Hubungan Kodisi Fisik Rumah dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Desa Karatung I Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe
Abstract
Pneumonia merupakan penyebab utama kematian pada balita. Berdasarkan data dari Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe, kasus pneumonia terbanyak adalah di wilayah kerja Puskesmas Bitung Barat sebanyak 113 kasus pneumonia pada balita yang terdiri dari 73 kasus pada laki-laki dan 40 kasus pneumonia pada perempuan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian pneumonia pada balita di Desa Karatung I Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross sectional study, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner, hygrometer untuk mengukur kelembaban dan meteran untuk mengukur luas ventilasi. Sampel dalam penelitian ini yaitu berdasarkan hasil perhitungan besar sampel sebanyak 67 sampel yang dijadikan sebagai responden.
Hasil analisis secara bivariat dengan menggunakan uji Chi square yaitu ada hubungan yang bermakna antara kondisi dinding rumah yang tidak memenuhi syarat dengan kejadian pneumonia pada balita (p= 0,001), ada hubungan yang bermakna antara kondisi lantai rumah yang tidak memenuhi syarat dengan kejadian pneumonia pada balita (p= 0,008), ada hubungan yang bermakna antara luas ventilasi rumah yang tidak memenuhi syarat dengan kejadian pneumonia pada balita dengan nilai (p= 0,001) dan ada hubungan yang bermakna kondisi kelembaban udara yang tidak memenuhi syarat dengan kejadian pneumonia pada balita (p= 0,000). Saran, bagi Puskesmas Manganitu agar selalu mengawasi perkembangan kasus pneumonia pada balita yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas yang disebabkan oleh kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi syarat.
Kata Kunci : Kondisi Fisik Rumah, Kejadian Pneumonia Pada Balita
References
Djojodibroto. (2009). Penyakit Pneumonia dan Pencegahan Penyakit Pneumonia Pada Balita. Jakarta
Depkes RI. (1999). Permenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kondisi fisik rumaha. Ditjen P2PL. Jakarta
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe. (2014). Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bitung. Bidang PMK Dikes Kota Bitung.
Elfindri,. Hasnita E., Abididn Z., Machmud R dan Elmiyasna. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Baduose Media. Jakarta
Harrison. (2013). Pulmonologi, Disertai Contoh Kasus Klinik. Karisma Publishing Group. Jakarta
Hartati S. (2011). Analisis Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pneumonia Pada Anak Balita di RSUD Pasar Rebo Jakarta. Fakultas Ilmu Keperawatan, Program Magister Ilmu Keperawatan, Uiniversitas Indonesia. Depok
Kemenkes RI. (2011). Penanggulangan Penyakit ISPA Pada Balita. Ditjen PPM dan PLP, Jakarta
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI. Jakarta
Padmonobo H, Setiani O, dan Joko T. (2012). Hubungan Faktor Lingkungan dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang Kabupaten Brebes. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, Vol. 11 No. 2/Oktober 2012
Puskesmas Bitung Barat. (2014). Profil Kesehatan Puskesmas., Kota Bitung Negeri Semerang.
Pramudiyani N.A dan Prameswari G. N. (2011). Hubungam Antara Sanitasi Rumah dan Perilaku dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Universitas Negeri Semarang
Rab T. H. (2010). Ilmu Penyakit Paru. Trans Info Media. Jakarta
Rahim R, Fetritura Y, dan Suroso. (2013). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita dengan Perilaku Pencegahan Penyakit Pneumonia di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu Tahun 2013. Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan. Universitas Jambi.
Sari E.L., Suhartono dan Joko T. (2014). Hubungan Antara Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Wilaya Kerja Puskesmas Pati I Kabupaten Pati. Jurnal Kesehatan Masyarakat, FKM UNDIP, Vol. 2, No. 1, Januari 2014
Sarudji, Didik. (2010). Kesehatan Lingkungan, CV. Karya Putra Darwati, Bandung
Sanropie, Gunarso, Adisapto, Gandasasmita, Soemini, Sidik, Debataradja, Suyanto, Wijoyono, Santoso, Winarko, Sukini, Marlina, Kusumawati dan Songkilawang. (1989). Pengawasan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. Pusat Tenaga Kesehatan, Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Sanitasi Pusat, Depkes RI, Jakarta
Sugihartono dan Nurjazuli. (2012). Analisis Faktor Risiko Kejadian Pneumonia Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo Kota Pagar Alam. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, Vol. 11 No. 1/April 2012.
Sulistyowati R. (2010). Hubungan Antara Rumah Tangga Sehat Dengan kejadian Pneumonia Pada balita di Kabupaten Trenggalek. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Wahyuningsih, S., Raodhah, S., & Basri, S. (2017). Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Pesisir Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 3(2), 97-105.
Wibisono M. J, Winariani dan Hariadi S. (2011). Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru. Departemen Ilmu Penyakit Paru, FK-Unair-RSUD Dr. Soetomo. Surabaya.
Yuwono T.A. (2008). Faktor-Faktor Lingkungan Fisik Rumah Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pneumonia Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kawunganten Kabupaten Cilacap. Magister Kesehatan Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.
Copyright (c) 2018 HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.