Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan dari Personal Hygiene dan Sanitasi Terhadap Keluhan Penyakit Kulit di Pulau Badi Kabupaten Pangkep

  • Wahyu Alfat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Andi Susilawaty Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Fatmawaty Mallapiang Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Munawir Amansyah Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Syahrul Basri Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Environmental Health Risk Asessment (EHRA) adalah sebuah studi partisipatif untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga. Data yang diperoleh dari studi EHRA akan digunakan untuk menentukan wilayah yang berisiko terhadap penyakit berbasis lingkungan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif observasional, dilakukan di Pulau Badi Kecamatan Liukkang Tupabbiring Kabupaten Pangkep. Dengan jumlah populasi 618 Kepala Keluarga, Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Multi stage sampling dimana metode ini menggabungkan beberapa metode random sampling yang digunakan seefisien dan seefektif mungkin yaitu proporsional stratified random sampling untuk menentukan sampel disetiap wilayahnya, serta menggunakan metode pengambilan sampel yang kedua yaitu simple random sampling dimana untuk memilih rumah tangga sebagai responden. sehingga jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 64 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah yang berisiko sangat tinggi (kategori 4) berada pada wilayah RW I dan RW V, untuk yang berisiko sedang (kategori 2) berada pada wilayah RW II dan RW IV, dan yang berisiko rendah berada pada wilayah RW III. Sedangkan untuk keluhan Penyakit Kulit dari 64 (100%) responden, yang mengalami kulit kering seperti sisik dan terkelupas 30 (47%) responden, gatal dengan frekuensi berulang 20 (31%) responden, Bentol kemerahan 8 (13%) responden, dan bercak kemerahan 6 (9%) responden. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan bagi kader-kader posyandu serta tenaga kesehatan di Pulau Badi dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang keluhan-keluhan penyakit kulit melalui penyuluhan, dan bagi penduduk perlu meningkatkan kebersihan diri dan menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit kulit.

 

Kata Kunci : EHRA, Penyakit Kulit, Personal Higiene

References

Achmadi UF. (2011). Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. Jakarta : Rajawali pers.

Astriyanti T, Lerik MDC, Sahdan M. (2010). Perilaku Hygiene Perorangan Pada Penderita Penyakit Kulit dan Bukan Penderita Penyakit Kulit di Lembaga Permasyarakatan Klas II A Kupang Tahun 2010. MKM. Kupang. Desember 2010; 05 (1) : 33-40

Azhar, J., Susilawaty, A., & Saleh, M. (2016). Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan di Dusun Kokoa Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros Tahun 2015. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(2), 99-107.

Azwar, A. (1995). Pengantar Kesehatan Lingkungan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Azwar, A. (1996). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan . Jakarta : Mutiara Sumber Widya.

Daud, Rustam Abdul Kadir. (2000). Hubungan antara tingkat pendidikan pendapatan dan perilaku masyarakat dengan kualitas sanitasi lingkungan pesisir pantai Desa Huangobotu Kecamatan Kabila Kabupaten Gorontalo.Thesis. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Dinas Kesehatan Pangkep. (2017). Profil Kesehatan Kabupaten Pangkep 2016. Pangkep : Dinas Kesehatan Pangkep.

Parman. (2017). Faktor Risiko Hygiene Perorangan Santri Terhadap Kejadian Penyakit Kulit Skabies di Pesantren AL-Baqiyah Atushilahat Tanjung Tabung Barat. Skripsi. Jambi : Universitas Batanghari Jambi.

Injhawan, R, Matiz, C & Jacob, S. (2009). Contact Dermatitis From Basics to Allergodromes. Pediatric Annals.

Kementrian Kesehatan. (2015). Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kepriana, V. (2016). Hubungan Antara Higiene dan Sanitasi Dengan Jumlah Angka Kuman Pada Sambal di Warung Tenda Kota Pontianak. Skripsi. Pontianak : Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Kusnoputranto, Haryoto. (2000). Kesehatan Lingkungan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.

Notoatmodjo. (2002). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineke Cipta.

Rahmawati, R. (2010). Hubungan Antara Faktor Pengetahuan dan Perilaku Dengan Kejadian Scabies di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sajida A. (2012). "Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Dengan Keluhan Penyakit Kulit di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan".Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara.

Shihab, M. Quraish, (2009). Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, Vol.1, Lentera Hati, Jakarta.

Susilawaty A. (2016). Kerentanan Ketersediaan Air Bersih Di Pulau-Pulau Kecil Di Sulawesi Selatan. Skripsi. Makassar : UIN Alauddin

Published
2020-06-08
How to Cite
Alfat, W., Susilawaty, A., Mallapiang, F., Amansyah, M., & Basri, S. (2020). Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan dari Personal Hygiene dan Sanitasi Terhadap Keluhan Penyakit Kulit di Pulau Badi Kabupaten Pangkep. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 6(1), 42-51. https://doi.org/10.24252/higiene.v6i1.14091
Abstract viewed = 1059 times