anak-Anak. Jawa timur : Al-Furqon

Adriansyah, A. A. (2017). Keterkaitan Antara Sanitasi Pondok Pesantren dengan Kejadian Penyakit yang Dialami Santri di Pondok Pesantren Sunan Drajat,. jurnal FKM 1, 4–13.

Adyanastri, F. (2012). Etiologi dan Gambaran Klinis Diare Akut di RSUP Dr Kariadi Semarang.. FK Undip, 1–59.

Arahman,(2012). Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Batua Makassar jurnal ilmiah. 2,1-10.

Asnidar. (2015). Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Kejadian Diare pada Anak di Puskesmas Bontonompo di Kabupaten Gowa Tahun 2015. Jawa Barat. Al-Hidayah

Departemen Kesehatan RI. (2006). Pedoman Pelaksanaan Pencegahan Penyakit Diare, Jakarta : Ditjen PPM & PL.

Depkes RI (2005). Pedoman Teknis Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan di Sekolah. jakarta : Dirjen P2M dan PLP Depkes RI

Dinkes Makassar. (2017). Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2016. Makassar: Pemerintah Kota Makassar

Fatmawati, Saputra,(2016). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Santri Pondok Pesantren As ’ Ad dan Pondok Pesantren Al Hidayah Healthy Lifestyle and Clean Practise Of Santri In Pondok Pesantren As ’ Ad And Pondok Pesantren. 1(1), 29–35.Al -Hidayah

Fazlin, Syarifah. (2013). Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Teknik Mencuci Tangan yang Benar Terhadap Kejadian Diare Di SDN 01 Pontianak. Artikel Penelitian, , diakes pada 30 januari 2014.

Depkes RI (2005). Pedoman Teknis Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan di Sekolah. jakarta : Dirjen P2M dan PLP Depkes RI

Dinkes Makassar. (2017). Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2016. Makassar: Pemerintah Kota Makassar

Fatmawati, Saputra. (2016). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Santri Pondok Pesantren As ’ Ad dan Pondok Pesantren Al Hidayah Healthy Lifestyle and Clean Practise Of Santri In Pondok Pesantren As ’ Ad And Pondok Pesantren. 1(1), 29–35.Al -Hidayah

Fazlin, Syarifah. (2013). Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Teknik Mencuci Tangan yang Benar Terhadap Kejadian Diare Di SDN 01 Pontianak. Artikel Penelitian, , diakes pada 30 januari 2014.

Kemenkes RI. (2011). Situasi Diare di Indoesia. Jakarta: Balitbang Kemenkes Ri

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1429/MENKES/SK/XII/2006

Kuspriyanto (2002). Pengaruh Sanitasi dan Higiene Perorangan terhadap Penyakit Kulit. Tesis. Surabaya

Lafendi. (2017). Implementasi Pendidikan Soft Skills pada Santri Di Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Boyolali Tahun 2017. Jurnal Ilmiah. 1.1-8

Manson's (1996). Etiologi dan gambaran klinis diare akut di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Jurnal FK.2.1-3

Marylin, E. B. (2008). Hubungan Antara Pembuangan Sampah dengan Kejadian Diare pada Penduduk di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang Marylin Junias 1 , Eliaser Balelay 2, 03(02).

Palancoi, N. A. (2014). Hubungan antara Pengetahuan dan Lingkungan dengan Kejadian Diare Akut pada Anak di Kelurahan Pabbundukang Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep.Jurnal Kesehatan, VII(2), 346–352.

Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun 2016

Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2015

Rosmila (2013). Sanitasi Dan Periaku Personal Hygiene Santri Pondok Pesantren Darul Abrar Kabupaten Bone Tahun 2013.Skripsi

Sudirman, N., Saleh, M., Susilawaty, A., & Basri, S. (2019). Kondisi Sanitasi Lingkungan Pondok Pesantren di Kota Makassar Tahun 2018. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 5(1), 39-45.

Published
2020-05-27
How to Cite
Aeni, S., Bujawati, E., Habibi, H., & Mahdiyah, D. (2020). Determinan Kejadian Penyakit Diare Pada Santri Di Pesantren Modern Kota Makassar Tahun 2018. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 5(2), 91-99. https://doi.org/10.24252/higiene.v5i2.13912
Abstract viewed = 546 times