Pemodelan 2D Struktur Geologi Bawah Permukaan di Daerah Manifestasi Panas Bumi Buaran, Kabupaten Brebes, Berdasarkan Anomali Magnetik

  • Putri Safrilia Universitas Tanjungpura
    (ID)
  • Muhardi Universitas Tanjungpura
    (ID)
  • Radhitya Perdhana Universitas Tanjungpura
    (ID)
Kata Kunci: Magnetic Anomaly, Geological Structure, Geothermal

Abstrak

Desa Buaran merupakan salah satu desa di Kabupaten Brebes yang mempunyai manifestasi panas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati struktur geologi bawah permukaan daerah manifestasi panas bumi Buaran dan sekitarnya berdasarkan sebaran anomali magnetik. Proses digitasi dilakukan pada peta anomali magnetik lembar Majenang yang diterbitkan oleh Pusat Survei Geologi yang sudah dilakukan koreksi harian dan koreksi International Geomagnetic Reference Field (IGRF). Pemodelan 2D dilakukan pada anomali magnetik residual yang diperoleh dari pengurangan anomali magnetik total hasil reduksi ke kutub dengan anomali magnetik regional hasil kontinuasi ke atas. Sebaran anomali magnetik residual yang diperoleh adalah -323,6 nT hingga 504,2 nT. Anomali rendah tersebar di bagian timur laut–tenggara dengan nilai -323,6 nT hingga -22,7 nT, sedangkan anomali tinggi tersebar di bagian utara–selatan dengan nilai 166,9 nT hingga 504,2 nT. Hasil pemodelan 2D menunjukkan struktur geologi bawah permukaan berupa struktur sesar, lipatan antiklin, dan lipatan sinklin. Manifestasi panas bumi daerah Buaran terbentuk dengan adanya intrusi batuan beku sebagai sumber panas, dan struktur sesar sebagai jalur fluida hidrotermal.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

##submission.authorBiographies##

##submission.authorWithAffiliation##

Program Studi Geofisika

##submission.authorWithAffiliation##

Program Studi Geofisika

##submission.authorWithAffiliation##

Program Studi Geofisika

Referensi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2018). Kini Indonesia Menjadi Produsen Listrik Panas Bumi Terbesar Kedua Dunia. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2018.

Satyana, A. H. and Purwaningsih, M. E. M. (2002). Lekukan Struktur Jawa Tengah: Suatu Segmentasi Sesar Mendatar. Geology of Yogyakarta and Central Java, pp. 1–14.

Sujatmiko, E. 2020. Geologi dan Analisis Struktur Kinematik-Dinamik Daerah Bantarkawung dan Sekitarnya, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Pertamina.

Widadgo, A. Candra, A. Sachrul, I. and Abdullah, C. I. (2013). Pengaruh Struktur Geologi Gunung Slamet Muda dan Tua Terhadap Pola Sebaran Panas Bumi. in Industrial Research Workshop and National Seminar 2013, pp. 204–207. https://doi.org/10.35313/irwns.v4i0.317

Alghazali, A. (2021). Geologi dan Pemodelan Struktur Geologi Daerah Bantarkawung, Brebes Terhadap Kemunculan Manifestasi Panasbumi Berdasarkan Analisis Gravity GGMplus dan Fault Fracture Density. Universitas Jenderal Soedirman, Banyumas.

Syaripudin, S., Arman, Y. and Muhardi, M. (2021). Sebaran Mineral Logam Bijih Besi Berdasarkan Anomali Magnetik Daerah Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. Prisma Fisika, vol. 9, no. 3, pp. 276–283, doi: 10.26418/pf.v9i3.51262.

Saputra, S. R., Putra, Y. S., Suteja, A. and Muhardi, M. (2020). Pemodelan Inversi 3D Daerah Panas Bumi Berbasis Data Anomali Magnetik di Kota Agung dan Sekitarnya, Lampung. Prisma Fisika. vol. 8, no. 1, pp. 71–78, doi: 10.26418/pf.v8i1.40207.

Indratmoko, P., Nurwidyanto, M. I. and Yulianto, T. (2009). Interpretasi Bawah Permukaan Daerah Manifestasi Panas Bumi Parang Tritis Kabupaten Bantul DIY Dengan Metode Magnetik. Berkala Fisika. vol. 12, no. 4, pp. 153–160.

Santosa, B. J., Mashuri, M., Sutrisno, W. T., Wafi, A., Salim, R., and Armi, R. (2012). Interpretasi Metode Magnetik untuk Penentuan Struktur Bawah Permukaan di Sekitar Gunung Kelud Kabupaten Kediri. Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya, vol. 2, no. 1, p. 7, doi: 10.26740/jpfa.v2n1.p7-14.

Lestari, T. E., Wibowo, N. B. and Darmawan, D. (2016). Interpretasi Bawah Permukaan Daerah Manifestasi Panas Bumi Desa Karangrejo Kecamatan Arjosari, Pacitan Menggunakan Metode Geomagnet. Jurnal Fisika, vol. 5, no. 1, pp. 2–6.

Kastowo and Suwarna, N. (1996) Peta Geologi Lembar Majenang, Jawa. Pusat Survei Geologi, Bandung.

Febriansyah, A., Aribowo, Y. and Widiarso, A. (2014). Geologi, Alterasi Hidrotermal, dan Mineralisasi Daerah Onto dan Sekitarnya, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Geology Engineering E-Journal, vol. 6, no. 2, pp. 1–15.

Noor, D. (2009). Pengantar Geologi, Bogor. CV. Graha Ilmu.

Suhartono, N. (2012). Pola Sistem Panas dan Jenis Geothermal dalam Estimasi Cadangan Daaerah Kamojang’, J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2012.

Iswahyudi, S., Permanajati, I., Setijadi, R., Zaenurrohman, J. A. and Pamungkas, M. A. (2020). Origin of Geothermal Water Around Slamet Volcano, Paguyangan, Cipari, Central Java, Indonesia. Journal Geoscience Engineering Environmental Technology, vol. 5, no. 4, pp. 206–210, doi: 10.25299/jgeet.2020.5.4.4112.

Prawiranegara, D. A. R., Hakim, A. L., Saputra, F. E., Alya, R. T., Siamashari, M. A., Agariska, E. S., and Meninta, K. (2015). A Consideration of Buaran, Bantarkawung, and Paguyangan Hotspring Manifestations: Implications to Geothermal System in Brebes Area, Central Java. in Proceedings Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition 2015, pp. 1–12.

Oktoberiman, D. A. Ramadhan, R. Tawakal, and Rizki, F. (2014). Indikasi Zona Outflow dari Sistem Panas Bumi Daerah Bantarkawung, in Proceedings PIT IAGI Jakarta 2014, pp. 16–18.

Diterbitkan
2024-09-30
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 111 times