KEDAI KOPI DAN KOMUNITAS SENI SEBAGAI WUJUD RUANG PUBLIK MODERN

  • Eka Perwitasari Fauzi UIN Alauddin Makassar
    (ID)

Abstrak

This paper is based on research on coffee shops as a modern public space in the information age. This study tries to examine the existence of modern public space in the form of social communities along with more coffee shop emerges as new business trends in Jakarta. One of many coffee shop business is Kedai Suguh Kopi in the West Jakarta Region. In contrast to the concept of a cafe, or a coffee shop which mostly serves only coffee and stunning interior design that might lurks customer for their so-called “instagramable”, one interesting thing about this shop is that coffee is not served to release the sleepy feeling but it witness and become a reason of the birth of an art community that contains freedom of expression without pressure.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Al Fairusy, M. S. (2008). Public Sphere Dalam Secangkir Kopi (Meneropong ruang publik dan produksi wacana di warung kopi Aceh). Jurnal Online Aceh Institute.

Bungin, B. (2003). Analisis data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofi dan Metodelogis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif. Komunikasi, kebijakan public dan ilmu sosial lainnya, Jakarta, Kencana.

Deddy, M. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.

Di Leo, J. R., & Hitchcock, P. (Eds.). (2016). The New Public Intellectual: Politics, Theory, and the Public Sphere. Springer.

Drs. Sutaryo, M.Si. Sosiologi Komunikasi, Perspektif Teoritik. Yogyakarta 2005

Habermas, J. (1989). Ruang Publik, Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis.

Hardiman, F. B. (2010). Ruang Publik: Melacak “Partisipasi Demokratis” dari Polis sampai Cyberspace. Kanisius Yogyakarta.

Hidayat, D. (2003). Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik, Jakarta. Departemen Ilmu Komunikasi FISIP, Universitas Indonesia.

Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga.

Kriyantono, R. (2012). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta, PT Kencana Prenada Media Group.

Moleong, L. J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.

Negt, O., Kluge, A. (1988). Public Sphere and Experience. Toward an Analysis of the Bourgeois and Proletarian Public Sphere. MIT Press.

Prihutami, D. (2008). "Ruang Publik Kota yang Berhasil." (Skripsi). Jakarta: Universitas Indonesia.

Purnamasari, A. (2012). "Kajian Spasial Ruang Publik (Public Space) Perkotaan Untuk Aktivitas Demonstrasi Mahasiswa Di Kota Makassar." Jurnal Bumi Indonesia 1, no. 2.

Ruslan, R. (2010). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi Jakarta: PT.Graha Grafindo Persada

Santoso, H. (2009). Persepsi Mahasiswa Terhadap Ruang Komunal Sebagai Tempat Interaksi Sosial (Studi Kasus: Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES) (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tahir, M. (2011). Pengantar Metodologi Penelitian. Makassar.

Wijayanti, S. (2000). Pola Seting Ruang Komunal Interaksi Sosial Mahasiswa Studi Kasus Aritektur Fakultas Teknik UNDIP.

Zainal, A. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung.

Zubair, A., (2013). Presentasi Diri Etnik Cina Bangka dalam Hubungan Bisnis dengan Etnik Melayu Bangka, Jurnal Aspikom, Vol 1, No 6.

Diterbitkan
2019-05-01
Bagian
Vol.5 No. 1, Mei 2019
Abstrak viewed = 2018 times