Hubungan Lingkungan Fisik dengan Keberadaan Jentik Aedes sp. di Kelurahan Balleanging Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkep

  • Andi Miftahul Jannah Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Andi Susilawaty Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Muhammad Fais Satrianegara Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Muh. Saleh Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) atau Dengue Haemoragic Fever (DHF) merupakan penyakit akibat infeksi virus dengue yang dibawa oleh nyamuk spesies Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit DBD banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis, merupakan penyakit berbasis lingkungan yang menjadi salah satu masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik yaitu suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya dengan keberadaan jentik Aedes sp. di wilayah Kelurahan Balleangin, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian analitik dan menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan variabel suhu udara (p value 0,901) tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan keberadaan jentik Aedes sp. sedangkan variabel kelembapan udara (p value 0,001) dan intensitas cahaya (p value 0,000) memiliki hubungan yang bermakna dengan keberadaan jentik Aedes sp. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan kepada pihak puskesmas serta pemerintah setempat agar secara berkala memberikan pengetahuan dan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya mengendalikan perkembangbiakan jentik nyamuk di setiap rumah, yaitu dengan mengadakan kegiatan pemeriksaan jentik. Disarankan pula kepada masyarakat agar secara rutin menjaga kondisi lingkungan rumah, dalam hal ini membuat ventilasi yang memadai agar sirkulasi udara baik sehingga tidak menjadi tempat potensial perkembangbiakan nyamuk, demi mencegah penularan DBD.

References

Achmadi U. F. (2011). Dasar – Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. Jakarta: Rajawali Pers.

Aji R, Totong M, Kamaluddin, Salni, Sriati. (2016). Environmental Factors And Indices Related to Dengue Vector Jentik In Rejang Lebong District. Int Res J Public Environ Health. 3(7):162-6

Brahim dan Hasnawati. (2010). Demam Berdarah Dengue Buletin Jendela Epidemiologi Vol.2.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep. (2014). Profil Puskesmas Balocci. Pangkep: Dinkes Kab. Pangkep.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. (2014). Profil Kesehatan Indonesia. Makassar: Dinkes Sulawesi Selatan.

Irmayanti. (2013). Analisis Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue pada Anak yang dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Makassar: Jurnal STIKES NH.

Iskandar, A. (1985). Pemberantasan Serangga dan Binatang Pengganggu. Jakarta: Pusdiknakes.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Demam Berdarah Dengue, Buletin Jendela Epidemiologi. Jakarta: Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI.

-------.(2011). Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor 1077/MENKES/PER/V/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah. Jakarta: Kemenkes.

-------.(2013). Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Kemenkes.

L, Lambrechts dkk. (2011). Impact of daily temperature fl uctuations on dengue virus transmission by Aedes aegypti. Dalam Randy S. ed. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America. Washington (US): National Academy of Sciences of the United States of America. Halaman : 7460 – 7465.

Muninjaya, AA Gde. (1999). Manajemen Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Muslim dan Azhari. (2004). Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Infeksi Virus Dengue (Studi Kasus di Kota Semarang). Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro diakses melalui http://eprints.undip.ac.id/14484/ pada 21 Juli 2015.

Nugrahaningsih, Mardiyani dkk. (2010). Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Utara. Jurnal ECOTROPHIC 5: no.2.

Saleh, M., Aeni, S., Gafur, A., & Basri, S. (2018). Hubungan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Wilayah Kerja Puskesmas Pancana Kab. Barru. Higiene, 4(2), 93-98.

Tamza, R.B. dkk. (2013). Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kelurahan Perumnas Way Halim Kota Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan Masyarakat 2013 FKM UNDIP. 2:2.

Published
2021-08-31
How to Cite
Jannah, A. M., Susilawaty, A., Satrianegara, M. F., & Saleh, M. (2021). Hubungan Lingkungan Fisik dengan Keberadaan Jentik Aedes sp. di Kelurahan Balleanging Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkep. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 7(2), 65-71. https://doi.org/10.24252/higiene.v7i2.23511
Abstract viewed = 506 times