Pendidikan Gizi Anak Sekolah Dasar Pada Daerah Hutan Hujan Tropis Kalimantan Timur

  • Nur Rohmah
    (ID)
  • Subirman Subirman
    (ID)
  • Iriyani Kamaruddin
    (ID)

Abstract

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2007) bahwa sebanyak 93,5% anak usia 10 tahun ke atas tidak mengkonsumsi buah dan sayur. Anak sekolah dasar merupakan kelompok yang rawan terhadap masalah gizi kurang. Rendahnya status gizi anak sekolah akan berdampak negatif pada peningkatan kualitas SDM.

Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan pengaruh dari pendidikan kesehatan melalui media modul dengan metode demonstrasi terhadap pengetahuan dan keterampilan gizi anak sekolah. Pelaksanaan penelitian dengan cara Pre Test, Intervensi, dan Post test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SDN 026 Kecamatan Muara Kaman Sebanyak 173 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu siswa-siswi kelas IV dan V SDN 026 sebanyak 43 siswa dengan rincian kelas IV 30 siswa dan kelas V sebanyak 30 siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan Karakteristik responden pada penelitian ini rata-rata berusia 11 tahun (37%), dan status gizi kurus sekali 32,6 %, kebiasaan sarapan pagi 67.4%, dan besaran uang saku terbanyak pada kisaran Rp. 1.000 - 5.000 sebesar 65.1%. Rerata peningkatan pengetahuan pada responden dengan nilai mean sebesar -,977 yang artinya terjadi kecenderungan kenaikan pengetahuan sesudah perlakuan dengan rata-rata kenaikannya adalah 0.977. Adapun nilai p value sebesar 0.000 yang artinya ada perbedaan pengetahuan antara sebelum dan sesudah perlakuan. Rerata peningkatan keterampilan responden dengan nilai mean sebesar -.233 bernilai negatif, yang artinya terjadi kecenderungan kenaikan keterampilan sesudah perlakuan dengan kenaikan rata-rata sebesar 0.233. Adapun nilai p value sebesar 0.001 yang artinya ada perbedaan keterampilan antara sebelum dan sesudah perlakuan.

Disarankan pentingnya pendidikan gizi pada anak sekolah dengan menggunakan berbagai metode demonstrasi dengan media seperti penggunaan modul tentang gizi agar menarik siswa untuk mempelajarinya. Pendidikan kesehatan pada usia anak sekolah dengan menanamkan pengertian dan pemahaman tentang makanan sehat dan bergizi agar mereka bisa terhindar dari penyakit akibat kekurangan atau kelebihan gizi

 

Kata Kunci : Pendidikan Gizi, Status Gizi, Anak Sekolah Dasar 

References

Ahmad dkk. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.

Adriani, M, dan Wirjatmadi, B. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat.Kencana. Prenada Media Group, Indonesia.

Almatseir, S. 2001. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Arisman. (2009). Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan. Jakarta: EGC. Hal. 93.

Departemen Kesehatan R.I (2006). Modul dan materi promosi kesehatan untuk politeknik/ D3 kesehatan. Jakarta : Depkes RI.

Depkes RI. 2003. Survey Indeks Masa Tubuh (IMT) Pengumpulan Status Gizi Orang Dewasa Berdasarkan IMT. Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Endromono B. 2006. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. PT. Bumi. Aksara. Jakarta.

Hardinsyah dan Aries M., 2012. Jenis Pangan Sarapan dan Perannya dalam Asupan Gizi. Harian Anak Usia 6-12 Tahun di Indonesia. Jurnal Gizi dan Pangan.

Jalal, F. dan Atmojo, S. 1998. Gizi dan Kualitas Hidup: Agenda perumusan Program Gizi Repelita VII Untuk Mendukung Pengembangan Sumberdaya Manusia yang Berkualitas. Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI. LIPI. Jakarta.

Khomsan, Ali, 2010. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Kompas. Rajawali Sport. Jakarta

Kusumaningsih, Inna Wahyu (2007). Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan Sarapan pada remaja sma di kota bogor.

Keputusan Menteri Kesehatan Ri No: 1995/Menkes/Sk/Xii/2010 Tentang Standar Antropometri Penilian Status Gizi Anaktentang Standar.

Lamid, Astuti, dkk. (1997). Status Gizi dan Kesehatan Murid di SD Desa IDT Bengkulu setelah 6 bulan PMT-AS. Penelitian Gizi dan Makanan volume 20. Bogor : Puslitbang Gizi.

Martianto D. 2006. Kalau Mau Sehat, Jangan Tinggalkan Kebiasaan Sarapan. http:/www.republika.co.id [5 November 2013].

Moehji, Sjahmien. Ilmu Gizi 1 Pengetahuan Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Bhratara. Niaga Media, 2009

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan perilaku dan kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Ratnawati, Sintha, 2001. Sehat Pangkal Cerdas (Kumpulan Artikel Kompas). Kompas, Jakarta.

Rohayati. 2001. Perilaku Makan Pagi dan Jajan Anak Sekolah Penerima PMTAS.

Riyadi H. 1995. Prinsip dan Petunjuk Penilaian Status Gizi. Bogor. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian Bogor.

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta: Direktorat Jenderal. Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional

Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta: Direktorat Jenderal. Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional

Soekirman. (2011). Takin the Indonesian nutrition history to leap into betterment of the future generation : development of the Indonesian Nutrition Guidelines. Asia Pasific Journal of Clinical Nutrition.

Susan Athey1 and; Kyle Bagwell2,†. Article first published online: 17 APR 2008 Volume 76, Issue 3, pages 493–540

Siregar.A. (2011). Pemberian Makanan Tambahan Kepada Anak Sekolah( PMT- AS)

Sugihartono. Nur, Kartika F. Farida Harahap Dkk.2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.

Siagian, Sondang (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia (cetakan 15). Jakarta: Bumi Aksara.

Supariasa, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Tim Pembina UKS Pusat, 2011, Modul mandiri pendidikan di sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah, Jakarta.

WHO. 2005. Global Database On Body Mass Index. http://www.who.int/bmi/index.

Yulfida., 2001. Pengetahuan, Sikap serta Praktek Konsumsi Sarapan pagi dan Makanan. Jajanan Anak Sekolah di SD PMT AS dan SD Non PMT AS. Skripsi.

Zulfrida., 2003. Gambaran Pola Konsumsi Makanan Murid Sekolah Dasar Islam. Terpadu Siti Hajar di Kota Medan Tahun 2003. Skripsi

Published
2016-12-01
How to Cite
Rohmah, N., Subirman, S., & Kamaruddin, I. (2016). Pendidikan Gizi Anak Sekolah Dasar Pada Daerah Hutan Hujan Tropis Kalimantan Timur. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(3), 121-125. https://doi.org/10.24252/higiene.v2i3.1820
Abstract viewed = 1550 times