A Training Pelatihan Guru Anti Perundungan (Bulliying) di MTs Wihdatul Ulum Desa Bontokassi Kab. Gowa

  • Ratika Nengsi Universitas Muslim Indonesia
    (ID)
  • Akhmad Syahid Universitas Muslim Indonesia
    (ID)
  • Ihramsari Akidah Universitas Muslim Indonesia
    (ID)
Kata Kunci: Pelatihan, Guru, Peserta Didik, Anti Perundungan

Abstrak

Perilaku perundungan (bulliying) adalah suatu perilaku yang menindas orang lain. Perundungan (bulliying) sudah menjadi isu nasional dan internasional, Indonesia sendiri sudah menjadi salah satu negara dengan status darurat perundungan (bulliying). Pelaku perundungan menganggap dirinya sebagai individu yang mampu melakukan apapun pada orang lain, terlebih jika adanya perbedaan pendapat atau merasa tidak senang dengan orang yang menjadi korban perundungan. Baik sengaja atau tidak sengaja perilaku perundungan ini tidak pernah dibenarkan. Tidak mengenal tempat dan usia meski dikalangan peserta didik perundungan masih saja terjadi dengan beberapa faktor yang menjadi penyebab. Tujuan dari pelatihan ini adalah memberi pemahaman melalui pelatihan pada guru untuk menjadi guru anti perundungan melalui Gerakan Anti Perundungan. Subjek dalam pengabdian masyarakat ini adalah para guru di MTs. Wihdatul Ulum Kecamatan Parangloe Gowa yang diharapkan nanti menjadi pelopor dalam pembelajaran yang anti perundungan (bulliying). Pemberian pelatihan akan dilakukan secara bertahap, metode yang digunakan adalah penyuluhan dan simulasi yang mengikuti sistematika perencanaan, akction, evaluasi dan refleksi. Langkah awalnya dalah mengobservasi situasi mitra, memberi materi untuk pengenalan dan pemahaman guru, kemudian memberi pelatihan pada strategi guru dalam pembelajaran menanggulangi perilaku bulliying (perundungan). Dalam permasahalah yang dihadapi mitra adalah terjadinya tindakan perundungan kepada peserta didik di luar dan dalam proses pembelajaran. Minimnya pengetahuan dan pemahaman guru tentunya menjadi salah satu penyebabnya serta aktivitas peserta didik yang secara keseluruhan yang tidak bisa di kontrol. Peserta didik yang mendapatkan tindakan perundungan (bulliying) di dominasi dengan perundungan secara nonverbal (bodyshaming). Melalui pelatihan ini sanksi dan upaya penyelesaian dan pencegahan telah dibuat untuk meniadakan tidakan perundungan (bulliying) di lembaga pendidikan dan pada lingkungan masyarakat.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Andryawan, Laurencia, Cindy, (2023), Peran Guru Dalam Mencegah Dan Mengatasu Terjadinya Perundungan (Bulliying) Di Lingkungan Sekolah, INNOVATIVE: Journal Of Social Science ResearchVolume3Nomor6Tahun2023Page2837-2850E-ISSN2807- 4238andP-ISSN2807-4246.

Astuti, R. (2008). Meredam Bullying: 3 Cara Efektif Menanggulangi Kekerasan Pada Anak. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Bandura, A. (1986). Social Foundation of Thought and Action, A Social Cognitive Theory. New Jersey: Prentice Hall Bandura, A. 1997. Self- Efficacy: The Exercise of Control. United State of America: W.H.Freeman and Company Coloroso, B. 2003. The Bully. The Bullied, and The Bystander: Fom Preschool To High School- How Parents and Teachers Can Help Break The Cycle of Violence. New York: Harper Resource

Bauman, S., & Del Rio, A. (2005). Knowledge and beliefs about bullying in schools: Comparing pre-service teachers in the United States and the United Kingdom. School Psychology International, 26, 428-442.

Brooks, J.V.O (2004). Bully busting: A teacher – led psychoeducational program to reduce bullying and victimization among elementary school students, (A dissertation). Submitted to the graduate faculty of the university of Georgia inpartial fulfillment of requirements for degree. Athens, Georgia.

