AKIBAT HUKUM PEMBATALAN PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI OLEH AHLI WARIS KARENA WANPRESTASI

  • Nur Afni Ahmad
    (ID)
  • Ahmadi Miru
    (ID)
  • Ratnawati
    (ID)

Abstrak

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kedudukan ahli waris dalam membatalkan perjanjian pengikatan jual beli yang dimana pembatalan tersebut menimbulkan akibat hukum, dan alasan (ratio decidendi) pertimbangan hakim sampai pada putusannya membatalkan perjanjian pengikatan jual beli. Penelitian ini merupakan penelitian normatif yang berfokus pada kajian tertulis seperti peraturan perundang-undangan, keputusan pengadilan, teori hukum, asas-asas hukum, prinsip-prinsip hukum dan dapat berupa hasil karya ilmiah oleh para sarjana hukum, sehingga penelitian ini sangat berkaitan dengan studi kepustakaan (library research). Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan  pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan wanprestasi tergugat yang tidak beritikad baik untuk melunasi sisa pembayaran harga tanah sampai jangka waktu yang telah dijanjikan sehingga penggugat meminta pembatalan perjanjian yang dimana menimbulkan akibat hukum yaitu memulihkan keadaan seperti semula sebelum terjadinya perjanjian. Pihak yang meminta pembatalan perjanjian wajib mengembalikan prestasi yang telah dibayarkan oleh pembeli dan pihak yang wanprestasi dikenakan denda ganti rugi yang besarnya telah disepakati dari jumlah yang harus dibayarkan pembeli kepada penjual untuk tiap-tiap hari keterlambatannya. Alasan hakim sampai pada putusannya membatalkan perjanjian pengikatan jual beli ialah tergugat melakukan tindakan wanprestasi yang dimana tidak melunasi sisa pembayaran harga tanah sampai jangka waktu yang telah diperjanjikan, serta tidak mempunyai itikad baik untuk menyelesaikan perjanjian.    
Kata Kunci: Ahli waris , Perjanjian Pengikatan Jual Beli, Wanprestasi.

Abstract

This study aims to analyze the position of the heirs in canceling the sale and purchase binding agreement in which the cancellation has legal consequences, and the reasons (ratio decidendi) of Bakim's consideration until his decision to cancel the sale and purchase binding agreement. written studies such as legislation, court decisions, legal theory, legal principles, legal principles and can be in the form of scientific work by law scholars so that this research is closely related to library research. The approach in this research is  using a statutory approach and a case approach. The results of the study show that the defendant's default action was not intended to pay off the remaining land price payment until the promised period, so that the plaintiff requested the cancellation of the agreement. Where it has legal consequences, namely restoring the situation to what it was before the agreement was made. The party requesting the cancellation of the agreement is obliged to return the performance that has been paid by the buyer and the party who defaults is subject to a compensation fine of the agreed amount of the amount that the buyer must pay to the seller for each day of delay. The reason the judge came to his decision to cancel the sale and purchase binding agreement was that the defendant committed an act of default which did not pay off the remaining payment of the land price until the agreed period, and did not have good faith to complete the agreement.

Keywords: Heirs, Binding sale and Purchase agreement, Default.

Diterbitkan
2023-07-19
Bagian
Volume 5 Nomor 1 Juni 2023
Abstrak viewed = 142 times