Efektifitas penggunaan arang limbah kulit kakao (Theobroma Cacao L.) untuk menurunkan kesadahan, salinitas dan senyawa organik air

  • Andi Ita Juwita politeknik pertanian negeri pangkep
    (ID)
  • Ilham Ahmad politeknik pertanian negeri pangkep
    (ID)
  • Musdalifah Musdalifah politeknik pertanian negeri pangkep
    (ID)
  • Emmi Bujawati Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)
  • Syahrul Basri Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Penelitian Aktivasi Arang Limbah Kulit  Kakao (Theobroma cacao L.) dengan Variasi Waktu dan Zat Pengaktivasi telah dilakukan. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu mempelajari aktivasi arang aktif serta menguji arang aktif dalam menurunan kesadahan, salinitas dan senyawa-senyawa organik dalam air sumur. Pembuatan arang aktif dari kulit kakao ini dilakukan dengan metode aktivasi kimia menggunakan larutan H3PO4 dan KOH dengan konsetrasi 5% dan 10% dengan waktu aktivasi 60 dan 90 menit dan untuk pengalikasiannya terhadap air yang akan diuji digunakan air 500 ml dengan penambahan arang aktif 10 g yang dihomogenkan dengan menggunakan magnetic stirrer selama 15 menit.

Arang aktif dari limbah kulit kakao dengan variasi waktu dan zat pengaktivasi, yang terbaik untuk menurunkan nilai kesadahan total yaitu dengan penggunaan H3PO4 konsentrasi 10% dengan waktu aktivasi 90 menit dapat menurunkan nilai kesadahan sebesar 22 mg/L. Untuk menurunkan nilai salinitas yang terbaik yaitu dengan penggunaan KOH 5% dengan waktu aktivasi 90 menit dapat menurunkan nilai salinitas sebesar 0,25 ppm. Untuk nilai pH hasil terbaik diperoleh pada penggunaan H3PO4konsentrasi 10% dengan waktu aktivasi 90 menit, untuk penurunan nilai TDS diperoleh pada penggunaan H3PO4konsentrasi 10% dengan lama waktu aktivasi 90 menit, dan untuk nilai BOD dan TSS yang terbaik yaitu dengan penggunaan H3PO4 5% dengan waktu aktivasi selama 60 menit.

 

Kata Kunci  : arang aktif, konsentrasi, variasi waktu

References

Adam, I. J. (2009). Kapasitas Adsorpsi Karon Terhadap Zat Warna Rhodamin B Pengetahuan Alam UNM, Makassar.

Ashraf, M. A, Mohd, (2010). “Study of Banana peel (Musa sapientum) asa Cationic Biosorben”. American-Eurasian J. Agric & Environ, Sci 8(1): 7-17,

Atmoko, R.D. (2012). Pemanfaatan karbon aktif batu bara termodifikasi TiO2 pada proses reduksi gas karbon monoksida (CO) dan penjernihan asap kebakaran. Skripsi. Program Sarjana Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Jakarta.

Basri, S., & Hamzah, E. (2016). Efektivitas Kemampuan Tanaman Jeringau (Acorus calamus) untuk Menurunkan Kadar Logam Berat di Air. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1(1), 49-59.

Bujawati, E., Rusmin, M., & Basri, S. (2014). Pengaruh Ketebalan Arang Tempurung Kelapa terhadap Tingkat Kesadahan Air di Wilayah Kerja Puskesmas Sudu Kabupaten Enrekang Tahun 2013. Jurnal Kesehatan, 7(1).

Departemen Pertanian. (2009). Pusat Data dan Informasi Pertanian : Komoditi Kakao.

Harsini T. Dan Susilowati, (2010). Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Dari Limbah Perkebunan Kakao Sebagai Bahan Baku Pulp Dengan Proses Organosol V. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan.

Joko, T. (2010). Unit Produksi dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Kemenkes, (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Iv/Menteri Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum Dan Air Bersih, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Khairunisa, R. (2008). Kombinasi Teknik Elektrolisis Dan Teknik Adsorpsi Menggunakan Karbon Aktif Untuk Menurunkan Senyawa Fenol Dalam Air.FMIPA.Depok.

Khopkar, S.M. (2008). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press).

Kristanto, P. (2013). Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi offset.

Kristanto, P. (2013). Ekologi Industri. Yogyakarta : Cv. Andi offset.

Kusnaedi. (2010). Mengolah Air Kotor untuk Air Minum. Penebar: Jakarta Swadaya.

Kuswanti,dkk. 2007. Sains Kimia 3. Bumi Aksara : Jakarta.

Latif, F. (2010). Kapasitas Adsorpsi Arang aktif Rumput Gajah Terhadap Zat Warna Methanil Yellow. Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin, Makassar.

Marsidi, R. (2011). Zeolit Untuk Mengurangi Kesadahan Air.

Masito,Y. F, Dan Sianita-B, M,M (2013). Pemanfaatan Arang Aktif Kulit Buah Kakao Sebagai AdsorbenLogam Berat Universitas Negeri Surabaya.

Rumidatul, A. (2006). Efektifitas Arang Aktif sebagai Adsorben padaPengolahan Air Limbah. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Pari, G., D. Hendra, dan R.A. Pasaribu. (2006). Pengaruh lama waktu aktivasi dan konsentrasi asam fosfat terhadap mutu arang aktif kulit kayu Acacia mangium. Jurnal Penelitian Hasil Hutan P3HH. Bogor.

Rosalina, (2016). Pengaruh Aktivasi Fisika Dankimia Arang Aktif Buah Bintaro Terhadap Daya Serap Logam Berat Krom. Institut Pertania Bogor.

Sari, R. R. (2010). Pemanfaatan Arang Aktif Dari Kulit Buah Randu Sebagai Adsorben Insektisida Pada Perairan Di Daerah Pandaan Pasuruan.

Setiawan, B. (2015). Ilmu Lingkungan Pengertian Limbah.

Situmorang, M. (2007). Kimia Lingkungan. Medan : FMIPA-UNIMED.

Suharno, A. (2012). Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta : Gosyeng Publishing.

Srihafsari, D. (2009). Penggunaan Logam Zeolit Berat penyebab Alam Untuk Kesadahan air.

Thorikul, H. (2009). Hubungan Antara Total Suspended Solid Dengan Turbidity Dan Dissolved Oxygen.

Verlina, W. V. Tahun (2014).Potensi Arang Aktif Tempurung Kelapa Sebagai Adsorben Emisi Gas Co, No, Dan Nox Pada Kendaraan BermotorUniversitas Hasanuddin Makassar.

Yudo, S. 2010. Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung Di Wilayah DKI Jakarta Ditinjau Dari Parameter Organik. Amonia, Fosfat, Deterjen Dan Bakteri Coli. Jurnal Akuakultur Indonesia.

Published
2018-08-25
How to Cite
Juwita, A. I., Ahmad, I., Musdalifah, M., Bujawati, E., & Basri, S. (2018). Efektifitas penggunaan arang limbah kulit kakao (Theobroma Cacao L.) untuk menurunkan kesadahan, salinitas dan senyawa organik air. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 4(1), 1-10. https://doi.org/10.24252/higiene.v4i1.4836
Abstract viewed = 1206 times