Corey, G. (2005). Theory and Practice of Counseling and Psychoteraphy, Terj. E.Koswara. 2013, Bandung: Refika Aditama.

Craig, W.M. & Atlas, R. (2000). Observation of Bullying in the Playgroup and in the Classroom. Journal of Publich Health, 21 (1).

Coloroso, B. (2007). Stop bullying: Memutus rantai kekerasan anak dari prasekolah hingga SMU. Serambi.

Daulay, Melisa, (2022), Penaman Nilai Karakter Religious Peserta Didik Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Silai Laut, Lentera, https://journal.actual insight.com/index.php/lentera/issue/view/104.

Efrord, B.T. (2015). 40 Techniques Every Counselor Should Know, Ed.2, Terj. Helly Prajitno Soetjipto. 2016, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Gunawan, I. M. (2021). Korelasi antara empati dengan perilaku cyberbullying pada siswa di SMA Negeri 3 Mataram. Realita: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 6(1), 1154–1163. https://doi.org/10.33394/realita.v6i1.3859

Hoffman, M. (2000). Empathy and Moral Development-Implications for Caring and Justice. Cambridge University Press.

Hurlock, Elizabeth B. (2011) Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentnag Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Latifa, Umi. (2017). Aspek Perkembangan pada Anak Sekolah Dasar: Masalah dan Perkembangannya. Journal of Multidisciplinary Studies Vol. 1 No. , Juli-Desember 2017. ISSN: 2579- 9703 (P) I ISSN: 2579-9711 (E)

Jimerson,S.E.,Sweares,S.M.,& Espelage, D.L. (2009). Handbook of bullying in school: An international perspective.

Nugroho, S. (2009). Program Psikoedukasi untuk meningkatkan Pengaturan dan Ketrampilan Guru dalam Menangani Bullying (Tesis tidak diterbitkan). Program Profesi Psikologi.

Nuraeni, Gunawan I Sone Made. (2021). Penyuluhan Stop Bulliying Sebagai Upaya Pencegahan Perilaku Perundungan Yang Terjadi Pada Sisha Di Sekolah. Universitas Pendidikan Mandalika. Lumbung Inovasi. Vol 5. No. 2. https://Doi.Org/10.3631.

Oktaviani, Tiara, (2022), Studi Kasus Perundungan Terhadap Peserta Didik di Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan dan Konseling, Volume 4 Nomor 6Tahun 2022E-ISSN: 2685-936XdanP-ISSN: 2685-9351Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.

Ramdhani, Neila. (2016). Emosi moral dan empati pada pelaku perundungan siber. Jurnal Psikologi, 43(1), 66-80. DOI: 10.22146/jpsi.12955. Robert. (2017). Help Your Kids With Growing Up: A No-Nonsense Guide to Puberty and Adolescence. Dorling Kindersley Limited London

Routledge.Nurita, D. (2018). Hari anak nasional, KPAI catat kasus bullying paling banyak. https://nasional.tempo.co/amp/1109584/hari-anak-nasional-kpai-catat- kasus-bullying-paling-banyak.

Rusmana Martha, Indra, Nurhayari, Agustina Lasia, (2023), Upaya Pencegahan Perundungan Di Sekolah Bagi Siswa Di Mi Al-Falah Jakarta, https://jubaedah.lppmbinabangsa.id/index.php/home/issue/view/8.

Sakroni, (2019), Peran Pekerja Sosial Sekolah Dalam Menangani Perundungan Di Sekolah- Sekolah Di Bandung, Oliteknik Kesejahteraan Sosial, Jl. Ir. H.Djuanda No. 367 Bandung, Indonesia.

Sarwono, S. W., & Meinarno, E. A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Siswati, Yuli, (2023), Peran Satuan Tugas Anti Bullying Sekolah Dalam Mengatasi Fenomena Perundungan di Sekolah Menengah Atas, De Cive, https://journal.actual- insight.com/index.php/decive/issue/view/352

Wulandari, Ratna, (2023), Nurhidayatullah. Pelatihan Anti Bulliying Sebagai Upaya Pencegahan Perundungan di SMPN 32 Makassar, Global Journal Devotion, Volume 1, Nomor 1 Maret. E-ISSN: 2762-1436.

Diterbitkan
2024-01-31
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 67 times