BERITA BULLYING DI MEDIA ONLINE (Analisis Wacana terhadap Kompas.com dan Republika Online)
Abstrak
Tulisan ini mengkaji pemberitaan media online atas peristiwa penganiayaan terhadap siswa SMP di Pontianak bernama Audrey oleh beberapa siswa SMA. Peristiwa ini terjadi di bulan April 2019 dan mendapatkan liputan yang luas dari berbagai media massa (online atau pun offline) sehingga menjadi viral. Kompas.com dan Republika Online (Republika.co.id) dipilih karena keduanya merupakan dua media massa arus utama yang terbit dalam dua paltform, online dan offline, dan memiliki ideologi yang berbeda. Kompas dikenal sebagai media nasionalis yang didirikan kalangan aktivis Kristen dengan bantuan beberapa petinggi militer. Sedangkan Republika merupakan media massa nasionalis yang diinisiasi aktivis Islam (ICMI) dengan dukungan beberapa petinggi pemerintah. Di sini penulis menggunakan analisis wacananya Van Dijk untuk sebagai metode untuk mengkaji pemberitaan kasus penganiayaan Audrey di dua media tersebut. Dari kajian yang penulis lakukan didapatkan kesimpulan bahwa Kompas.com
Memberitakan peristiwa tersebut sesuai dengan ideologinya yaitu humanisme netral agama. Media ini memberitakan kronologi dan respon masyarakat terkait tindakan kekerasan yang terjadi pada Audrey. Sedangkan Republika Online lebih menekankan pada pesan moral kepada masyarakat tentang kegagalan orang dewasa dalam mendidik anak. Republika Online menampilkan berita dengan menunjukan warna keislaman yang kental.
This paper discusses online media coverage of the persecution of a junior high school student in Pontianak named Audrey by several high school students. This incident occurred in April 2019 and received wide coverage from various mass media (online or offline) so that it went viral. Kompas.com and Republika Online (Republika.co.id) were chosen because they are two mainstream mass media published on two platforms, online and offline, and have different ideologies. Kompas is known as a nationalist media founded by Christian activists with the help of several high-ranking military officials. Meanwhile, Republika is a nationalist mass media initiated by Islamic activists (ICMI) with the support of several high-ranking government officials. Here the author uses Van Dijk's discourse analysis as a method for studying the reporting of the Audrey persecution case in these two media. From the study that the author conducted, it was concluded that Kompas.com Reporting the event is in accordance with his ideology, namely religious neutral humanism. This media reports the chronology and public response regarding the violence that happened to Audrey. Meanwhile, Republika Online emphasizes more on moral messages to the public regarding the failures of adults in educating children. Republika Online displays news by showing a thick Islamic values.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Aminullah, Muhammad. “Etika Komunikasi Dalam Al-Qur`an (Studi Pendekatan Tafsir Tematik Terhadap Kata As-Sidqu).” Jurnal Al-Bayan 25, no. 1 (2019): 238.
“Anti Bullying Bullying Club.” Diakses 3 Desember 2019. www.afrakids.com/lawanbullying.
Cipta, Hendra. “Ini Kronologi Pengeroyokan Siswi SMP oleh 12 Siswi SMA Gara-gara Komentar di Facebook.” Kompas.com2, 2019. https://regional.kompas.com/read/2019/04/09/19095911/ini-kronologi-pengeroyokan-siswi-smp-oleh-12-siswi-sma-gara-gara-komentar-di.
Dian Muhtadiah Hamna. “Eksistensi Jurnalisme di Media Massa.” Jurnalisa 3, no. 1 (2017): 106–20.
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Teks Media. Yogyakarta: LKiS, 2011.
Haryatmoko. Critical Discourse Analysis. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016.
Hatta, Harmin. “Tingkat Pengetahuan Dan Pemahaman Wartawan Terhadap Kode Etik Jurnalistk (Wartawan Kota Makassar).” Jurnalisa 4, no. 2 (2018): 241–55.
“Kasus Bullying Audrey: Pelaku Juga Korban.” Republika.co.id, 2019. https://republika.co.id/berita/ppt27v349/internasional/abc-australia-network/19/04/11/ppson2-kasus-bullying-audrey-pelaku-juga-korban.
Mahpuddin. “Ideologi Media Massa dan Pengembangan Civil Society.” Academica 2, no. 1 (2009): 180–99.
“Mendikbud akan Jenguk Audrey.” republika.co.id, 2019. https://nasional.republika.co.id/berita/ppqv9o459/mendikbud-akan-jenguk-audrey.
Michael Hangga Wismabrata. “5 Fakta Kasus Penganiayaan Siswi SMP di Pontianak, Pelaku Cegat di Jalan hingga Dianiaya di 2 Lokasi.” Kompas.com, 2019. https://regional.kompas.com/read/2019/04/10/12500041/5-fakta-kasus-penganiayaan-siswi-smp-di-pontianak-pelaku-cegat-di-jalan?page=all.
Novan Ardy Wiyani. Save Our Children From School Bullying. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, n.d.
Pamuncak, Yusuf Gandang. “Analisis Wacana Pemberitaan Harian Republika Tentang Makanan Calon Haji Berformalin.” UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
Rudi, Tisna. “Informasi Perihal Bullying,” 2010. www.indonesiaantibullying.com.
Santoso, Anang. “Jejak Halliday dalam Linguistik Kritis dan Analisis Wacana Kritis.” Bahasa Dan Seni 36, no. 1 (2008): 1–15.
Sari, Fitri Meliya. “Analisis Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Harian Serambi Indonesia.” Interaksi 3, no. 2 (2014): 131–39.
Sari, Puspita. “Etika Islam Menanggapi Konsep Bully Dalam Media Sosial ( Study Pustaka Q.S. A-Hujarat ayat 11-12 ).” www.academia.edu. Diakses 2 Desember 2019. https://www.academia.edu/35558667/Etika_Islam_Menanggapi_Konsep_Bully_Dalam_Media_Sosial_Study_Pustaka_Q_S_A_Hujarat_ayat_11_12_Puspitasari.
“Sintaksis.” KBBI Online. Diakses 5 Desember 2019. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sintaksis.
Siregar, Mawardi. “Tafsir Tematik Tentang Seleksi Informasi.” Tibyan 2, no. 1 (2017): 111.
Siti Fitria Apriliani. “Analisis Wacana Kritis Pemberitaan Pada Surat Kabar Harian Kompas (Studi Deskriptif Kualitatif Pemberitaan Pencalonan Budi Gunawan sebagai Kepala Polisi Republik Indonesia Tanggal 07-16 Januari 2015).” UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.
Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015.
Sofiana, Anna, Anwari, dan Ahmad Khoirul Fata. “Kontroversi Pembakaran Bendera Tauhid (Studi Atas Pemberitaan Kompas.com dan Republika.co.id).” Farabi 17, no. 2 (2020): 105–30.
Sumarlin Surya Winata. “Analisis Wacana Kritis Berita Penyadapan Australia terhadap Indonesia di Republika Online.” UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Once an article was published in the journal, the author(s) are:
granted to the journal right licensed under Creative Commons License Attribution that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship. permitted to publish their work online in third parties as it can lead to wider dissemination of the work. continue to be the copyright owner and allow the journal to publish the article with the CC BY license receiving a DOI (Digital Object Identifier) of the work.