TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ZAKAT SARANG BURUNG WALET BAGI PETERNAK

  • Ifal Arfandi UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Sohrah
    (ID)

Abstrak

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi untuk mengetahui potensi sarang burung walet sebagai sumber zakat di Desa Towoni Kecamatan Baras Kabupaten Pasangkayu. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) untuk mengetahui potensi sarang burung walet sebagai sumber zakat, dan 2) mengetahui bagaimana praktek zakat sarang burung walet menurut hukum Islam. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di Desa Towono Kecamatan Baras Kabupaten Pasangkayu, dengan pendekatan yuridis, emperis dan syariat, dengan sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kemudian penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zakat sarang burung walet di Desa Towoni Kecamatan Baras Kabupaten Pasangkayu sangatlah besar, namun masih jauh dari aturan dan ketentuan Islam. Pengusaha sarang burung walet mengeluarkan zakatnya dengan cara yang berbeda-beda dan menggunakan aturan sendiri, bahkan ada yang tidak mengeluarkan sama sekali. Adapun zakat sarang burung walet dapat dianalogikan dengan zakat pertanian. Sebagaimana halnya pertanian, usaha sarang burung walet juga bersifat musiman dan menunggu hasil. Dimana besar zakat yang dikeluarkan yaitu 5% karena dalam mendirikan usaha sarang burung walet membutuhkan banyak biaya.

Kata Kunci: Burung Walet, Hukum Islam, Peternak, Zakat.

 

Abstract

The background of writing this thesis is to determine the potential of swiftlet nests as a source of zakat in Towoni Village, Baras District, Pasangkayu Regency. The aims of this study are: 1) to determine the potential of swallow's nest as a source of zakat, and 2) to find out how to practice swallow's nest zakat according to Islamic law. The type of research used is field research using qualitative descriptive methods carried out in Towono Village, Baras District, Pasangkayu Regency, with a juridical, empirical and shari'a approach, with primary and secondary data sources. Data collection techniques are through observation, interviews and documentation. Then the data analysis technique used is data collection, data reduction, data presentation, then drawing conclusions. The results showed that the zakat of swiftlet nests in Towoni Village, Baras District, Pasangkayu Regency was very large, but still far from Islamic rules and regulations. Swallow's nest entrepreneurs issue their zakat in different ways and use their own rules, some even don't issue them at all. The zakat of swallow's nest can be analogous to zakat of agriculture. As with agriculture, swallow nest business is also seasonal and waiting for results. Where the amount of zakat issued is 5% because in establishing a swallow's nest business requires a lot of money.

Keywords: Breeders, Islamic Law, Swallow, Zakat.

Diterbitkan
2022-06-29
Bagian
Volume 4 Nomor 1 Juni 2022
Abstrak viewed = 810 times