HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL INFANT

Abstract

Masa infant  (0-18 bulan) merupakan merupakan bagian dari pertumbuhan  perkembangan yang sangat penting karena merupakan fase golden Age. Pada masa ini terdapat infant yang mengalami keterlambatan psikososial di karenakan karena keterlibatan langsung atau stimulus orang tua. penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik orangtua( usia,jenis kelamin,pendikikan, pekerjaan,pendapatan dan tipe keluarga)  dengan perkembangan psikososial infant. Penelitian menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian berjumlah 55 responden dengan teknik pengambilan total sampling. Alat ukur berupa kuesioner berjumlah dua yaitukuesioner karakteristik orang tua dan kuesioner perkembangan psikososial infant (0-18 bulan). Analisa data menggunakan ujiChi Square (Fisher Exact Test). Penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara karakterisitk orang tua (usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan) dengan perkembangan psikososial infant. Diharapkan orang tua  untuk melakukan evaluasi diri dalam mengenal dan merawat serta memberikan stimulasi kepada anak usia infant agar mencapai perkembangan psikososial yang optimal.

ABSTRACT

Infanthood (0-18 months) is part of a very important developmental growth because it is a golden age phase. At this time there were infant who experienced psychosocial delays due to direct involvement or stimulus of parents. this study was to find out a description of parental characteristics (age, sex, education, occupation, income and family type) and infant psychosocial development. The study used descriptive exploratory design. The sample in the study amounted to 55 respondents with a total sampling technique. Measuring instruments in the form of questionnaires totaling two, namely the characteristic parents questionnaire and infant psychosocial development questionnaire (0-18 months). Data analysis uses frequency distribution. Research shows that the majority of parents aged> 25-40 years, female sex, junior high school education, work as workers, average income <UMR, and all respondents included in the nuclear family. While the majority of infant psychosocial development is in the normal stage. Parents are expected to conduct self-evaluations in recognizing and caring for and providing stimulation to infant-aged children to achieve optimal psychosocial development.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agrina. (2012). Karakteristik Orangtua dan Lingkungan Rumah Mempengaruhi Perkembangan Balita. Jurnal Keperawatan Indonesia, 15(2), 83-88.

Agustina. (2014). Perbedaan Perkembangan Sosial Anak Usia 2 Tahun yang Distimulasi oleh Orangtua dan Selain Orangtua di Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal. Skripsi STIKES Kendal.

Ardita V., Kadir A., & Askar M. (2012). Deteksi Perkembangan Anak Berdasarkan DDST di RW I Kelurahan Luminda Kecamatan Wara Utara Kota Palopo. 1(2) ISSN: 2302 – 1721

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

BPS, (2016). Proyeksi Pendudukan Indonesia 2010-2035. Jakarta: Kementerian PPN/BAPPENAS, BPS dan UNPF.

Cahyaningsih, D S. (2011). Pertumbuhan Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : Cv. Trans Info Media.

Chamidah A.N, (2016). Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak. http//jurnal-pendidikan-khusus. 5 (2). Diakses 14 Oktober 2016.

Damayanti (2006). Uji validitas dan Rehabilitas Instrumen KTSP.

DepKes RI. (2012). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Direktorat Bina Kesehatan Anak. Indonesia Sehat 2010. Bakti Husada

Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Deviani, Mutiara. (2016). Anak dari Orangtua Bekerja. Artikel elektronik. Posted Kamis, 30 Juni 2016. Diakses melalui: http://mutiara-deviani.blogspot.co.id/2016/06/

Dewi (2011). Faktor Dominan Karakteristik Ibu yang Berhubungan dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita Usia 2-5 Tahun di wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Kota Padang Tahun 2011. Skripsi. Universitas Andalas.

Dinas Kesehatan Jateng. (2013). Kerangka Besar Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu dengan Pendekatan Holistik – Integratif Provinsi Jawa Tengah Periode : 2013 – 2018. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Erawati (2014). Hubungan Fungsi Afektif Keluarga dengan Perkembangan Balita di Desa Panduman Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Skirpsi. Universitas Jember.

Fathonah, N. (2014). Perbedaan Kesiapan Merawat Bayi pada Ibu yang Hamil Setelah Menikah dengan yang Hamil Sebelum Menikah di Kabupaten Bantul. Jurnal STIKES Aisyiyah Yogyakarta.

Friedman, M. M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan Praktik. Jakarta : EGC

Gunarsa (2008). Psikologi Perawatan. Jakarta : penerbit BPK Gunung Mulia

Herentina, T & Yusiana, A. M, (2012). Peran Orang Tua dalam Kegiatan Bermain dalam Perkembangan Kognitif Anak Usia Prasekolah (5-6 Tahun). Jurnal STIKES RS Baptis Kediri Volume 5, No. 2, Desember 2012

Hidayat, A. (2012). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat. A.A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika

Hurlock, E. (2012). Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

IDAI. (2013). Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak. http://idai.or.id/ public- articles/ seputar- kesehatan- anak. html.Diaksestanggal16Oktober 2016.

Irmilia, E. (2015). HubunganPeran Orangtua Terhadap Perkembangan Psikososial Anak Usia Sekolah. Jurnal JOM, 2(1).

Jahja, Y. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Kencana Media Group

Jahja, Y. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Kencana Media Group

Kaakinen, J. R., Gedaly-Duff, V.,Coehlo, D. P., & Hanson, S. M. H. (2010). Family Health Care Nursing: Theory, Practive And Research. Philadelphia: F. A. Davis Company.

Keliat, B Dkk. (2015). Standar Asuhan Keperawatan Jiwa. Universitas Indonesia

Kemenkes Republik Indonesia. (2010). Perkembangan Anak Meragukan. Depkes RI

Kemenkes, Republik Indonesia. (2015). Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015.

Kurniawati, H. (2014). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Tumbuh Kembang Balita Dengan Perkembangan Balita Usia 12-36 Bulandi Posyandu Kasih Ibu 7 Banyu Urip Klego Boyolali. Jurnal Kebidanan. Akademi Kebidanan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta

Meita. (2012). Anak Diasuh Orang Lain Berpotensi Gangguan Mental. From:http://meitadwi.blogspot.com/2012/03.Diakses tanggal 25 September 2015

Monks, F.J. (2012). Psikologi Perkembangan Cetakan Ke-16 Revisi III. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2009). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Rianto. (2009). Syarat dan Ketentuan Pengujian Chi Squere.

Riendravi. (2014). Perkembangan Psikososial Anak. Jurnal Psikiatri. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Rohmilia. (2015). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak dan Perkembangan Motorik Halus Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Penumping Surakarta. Jurnal Universitas Muhammadiyah Surakarta

Santi. (2012). Gambaran Perkembangan Psikososial Anak Usia 3-6 Tahun Di Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa Cipayung. Jurnal Universitas Muhammadiyah Surakarta

Septriari. (2012). Mencetak Balita Cerdas dan Pola Asuh Orangtua. Yogyakarta: Nuha Medika.

Wulandari. D (2016). Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Published
2019-03-04
Abstract viewed = 3548 times