PENGARUH PENDIDIKAN SEKSUAL USIA DINI MELALUI FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) DARING TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA
Abstract
Pendahuluan: Kekerasan seksual disebabkan oleh ketidakpahaman anak terhadap persoalan seksualitas. Terkait pemahaman anak adalah menjadi tanggungjawab orang tua sebagai sumber informasi anak harus mengetahui dan memahami pendidikan seksual pada anak. Tujuan penelitian: untuk mengatahu pengaruh pendidikan seksual usia dini melalui FGD daring terhadap pengetahuan orang tua. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental Pretest-Posttest with control group. Model pada penelitian ini menggunakan dua kelompok pretest-posttest design yaitu kelompok intervensi (diberikan pendidikan seksual usia dini melalui FGD daring whatsapp group) dan kelompok kontrol (diberikan leaflet melalui whatsapp group). Sebanyak 30 responden berpartisipasi dalam penelitian ini yang terdiri dari 15 orang kelompok intervensi dan 15 orang kelompok kontrol. Hasil: Rata-rata nilai mean dan min-max pada kelompok intervensi dan kontrol menunjukkan kelompok intervensi memiliki nilai perubahan dan perkembangan yang lebih tinggi dan signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai mean 3.07 pada kelompok intervensi dan 0.47 pada kelompok kontrol. Selanjutnya hasil analisis nilai signifikan kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan nilai p value 0.0001 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kesimpulan: Pendidikan seksual usia dini melalui Focus Group Discussion secara daring efektif dalam meningkatkan pengetahuan orang tua
Downloads
References
Afiyanti, Y. (2008). Focus Group Discussions (Diskusi Kelompok Terfokus) sebagai Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12(1).
Church, & Oliveira. (2013). What’s up with WhatsApp? Comparing mobile instant messaging behaviors with traditional SMS. Proceedings of the 15th International Conference on Human-Computer Interaction with Mobile Devices and Services, 352–361.
Colom, A. (2021). Using WhatsApp for focus group discussions: ecological validity, inclusion and deliberation. SAGE Journals. https://doi.org/https://doi.org/10.1177/1468794120986074
Fox, F. E., Morris, M., & Rumsey, N. (2007). Doing Synchronous Online Focus Groups With Young People: Methodological Reflections. Qualitative Health Research, 17(4).
Griffith, I., Parekh, J., & Charles, C. (2020). Conducting Successful Virtual Focus Groups. Child Trends.
KPAI. (2021). Data Kasus Pengaduan Anak 2016 – 2020. Bank Data Perlindungan Anak.
Lokadata. (2020). Kasus kekerasan seksual terhadap anak, 2016-2019.
Magdalena, M. (2010). Melindungi Anak Dari Seks Bebas. PT. Grasindo Gramedia.
Morawska, Alina., Walsh, A., Grabski, M., & Fletcher, R. (2015). Parental confidence and preferences for communicating with their child about sexuality. Sex Education, 15(3), 235–248.
Reeves, A. J., Alkhalaf, S., & Amasha, M. A. (2019). WhatsApp as an Educational Support Tool in a Saudi University. International Journal of Advanced Computer Science and Applications, 10(8).
Sherzoi, O. (2020). Methods in Patient Engagement: Discussion & Focus Groups. Knowledge Nudge.
Sukardi, & Rozi, F. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Online dilengkapi dengan Tutorial terhadap Hasil Belajar. JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian Dan Pembelajaran Informatika), 4(2), 97–102.
Syarifah, Fauzi’ah. (2016). Faktor penyebab pelecehan seksual terhadap anak. Jurnal An- Nisa, XI, 81–101.
Syawaluddin, M. (2019). Kekerasan Seksual Anak di Makassar Naik Dua Kali Lipat. Medcom.Id.
Wahyuni, S., & Febianti, K. (2019). The use of WhatsApp group discussion to improve students’ writing achievement. Indonesian Educational Administration and Leadership Journal, 1(1).
Wong, L.P. (2008). Focus Group Discussion : A Tool For Health and Medical Research. Singapore Medical Journal, 49(3), 256–261.
Copyright (c) 2022 Jurnal Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.