Analisis Faktor Risiko Kejadian Malaria pada Ibu Hamil di Puskesmas Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe

  • Dismo Katiandagho Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado
    (ID)
  • Amelia Donsu Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado
    (ID)

Abstract

Infeksi malaria pada kehamilan sangat merugikan baik bagi ibu dan janin yang dikandungnya, karena infeksi ini dapat meningkatkan kejadian morbiditas dan mortalitas ibu maupun janin. Untuk menganalisis faktor risiko kejadian malaria pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Manganitu Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe. Penelitian ini termasuk studi observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study. Variabel dependen yaitu kejadian malaria pada ibu hamil dan variabel independen yaitu penggunaan kelambu, breading place, keberadaan semak-semak, penggunaan kawat kassa, menggantung pakaian dan adanya riwayat malaria. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji chi square dan uji Logistic Regression. Tidak menggunakan kelambu saat tidur pada malam hari berhubungan yang bermakna dengan kejadian malaria pada ibu hamil p = 0,000, PR = 12,667, Ditemukannya breading place nyamuk disekitar rumah berhubungan yang bermakna dengan kejadian malaria pada ibu hamil p = 0,004, PR = 9,429, Adanya keberadaan semak-semak disekitar rumah berhubungan yang bermakna dengan kejadian malaria pada ibu hamil p = 0,001, PR = 12,100, Tidak menggunakan kawat kassa pada ventilasi berhubungan yang bermakna terhadap kejadian malaria pada ibu hamil p = 0,000,  PR = 23,333, Menggantung pakaian dalam rumah/kamar tidur berhubungan yang bermakna terhadap kejadian malaria pada ibu hamil p = 0,013, PR = 6,080, Adanya riwayat malaria berhubungan yang bermakna terhadap kejadian malaria pada ibu hamil p = 0,003, PR = 14,182, Adanya riwayat malaria merupakan variabel yang paling dominan terhadap kejadian penyakit malaria pada ibu hamil, dengan nilai p = 0,004, PR= 8,097. Tidak menggunakan kelambu saat tidur pada malam hari, ditemukannya breading place nyamuk, adanya keberadaan semak-semak disekitar rumah, tidak menggunakan kawat kassa pada ventilasi, menggantung pakaian dalam rumah/kamar, adanya riwayat malaria merupakan faktor risiko kejadian malaria pada ibu hamil dan adanya riwayat malaria merupakan variabel yang paling dominan terhadap kejadian penyakit malaria pada ibu hamil. Bagi petugas Puskesmas Manganitu perlu dilakukan sosialisasi dan penyuluhan oleh petugas puskesmas tentang faktor risiko terhadap kejadian penyakit malaria pada masyarakat (menggunakan kelambu saat tidur, tidak menggantung pakaian dalam rumah, menggunakan kawat kasa pada ventilasi serta meningkatkan kegiatan pencegahan melaria serta faktor risiko yang lain)

 

Kata Kunci : Faktor Risiko Kejadian Malaria, Malaria Pada Ibu Hamil

References

Achmadi, Umar Fahmi, (2008). Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, UI Press. Jakarta

Ahmad S. (2008). Faktor Risiko Kejadian Malaria di Desa Lubuk Nipis Kec. Tanjung Agusng Kab. Muara Enim. Magister Kesehatan Lingkungan, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.

Budiarjo S. (2013). Hubungan Faktor lingkungan Fisik Rumah dan Praktik Pencegahan dengan kejadian malaria di Puskesmas Girimulyo II Kabupaten Kulon Progo Propinsi DIY. http: //www.ekologi.litbang.depkes.go.id/ Jakarta di akses 22 September 2013.

Darmaji T. (2004). Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Malaria di kec. Gebang Kab. Purwerejo

Depkes . RI. (2009). Modul Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria, Ditjen PP & PL. Jakarta

Dinkes Kabupaten Kepulauan Sangihe. (2014). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2012

Duka R.S, Santoso N.E dan Katiandagho D. (2015). Uji Diagnosis Malaria Klinis Di Puskesmas Manganitu Kab. Kepulauan Sangihe. Poltekkes Kemenkes Manado

Ernamiyanti. (2010). Faktor-Faktor Ekologis Habitat Larva Nyamuk Anopheles di Desa Muara Kerlantan Kec. Sungai Mandau Kab. Siak. Prov. Riau. Prodi Ilmu Lingkungan, PPs Universitas Riau. Pekanbaru

Gafur, A., & Saleh, M. (2016). Hubungan Tempat Penampungan Air dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Perumahan Dinas Type E Desa Motu Kecamatan Baras Kabupaten Mamuju Utara. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1(2), 92-99.

Gunawan. (2000). Epidemiologi Malaria. Penerbit buku Kedoketran. EGC, Jakarta.

Harjanto. P. N. (2009). Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan penanganan. Jakarta EGC.

Harmendo. (2008). Faktor Risiko Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Kenanga Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka. Magister Kesehatan Lingkungan Program Pascarasrjana Universitas Diponegoro. Semarang.

Hidayat Aziz, A.A. (2010). Metide Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif, Health Books Publishing, Surabaya.

Husin H. (2007). Analisis Faktor Risiko Kejadian Malariadi Puskesmas Sukamerindu Kec. Sungai Serut Kota Bengulu Prov. Bengkulu. Magister Kesehatan Lingkungan, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.

Kemenkes RI. (2014). Hasil Riset Keshatan Dasar 2013. Jakarta

Kurniawan J. (2008). Analisis Faktor Risiko Lingkungan dan Perilaku Penduduk Terhadap Kejadian Malaria di Kabupaten Asmat. Jurnal Ekologi Kesehatan, Jakarta.

Munawar, A. (2004). Faktor-Faktor Risiko Kejadian Malaria di Desa Sigeblog Wilayah Puskesmas Banjarmangun I Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, Tesis Universitas Diponegoro, Semarang

Niken W.P. (2013). Tesis Hubungan Keberadaan Tempat Perindukan Nyamuk dengan kejadin Malaria di Tahun 2013

Nurbayani L. (2013). Faktor Risiko Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Mayong I Kabupaten Jepara. Jurnal Kesehatan Masyarakat 2013, Volume 2, No 1, Januari, 2013.

Nurfitrianah R. AS, Ishak H, dan Ane R. L. (2013). Analisis Faktor Risiko Lingkungan Terhadap Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Durikumba Kec. Karossa Kab. Mamuju. Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasananudin. Makasar.

Prabowo. (2004). Malaria Mencegah dan Mengatasinnya. Puspa Swara Jakarta.

Sastroasmoro S, dan Ismael S. (2011). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi ke-4. Sagung Seto, Jakarta

Suparman E. (2005). Tinjaun Kepustakaan: Malaria Pada Kehamilan, Cermin Dunia Kedokteran No 146.

Suparman E, dan Suryawan A. (2004). Malaria Pada Kehamilan. Bagian SMF Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Univ. Sam Ratulangi/RSUP Manado, dan Bagian Obstetri dan Ginekologi Fak. Kedokteran UK. Maranatha/ RS Imanuel Bandung

Sutrisna, P. (2004). Malaria Secara Ringkas, Dari Pengetahuan Dasar Sampai Terapan.Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

Tambajong EH. (2000). Patologi Malaria. Dalam Harijanto PN, Eds. Malaria: Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinik

Published
2018-08-27
How to Cite
Katiandagho, D., & Donsu, A. (2018). Analisis Faktor Risiko Kejadian Malaria pada Ibu Hamil di Puskesmas Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 4(2), 109-120. https://doi.org/10.24252/higiene.v4i2.5857
Abstract viewed = 1221 times