ANALISIS PERFORMA MODEL ECO-COOLER SEBAGAI ALTERNATIF BUKAAN ALAMI

  • Niniek Pratiwi Teknik Arisitektur, Universitas Negeri Gorontalo
    (ID)
  • Sri Sutarni Arifin Teknik Arisitektur, Universitas Negeri Gorontalo
    (ID)

Abstract

Abstrak_ Konsumsi nergi listrik nasional terus mengalami peningkatan. Pada 2015 konsumsi listrik sebesar 910 kilowat jam (kWh) per kapita, kemudian meningkat menjadi 1.084 kWh/kapita pada 2019. Di Indonesia, Hermanto,dkk (2005) menyebut sekitar 60% konsumsi listrik hotel di Jakarta digunakan untuk memasok energi mesin AC. Oleh karena itu, usaha penghematan energi yang berkaitan dengan pendinginan ruangan akan berdampak signifikan terhadap usaha penghematan energi di dunia. Salah satu contohnya  yakni penggunaan Eco-Cooler.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa performa dari model Eco-Coolersebagai alternative bukaan alami. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen dengan tahapan pengukuran kemudian disimulasikan dengan menggunakan aplikasi Ansysdan dianalisis secara analisis statistik deskriptif. Hasilpengukuran menujukkan bahwa semakin besar perbandingan inletterhadapoutlet maka distribusi kecepatan aliran angin lebih baik. Sementara untuk simulasi bisa ditarik kesimpulan bahwa model C, merupakan model yang lebih baik dibanding model A dan B. Model C mampu membuat jangkauan angin terpanjang yaitu sekitar 2,77 meter dan memiliki kecepatan angin minimum paling besar  berkisar 0,499 m/s dan posisi Eco-Cooler denganketinggian 100 cm memilikijangkauanangin yang lebih baik daripada yang lainnya.Berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membandingkan antara model tersebut dengan jendela yang dipakai pada umumnya. Kedepannya, Eco-Cooler diharapkan mampu menjadi alternative bukaan alami.

Kata kunci: Eco-Cooler; Ansys; Angin, Energi Terbarukan.

 

Abstract_ National electricity consumption continues to increase. In 2015, electricity consumption was 910-kilowatt hours (kWh) per capita, then has risen to 1,084 kWh / capita in 2019. In Indonesia, Hermanto et al. (2005) stated that around 60% of hotel electricity consumption in Jakarta had been used to supply AC engine energy. Therefore, energy-saving efforts related to room cooling will significantly impact energy-saving measures in the world. One example is the use of the Eco-Cooler. This research aims to analyze the performance of the Eco-Cooler model as an alternative to natural openings. This research is a quantitative research using experimental methods with measurement stages then simulated using the Ansys application and analyzed by descriptive statistical analysis. The measurement results show that the greater the inlet to outlet ratio, the better the wind speed distribution. As for the simulation, it can be concluded that model C is a better model than models A and B. Model C can make the most extended wind range, which is about 2.77 meters and has the greatest minimum wind speed of 0.499 m / s, and the Eco- position. Coolers with a height of 100 cm have better wind coverage than others. Based on these results, further research can be conducted to compare the model with the windows used in general. In the future, the Eco-Cooler is expected to be an alternative to natural openings.

Keywords: Eco-Cooler; Ansys; Wind; Renewable Energy.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dewi, F. G. U. (2012). Pengaruh Kecepatan Dan Arah Aliran Udara Terhadap Kondisi Udara Dalam Ruangan Pada Sistem Ventilasi Alamiah. Rekayasa Mesin, 3(2), 299–304.

Gao, R., Jiang, A., Modelling, S., Majumdar, S., & Tripathy, S. (2018). Performance Evaluation of an Eco-Cooler analysed by varying the Physical and flow Parameters Performance Evaluation of an Eco-Cooler analysed by varying the Physical and flow Parameters. https://doi.org/10.1088/1757-899X/377/1/012024

Hermanto, A., Suwono, A., Abdurrachim, & Pasek, dan A. D. (2005). Pengembangan Metode Simulasi Sistem Pengkondisian Udara Energi Surya. Jurnal Teknik Mesin Volume 20, Vol.20, 58–67.

I Gusti Ngurah Wiras Hardy.(2020). Konsep-Konsep Lokal Yang Melatarbelakangi Sistem Penghawaan Dan Pencahayaan Rumah Tradisional Di Dusun Pucung, Jawa Tengah. Langkau Betang, 7.

Khan, A. H., Ahmed, Z., Islam, S., & Ghosh, A. K. (2019). ScienceDirect ScienceDirect ScienceDirect Evaluation of cooling capability of an eco-cooler : experimental and of cooling capability of an experimental and numerical analysis numerical analyses Assessing the feasibility of using the heat demand-outdoor te. Energy Procedia, 160(2018), 100–107. https://doi.org/10.1016/j.egypro.2019.02.124

Lee, S. C. dan M. C. (2000).Indoor and Outdoor Air Quality Investigation at Schools in Hong Kong.PERGAMON Journal.

Muhson, A. (2006). Teknik Analisis Kuantitatif. Makalah Teknik Analisis II, 1–7. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132232818/pendidikan/Analisis+Kuantitatif.pdf

Naveenkumar, P., Raguraman, K., S, R. K., & Krishnaraj, M. (2018).Design and Analysis of Eco Cooler.4(2), 384–390.

P. Satwiko. (2009). Fisika Bangunan.pdf.

Rakhmawati, F. T., & ... (2016).Analisis Desain Ventilasi Alami dengan Metode Computational Fluid Dynamic Software Ansys Workbench pada Gedung Olahrga.Jurnal ….

Rilatupa, J. (2008). Aspek Kenyamanan Termal Pada Pengkondisian Ruang Dalam.Juenal Sains Dan Teknologi EMAS, 18(3), 191–198.

Sadeghi, M., Wood, G., Samali, B., & de Dear, R. (2020).Effects of urban context on the indoor thermal comfort performance of windcatchers in a residential setting.Energy and Buildings, 219, 110010. https://doi.org/10.1016/j.enbuild.2020.110010

Sangkertadi.(2006). Peran Kecepatan Angin Terhadap Peningkatan Kenyamanan Termis Manusia di Lingkungan Beriklim Tropis Lembab.Manusia Dan Lingkungan, 13(2), 71–89.

Suhendra.(2009). Simulasi dan Modeling Aliran Udara Menggunakan CFD Pada Lantai Dua Masjid At-Tauhid ARH UI Salemba. 140.

Published
2021-06-28
How to Cite
Pratiwi, N., & Arifin, S. S. (2021). ANALISIS PERFORMA MODEL ECO-COOLER SEBAGAI ALTERNATIF BUKAAN ALAMI. Nature: National Academic Journal of Architecture, 8(1), 1-15. https://doi.org/10.24252/nature.v8i1a1
Section
ARTICLE VOL 8 NO 1, JUNE 2021
Abstract viewed = 732 times