ANALISIS HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP PEMBERIAN KREDIT KEPADA UMKM

  • Nurlina Taufik
  • Ashabul Kahpi

Abstract

Abstrak

Kredit merupakan salah satu program dari bank yang mewujudkan pembangunan nasional bidang ekonomi, yang diharapkan sangat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kredit yang diberikan oleh bank kepada rakyat mengandung resiko sehingga dalam pemberian kredit harus memperhatikan asas-asas pengkreditan yang sehat berdasarkan prinsip kehati-hatian. Untuk itu sebelum memberikan kredit bank harus benar-benar melakukan penelitian yang seksama terhadap aspek khususnya dalam penelitian terhadap jaminan. Akan tetapi praktek penerapan pemberian kredit di berbagai perbankan yang ada belumlah sesuai dengan asas-asas hukum ekonom syariah dan juga tidak sesuai dengan UU Perbankan Syariah Pasal 5 No 20 Tahun 2008. Akan tetapi praktek penerapan pemberian kredit di berbagai perbankan yang ada belum berjalan sesuai dengan sistem dan asas-asas hukum ekonomi syariah, dan juga tidak sesuai pada tujuan dalam UU Perbankan Syariah. Misalnya pemberian kredit di bank konvensional tidak disertai dengan pengawasan penggunaan pinjaman beda halnya di sistem perbankan syariah memakai sistem pengawasan langsung pengguna kredit harus sesuai dengan tujuan kredit yang benar-benar dipakai untuk dunia usaha.

Kata Kunci: Hukum Ekonomi Syariah, Kredit, Umkm

Abstract

Credit is one of the programs of the bank that realizes the development of the national economy, which is expected to greatly improve the welfare of the people. Credit granted by the people's bank poses a great risk to the person who gives credit and must pay attention to the principles of sound credit based on the principle of prudence. For this reason, before providing credit, banks must really do careful research on aspects, especially in research on guarantees. However, the practice of applying credit in various existing banks is not in accordance with the legal principles of sharia economists and is also not in accordance with Article 5 of the Sharia Banking Law No. 20 of 2008. However, the practice of applying credit in various existing banks has not run in accordance with the system. and the principles of sharia economic law, and also not in accordance with the objectives of the Sharia Banking Law. For example, the provision of credit in conventional banks is not accompanied by supervision of the use of credit, unlike the Islamic banking system, which uses a direct supervision system for credit users, it must be in accordance with the purpose of credit that is actually used for the business world.

Keyword: Credit, Sharia Economic Law, Umkm

References

Buku

Arikunto Suharsimi, Dasar-Dasar Research, Bandung: Tarsito, 1995.

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2005.

Sjahdeini Sutan Remy Perbankan Syariah: Produk-produk dan Aspek-Aspek Hukumnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2018.

Suhendi Hendi. Fikih Muamalah. Jakarta: Rajawali Pers, 2002.

Sumar’in. Konsep Kelembagaan Bank Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

Syafii Antonio. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

Tjoekam Moh. Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersial. Konsep Teknik dan Kasus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999.

Jurnal

Ilyas Musyifikah dan Bahar Sahruni “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Mappakatenni Galung Di Kel. Lalebata Kec. Panca Rijang Kab. Sidrap”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam, 2 no. 1. 2020.

Maloko Thahir dan Aulia Abshir Rahmi, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pengupahan Jasa Kerja Skripsi Secara Online”, Jurnal el-Iqtishady, 3 no. 1, 2021.

Mulia Muhammad Mahmudah, “Membentuk Sumber Daya Manusia Perbankan Syariah Melalui Manajemen Hati”, el-Iqtishady 1, No.2, Desember 2019.

Sinilele Ashardan Aathifah Nursaidi Naurah “Perlindungan Hukum Nasabah Dalam Transaksi Pinjaman Online (Fintech)”, Jurnal el- Iqtishady, 3 no. 1, 2021.

Published
2022-01-03
Section
Volume 3 Nomor 2 Januari 2022
Abstract viewed = 409 times