The meaning of Female Circumcision in Sipayo Village from the perspective of the Hadith of the Prophet Muhammad

  • Susanti Inadjo Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Siti Aisyah Kara Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Darsul S. Puyu Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
    (ID)

Abstract

Simbol dalam tradisi komunikasi menyimpan makna yang begitu mendalam, pada umunnya simbol
digunakan untuk membuat representasi terhadap makna yang dituju, tidak hanya itu simbol juga
dalam tradisi semiotika disebut sebagai tanda yang mengacu kepada sesuatu lainnya. Terkhusus
dalam tradisi upacara adat Mungubingo yang menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan
makna tersebut. Kajian ini bertujuan melihat makna dalam simbol-simbol yang hadir dalam upacara
adat Munubingo dalam kaitannya dengan praktek khitan, serta bagaimana khitan perempuan dalam
tradisi tersebut dilihat dalam perspektif hadist. Hasil kajian mendapati bahwa hadis-hadis mengenai
khitan perempuan terbagi kepada dua kategori. Kategori pertama adalah hadis-hadis yang sahih
namun matannya tidak menunjukkan khitan untuk perempuan. Kategori kedua ialah hadis-hadis daif
yang tidak boleh dijadikan hujjah dalam menetapkan hukum bagi khitan perempuan. kajian ini
mendapati bahwa hukum yang tepat adalah mubah, tergantung kepada pelaksananya, dan
pelaksanaannya.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2021-09-30
How to Cite
Inadjo, S., Kara, S. A., & Puyu, D. S. (2021). The meaning of Female Circumcision in Sipayo Village from the perspective of the Hadith of the Prophet Muhammad. Jurnal Mercusuar, 2(2). Retrieved from https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/mercusuar/article/view/27460
Section
Artikel
Abstract viewed = 43 times