Penggunaan Serbuk Buah Pare (Momordicha charantia L) Terhadap Kematian Larva Aedes aegypti
Abstract
Dengue Fever is a disease that has the higher patients in Indonesia. The disease caused by the dengue virus that transmitted by one of Aedes aegypti mosquito which usually sucks human blood. The aim of the research is to analyze the average difference of Aedes aegypti larvae death without treatment (0 g/L) and give the treatment (1.3 g/L, 1.5 g/L, 1.7 g/L). This is the True experimental research with Posttest only control design. The sample is 10 Aedes aegypti larvae instar III for each treatment so total totals 240 tail of larvae. The sampling technique is using simple random sampling because the populations are homogenous. Data were collected through by observation of larvae that died for 24 hours then analyzed using Kruskal Wallis test and continued with Post Hoc test with 5% significance level. The results showed that in the control group, the mortality of larvae at concentration 0 g/L and 1.3 g/L was not significant because p> 0,05 so statistically there was no difference of average death of Aedes aegypti larvae with the concentration. It is because of the low supply of Momordica charantia L powder. While the concentration of 1.5 g/L and 1.7 g/L based on statistic are significant because the value of p<0.05 so that there are differences in the average death of Aedes aegypti larvae. The factor that significant be the predictors of larvae mortality is a high of the powder and duration of observation. More pare powder are given and the length of the observation so the mortality rate of the larvae is higher. So the pare powder is statistically effective start on a concentration of 1.5 g/L and 1.7 g/L with an observation time of 12 hours and 24 hours.
Keywords: Concentration, time, Momordica charantia L.
References
Achmadi, U. F. (2010). Buletin Jendela Epidemiologi. Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementerian Kesehatan RI.
Angela, W. (2009). Efektivitas Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia) Sebagai Larvasida Aedes aegypti. Skripsi. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
Aradilla, A. S. (2009). Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Etanol Daun Mimba (Azadirachta Indica) Terhadap Larva Aedes aegypti. Skripsi. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro .
Astutik. (2016). Pengaruh Toksisitas Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L) Dengan Berbagai Pelarut Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes Aegypti. Skripsi. Jember: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Basri, S., & Hamzah, E. (2017). Penggunaan Abate dan Bacillus Thuringensis var. Israelensis di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda Wilayah Kerja Sanggata Terhadap Kematian Larva Aedes sp. Al-Sihah: The Public Health Science Journal, 9(1).
Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif . Jakarta : Prenada Media
Chaib, I. (2010). Saponin as Insecticides. Tunisian Journal of Plant Protection 5:39-50.
Gafur, A., & Saleh, M. (2016). Hubungan Tempat Penampungan Air dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Perumahan Dinas Type E Desa Motu Kecamatan Baras Kabupaten Mamuju Utara. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1(2), 92-99.
Gandahusada, S. (2006). Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Haditomo, I. (2010). Efek Larvasida Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum L) Terhadap Aedes aegypti. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Hamzah, E., & Basri, S. (2016). Perbedaan Ovitrap Indeks Botol, Ember dan Port Mosquito Trap sebagai Perangkap Nyamuk Aedes sp. di Area Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda Wilayah Kerja Sangatta Kabupaten Kutai Timur. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(3), 155-158.
Hapsari, Aylien. (2012). Efektivitas Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes aegypti. Skripsi. Riau: Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Riau.
Hastuti, O. (2008). Demam Berdarah Dengue (Penyakit dan Cara Pencegahannya). Yogyakarta: Kanisius.
Hermansyah, S.d. (2015). Aktivitas Larvasida Ekstrak Metanol Buah Pare Terhadap Larva Aedes aegypti. Molekul 10(1): 33-37.
Hernawati. Potensi Buah Pare Sebagai Herbal Antifertilitas. Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia.
Jamal, S. A. N., Susilawaty, A., & Azriful, A. (2016). Efektivitas Larvasida Ekstrak Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca var. Raja) Terhadap Larva Aedes sp. Instar III. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(2), 67-73.
Kementerian Kehutanan. (2010). Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional. Palembang: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016. Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Meiliasari, M. (2014). Demam Berdarah (Perawatan Di Rumah & Rumah Sakit+Menu). Jakarta: Puspa Swara.
Mumpuni, Y. (2015). Cekal (Cegah dan Tangkal) sampai Tuntas Demam Berdarah. Yogyakarta: Rapha.
Murdani, R. (2014). Keefektivan Daya Bunuh Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar III. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nani. (2017). Hubungan Perilaku PSN Dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Pelabuhan Pulau Pisang. Jurnal Berkala Epidemiologi 5(1).
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nopianti, S. (2008). Efektivitas Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L) Untuk Membunuh Larva Nyamuk Anopheles Aconitus Instar III. Junal kesehatan 1(2): 103-114.
Noshirma, M. dan Willa, R. W. (2016). Larvasida Hayati Yang Digunakan Dalam Upaya Pengendalian Vektor Penyakit Demam Berdarah Di Indonesia. SEL 3(1):31-40.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Oka, I. N. (1995). Pengendalian Hama Terpadu dan Implementasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prakoso, G. (2016). Uji Efektivitas Ekstrak Buah Pare Pada Mortalitas Larva Aedes aegypti. Jurnal Profesi Medika ISSN 0216-3438 10(1).
Pratiwi, K. (2011). Formulasi Tablet Ekstrak Buah Pare (Momordica Charantia L) dengan Variasi Konsentrasi Bahan Pengikat Gelatin Secara Granulasi Basah. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Ramadhan, M. (2016). Toksisitas Campuran Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L) Dan Biji Srikaya (Annona squamosa L) Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes aegypti. Skripsi. Jember: Universitas Jember.
Riyadi, N. H. (2015). Mengangkat Potensi Pare (Momordica charantia) Menjadi Produk Pangan Olahan Sebagai Upaya Diversifikasi. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon 1(5): 1167-1172.
Saparinto, C. (2013). Grow Your Own Vegetables. Yogyakarta: Lily Publisher.
Setyaningsih. (2016). Efektivitas Ekstrak Ethanol Daun Salam Sebagai Larvasida Terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti. Skripsi. Denpasar: Universitas Udayana.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta.
Supartha, I. W. (2008). Pengendalian Terpadu Vektor Virus Demam Berdarah Dengue, Aedes aegypti dan Aedes Albopictus. Pertemuan Ilmiah, 3-6 September 2008. Denpasar: Universitas Udayana.
Sutarjo, U. S. (2015). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Syam, I. (2015). Efektivitas Ekstrak Buah Pare Dalam Mematikan Jentik Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas 10(1):19-23.
Tana, S. (2007). Aspek Lingkungan, Biologi, dan Sosial Demam Berdarah Dengue. Yogyakarta: Pusat Studi Kebijakan Kesehatan dan Sosial.
Utomo, M. (2010).Daya Bunuh Bahan Nabati Serbuk Biji Papaya Terhadap Kematian Larva Aedes aegypti Isolat Laboratorium B2P2VRP Salatiga. Jurnal UNIMUS ISBN:978.979.704.883.9.
Wibawa, R. R. (2012). Potensi Ekstrak Biji Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa) Sebagai Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes aegypti Dengan Metode Semprot. Skripsi. Jember: Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Yulianti, S. (2017). Pengaruh Sitotoksik Ekstrak Buah Pare (Momordica Charantia L) Terhadap Jumlah, Berat, Panjang, Dan Abnormalitas Fetus Mencit (Mus Musculus L). Skripsi. Lampung: Jurusan Biologi Universitas Lampung.
Copyright (c) 2018 HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.