Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Siswa SDN Inpres No. 1 Wora Kecamatan Wera Kabupaten Bima

  • Syukfitrianti Syahrir
    (ID)
  • Aswadi Aswadi
    (ID)

Abstract

Kecacingan Merupakan Salah Satu penyakit yang di tularkan Melalui Tanah, Dengan Dampak Mengganggu Perkembangan Fisik, Kecerdasan, Mental, Prestasi, Dan Menurunkan Ketahanan Tubuh. Menurut Hasil Survei Yang Dilakukan Oleh Depkes RI Tahun 2008 Pada Siswa Sekolah Dasar di Beberapa Daerrah Terpilih, Prevlensi Kecacingan Tercatat Sebanyak 24,1 %. Penelitian ini Bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Siswa SDN Inpres 1 Wora Kecamatan Wera Kabupaten Bima. Penelitian Menggunakan metode survey dengan desain cross  sectional  study. Populasi 118 Siswa dan sampel 91 Orang. Hasil Penelitian ditemukan prevalensi Kecacingan 59,3 %. Prevalensi Ascaris Lumbricoides 55,6 %. Distribusi Kelompok umur 6-8 Tahun 52,7 %, dan distribusi jenis kelamin Perempuan 50,5 %.distribusi kondisi Jamban baik 59,3 %. Ketersediaan Air bersih baik 79,1 %, Kebiasaan mencuci tangan tidak baik 73,6 %, dan kebersihan Kuku tidak baik 58,2%. Hasil uji Chi square Tidak ada hubungan bermakna antara faktor kondisi Jamban dan Ketersediaan Air bersih dengan kejadian Kecacingan. Ada hubungan bermakna antara kebiasaan Mencuci Tangan dan Kebersihan Kuku dengan kejadian Kecacingan (p<0,05). Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bima dan Puskesmas Wera agar meningkatkan upaya promosi kesehatan, penyuluhan  tentang Infeksi Kecacingan dan upaya Pencegahannmya.

Kata kunci : Kejadian Kecacingan, Anak

 

References

Daud, A. 2001. Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan. Hasanuddin University Press. Makassar.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

Dinas Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Barat. 2008. Profil Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2007. Mataram: Dinas Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Ginting, A. 2009. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Tertinggal Kecamatan Pagururan Kabupaten Samosir Tahun 2008. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Idehan, B & Pusarawati, S. 2007. Helmintologi Kedokteran. Cetakan Pertama. Anggota IKAPI. Airlangga University Press. Surabaya.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Profil Kesehatan Indonesia 2006. Jakarta: Depatemen Kesehatan Republik Indonesia.

----------, 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

---------, 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Jakarta: Depatemen Kesehatan Republik Indonesia.

Kominfo, 2010. Anak SD Masih Rawan Cacingan, (Online). http://www.sanitasi.or.id diakses 1 Mei 2012.

Kompas. 2010. 20 Persen Anak Indonesia Menderita Cacingan, (Online). http://www.kompas.com diakses 28 April 2012.

Machfoedz, I. 2011. Bio Statistika. Penerbit Fitramaya. Yogyakarta.

Noor, M. Hasnah. 2011. Metodologi Penelitiaan dan Penulisan Karya Ilmiah. Akademi Kebidanan Universitas Indonesia Timur. Makassar.

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat; Ilmu dan Seni. Rineka Cipta. Jakarta.

Onggowaluyo,S,J.2002. Parasitologi Medik I (Helminthologi); Pendekatan Aspek Identifikasi Diagnosis dan Klinik. Anggota IKAPI. EGC.Jakarta

Pangade, Sukardi, Yusrianto.2013. Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia Timur. Makassar

Pemkab Bima, 2011. Demografi (Online). http://www.bimakab.go.id/ diakses 1 Mei 2012.

Sandjaja, B. 2007. Helminthologi Kedokteran. Editor Pedo Herri. Cetakan Pertama. Prestasi Pustaka. Jakarta.

WHO, 2006. Soil Transmitted Helminths (Online). http://www.who.int/intestinal_worms/en/ diakses 29 April 2012.

Widoyono, 2011. Penyakit Tropis; Epidemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasannya. Edisi Kedua. Erlangga. Anggota IKAPI. Semarang.

Published
2016-04-01
How to Cite
Syahrir, S., & Aswadi, A. (2016). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Pada Siswa SDN Inpres No. 1 Wora Kecamatan Wera Kabupaten Bima. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(1), 41-48. https://doi.org/10.24252/higiene.v2i1.1805
Abstract viewed = 1321 times