TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IJARAH HUKUM ADAT

  • Kadaruddin Kadaruddin
  • Ashar Sinilele

Abstract

Abstrak

Masyarakat Desa Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa sudah menjadikan tradisi atau kebiasaan tanah atau lahan sebagai objek perjanjian, ini ini disebabkan karena tanah atau lahan mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat setempat terkhusus masyarakat Desa Bissoloro yang menjadikan tanah sebagai lahan pertanian untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Para petani desa lazimnya melakukan perjanjian sewa-menyewa ini dengan pemilik tanah atau lahan yang kosong untuk kebutuhan bercocok tanam seperti, tanam padi dan jagung. Namun masyarakat Desa Bissoloro memiliki kebiasaan lain, yaitu menyewa tanah yang masih kosong untuk ditanami dan untuk masalah sewa atau bagi hasilnya nanti ditentukan setelah panen. Alasan  memilih judul skripsi penelitian ini, karena pada masyarakat desa Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa sering terjadi perjanjian sewa-menyewa tanah untuk dijadikan sebagai lahan bercocok tanam, seperti jagung dan padi yang sudah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupannya. Akan tetapi dalam melakukan akad sewa-menyewa tanah tersebut tidak sesuai dengan anjuran syariat Islam, seperti pada saat melakukan akad di awal belum ditentukan berapa besaran harga sewa dan juga belum ditentukan pola bagi hasilanya. Walaupun disisi lain tidak bertentangan dengan kebiasaan atau hukum adat yang berlaku di desa tersebut.

Kata Kunci: Hukum Adat, Hukum Islam, Sewa-menyewa

 

Abstract

The people of Bissoloro Village, Bungaya District, Gowa Regency have made the tradition or habit of land or land as an object of agreement, this is because land or land has an important role in the life of the local community, especially the people of Bissoloro Village who make land as agricultural land to meet their needs. Farmers the village usually makes this rental agreement with the owner of the land or vacant land for farming needs such as planting rice and corn. determined after harvest. The reason for choosing the title of this research thesis, because in the village community of Bissoloro, Bungaya District, Gowa Regency, land lease agreements often occur to be used as land for farming, such as corn and rice which have become basic necessities in their lives. The land is not in accordance with the recommendations of Islamic law, such as at the time of carrying out the contract at the beginning it has not been determined how much the rental price is and also the pattern of profit sharing has not been determined.

Keywords: Customary law, Islamic Law, Rent

References

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Research, Bandung: Tarsito,1995.

Mardani. Hukum Islam, Jakarta: Kencana, 2013.

Syahrial Hilman Haq. Pengantar Hukum Adat Indonesia, Jawa Tengah: Lakeisha, 2020.

Latupono, Barzah. Buku Ajar Hukum Islam. Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012.

Jurnal:

Amir, Rahma.”Gadai Tanah Perspektif Ekonomi Islam”. Jurnal Muamalah. Vol.5 No.1, (Tahun 2015).

Sohrah. “Analisis Perbandingan Hukum Islam Dan Hukum Positif Terhadap Pelaksanaan Jual Beli Ijon”.Jurnal Shautuna Vol. 2 No. 1 (Tahun 2021).

Nurjannah, Sitti. “Harmonisasi Prinsip-Prinsip Hukum Kontrak Melalui Choice Of Law”.Jurnal Al Daulah. Vol. 2 No. 2, (Tahun 2013).

Nurjannah, Sitti. “Redefinisi Terhadap Pengaturan Hak Atas Tanah”.Jurnal Jurisprudentie Vol. 3 No. 2, (Tahun 2016).

Wawancara:

Wawancara dengan Qalbi, Masyarakat, Desa Bissoloro Kecamatan Bungaya,11 Mei 2021

Wawancara dengan Rahman, Masyarakat, Desa Bissoloro Kecamatan Bungaya,11 Mei 2021.

Published
2021-12-12
Section
Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
Abstract viewed = 337 times