RASIONALITAS KEBUTUHAN DALAM EKONOMI ISLAM: PERSPEKTIF MAQASHID SYARIAH DALAM MENYIKAPI DINAMIKA EKONOMI KONTEMPORER
Abstract
Abstrak
Penelitian ini membahas kebutuhan dan rasionalitas dalam ekonomi Islam yang merupakan dua konsep yang saling terkait dan krusial dalam memahami perilaku ekonomi masyarakat Muslim. Integrasi antara kebutuhan dan rasionalitas ini menciptakan kerangka kerja yang mendukung perilaku konsumsi dan produksi yang etis. tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana prinsip-prinsip syariah dapat diterapkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat secara adil dan berkelanjutan, serta bagaimana rasionalitas dalam pengambilan keputusan dapat dipandu oleh nilai-nilai moral. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih luas mengenai implementasi ekonomi Islam dalam konteks modern dan tantangan yang dihadapi dalam upaya mencapai kesejahteraan sosial. Metode penelitian yang digunakan pada penelitan ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian literature review. Hasil dari penelitian mengidentifikasi kebutuhan dan rasionalitas dalam ekonomi Islam menunjukkan bahwa kedua konsep ini saling terkait dan membentuk kerangka kerja yang mendasari perilaku ekonomi masyarakat Muslim. Kebutuhan ini dibagi menjadi tiga kategori: dharuriyat (kebutuhan primer), hajiyat (kebutuhan sekunder), dan tahsiniyat (kebutuhan tersier). Rasionalitas diartikan sebagai upaya untuk mencapai mashlahah, yaitu kebaikan yang lebih besar bagi individu dan masyarakat. Hal ini mencakup pertimbangan halal dan haram dalam setiap keputusan ekonomi serta dampak sosial dari tindakan tersebut. Pemahaman yang mendalam tentang ebutuhan dan rasionalitas dalam ekonomi Islam dapat membantu individu dan masyarakat untuk berperilaku lebih bertanggung jawab dalam aktivitas ekonomi mereka.
Kata Kunci: Kebutuhan, Rasionalitas, Ekonomi syariah, Mashlahah, Maqashid syariah
Abstract
This research discusses need and rationality in Islamic economics, which are two interrelated concepts that are crucial in understanding the economic behavior of Muslim societies. The purpose of this research is to understand how sharia principles can be applied in meeting people's needs in a fair and sustainable manner, and how rationality in decision-making can be guided by moral values. Through this research, it is hoped that it can provide greater insight into the implementation of Islamic economics in the modern context and the challenges faced in efforts to achieve social welfare. The research method used in this research is a qualitative research method with a descriptive approach with a literature review type of research. The results of the research identifying needs and rationality in Islamic economics show that these two concepts are interrelated and form the framework underlying the economic behavior of Muslim societies. These needs are divided into three categories: dharuriyat (primary needs), hajiyat (secondary needs), and tahsiniyat (tertiary needs). Rationality is defined as the pursuit of mashlahah, the greater good for individuals and society. This includes the consideration of halal and haram in every economic decision as well as the social impact of such actions. A deep understanding of needs and rationality in Islamic economics can help individuals and communities to behave more responsibly in their economic activities.
Keywords: Necessity, Rationality, Islamic economics, Mashlahah, Maqashid sharia
Once an article was published in the journal, the author(s) are:
- to retain copyright and grant to the journal right licensed under Creative Commons License Attribution that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship.
- permitted to publish their work online in third parties as it can lead wider dissemination of the work, with an acknowledgement of its initial publication in this journal
- continue to be the copyright owner and allow the journal to publish the article with the CC BY-NC-SA license
- receiving a DOI (Digital Object Identifier) of the work.