DISEMINASI INTEGRASI KEILMUAN JURNALISME PROFETIK DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM JURUSAN JURNALISTIK
Abstract
Penelitian ini difokuskan pada diseminasi integrasi keilmuan Jurnalistik Profetik dipertautkan dengan dimensi Islam atau kenabian. Dalam penelitian Jurnalistik Profetik ini, penulis menyajikan perlunya internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Islam bukan semata yang berdasar pada syar’i atau syariat. Kajian Jurnalistik Profetik pada dasarnya masih tergolong baru, karenanya aspek tersebut menarik dikaji. Sementara penekanan dimensi Islamnya justru diinternalisasikan dan diaktualisasikan dalam proses komunikasi tersebut sehingga mampu mewarnai perilaku Jurnalistik Profetik dengan penekanan pada pesan-pesan keislaman. Pengembangan kurikulum jurnalistik menjadi aspek penting sebagai respons terhadap perkembangan keilmuan jurnalistik era digital yang terhadang dimensi etika yang acapkali terabaikan. Karenanya, penting dilakukan diseminasi pengembangan jurnalisme profetik.Temuan dalam penelitian ini, kurikulum jurusan jurnalistik masih didominasi muatan jurnalistik bersifat umum. Hal itu belum berimbang dengan tuntutan terhadap alumni jurusan jurnalistik UIN memiliki perbedaan pada karakter penulisan berita. Integrasi keilmuan jurnalistik dengan ilmu-ilmu keislaman di FDK-UIN belum terwujud, ditandai mata kuliah jurnalsitik secara parsial. Tidak ada mata kuliah jurnalistik untuk penguatan SDM jurnalis Islami sesuai visi-misi jurusan, kecuali mata kuliah jurnalisme profetik yang posisinya sebatas mata kuliah pilihan. Rekomendasi penelitian ini, jurusan jurnalistik harus melakukan revisi kurikulum untuk penguatan jurusan yang melahirkan jurnalis Islami. Alumni yang dilahirkan selama ini belum memenuhi kreteria tersebut.Downloads
References
Alamsyah dkk, Profil Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi Makassar;
Tahun 2017
Department of Journalism at the Pennsylvania State University, School of Journalism at
Michigan State University, Journalism Institute at New York University, Journalism Programme at Emory University.
Supriyoko., (mantan anggota Dewan Kehormatan PWI Jogjakarta).
http://suaraguru.wordpress.com/2010/02/16/sekolah-jurnalistik-indonesia/. (akses 23
November 2018).
Asosiasi Pendidikan Jurnalisme Indonesia (APJI), atas prakarsa Program S-1 Reguler Ilmu
Komunikasi FISIP-UI, bekerjasama dengan Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) Pusat, dan difasilitasi oleh Dewan Pers dan Unesco (Yogyakarta, 15 April 2007).
Nurudin., Jurnalisme Masa Kini, (Jakarta; Rajawali Pers, 2009), h. 143.
Thomas Hanitzsch dalam penelitian “Rethinking Journalism Education in Indonesia; Nine
Theses”. Universitas Ilmenau-Jerman, 2004.
Pers mahasiswa, Washilah (tabloid dan stasiun radio), Syi’ar (stasiun radio), yang menjadi
wadah-praktikum mahasiswa di bidang jurnalistik.
Once an article was published in the journal, the author(s) are:
granted to the journal right licensed under Creative Commons License Attribution that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship. permitted to publish their work online in third parties as it can lead to wider dissemination of the work. continue to be the copyright owner and allow the journal to publish the article with the CC BY license receiving a DOI (Digital Object Identifier) of the work.