PRAKTIK BAGI HASIL TERNAK SAPI DALAM PERSPEKTIF AKAD MUDHARABAH DI KABUPATEN TAKALAR

  • Fitra Febianti UIN
    (ID)
  • Nur Taufiq Sanusi
    (ID)
  • Fadli Andi Natsif
    (ID)

Abstract

Abstrak

Agama Islam menghendaki kepada seluruh umat manusia untuk saling tolong menolong berdasarkan rasa tanggung jawab, jamin menjamin, dan tanggung menanggung dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dikenal dengan istilah muamalah yang mengatur hubungan antar manusia. Muamalah ialah semua hukum syariat yang bersangkutan dengan urusan duniawi, dengan memandang kelanjutan hidup seseorang, seperti jual beli, tukar-menukar, pinjam-meminjam, beri-memberi, dan lain sebagainya. Pada dasarnya seluruh konsep muamalah adalah boleh selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip al-Qur’an dan sunnah seperi kaidah ushul yang artinya asal (hukum) muamalah adalah boleh selama tidak ada dalil yang melarangnya.Manusia diciptakan oleh Allah Swt untuk terhubung secara sosial dan bergantung satu sama lain. Ada yang memiliki harta tambahan tetapi tidak memiliki waktu dan pengalaman untuk mengelola, serta ada pula yang memiliki kemampuan dan keahlian tetapi kekurangan dana. Diharapkan dengan bertemunya kedua tipe orang ini dapat saling melengkapi dan membantu dalam pengembangan harta tersebut. Untuk itu Islam memperbolehkan syarikat dalam usaha diantaranya mudharabah.

Kata Kunci: Bagi Hasil, Perjanjian, Perlindungan Hukum, Mudharabah.

 

Abstract

Islam requires all human beings to help each other based on a sense of responsibility, guarantee, and responsibility in community life. This is known as muamalah which regulates human relations. Muamalah are all sharia laws related to worldly affairs, by looking at the continuation of a person’s life, such as buying and selling, exchanging, borrowing, giving and so on. Basically the whole concept of muamalah is permissible as long as it does not conflict with the principles of Qur’an and sunnnah such as the rules of ushul, which means that the origin (law) of muamalah is permissible as long as there is no evidence that probhibits it. Human were created by Allah Swt to be socially connected and dependent on one other. Some have additional assets but do not have the time and experience to manage them, and some have the skills and experties but lack funds. It is hoped that by meeting these types of people, they can complement each other and help in the development of these treasures. For this reason, Islam allow the company to do business, including mudharabah.

Keyword: Agreement, Legal Protection, Mudharabah, Profit Sharing.

Published
2023-01-17
Section
Volume 4 Nomor 2 Januari 2023
Abstract viewed = 355 times