ANALISIS INSTRUMEN MITIGASI KEBISINGAN LALU LINTAS PADA RUANG TERBUKA BINAAN PUBLIK (RTBPU) DI WILAYAH PERKOTAAN

  • Suhartina Suhartina Program Studi Arsitektur, Universitas Fajar
    (ID)
  • Faris Jumawan Program Studi Arsitektur, Universitas Fajar
    (ID)
  • Meldawati Artayani Fajar University
    (ID) http://orcid.org/0000-0003-4221-3146

Abstract

Abstrak_Pelataran pantai losari dalam perkembangannya sebagai ruang terbuka binaan publik (RTBPU) dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya, namun salah satu faktor penyebab munculnya ketidak nyamanan pengunjung adalah kebisingan. Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu untuk melakukan perhitungan tingkat kebisingan jalan raya pada Pelataran Pantai Losari guna mengetahui apakah tingkat kebisingan yang terjadi masih dapat ditolerir atau sudah melampaui ambang batas sehingga perlu dilakukan mitigasi untuk menurunkan tingkat kebisingan. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengidentifikasi tingkat kebisingan yang disebabkan oleh lalu lintas pada RTBP Pelataran Pantai Losari, (2) Menganalisis pengaruh instrument mitigasi kebisingan lalu lintas terhadap tingkat kenyamanan pengunjung pada RTBPU Pelataran Pantai Losari. Lokasi pengambilan data penelitian dilaksanakan di Pelataran Pantai Losari jalan Penghibur Kota Makassar, penelitian dilaksanakan pada 5 titik pengukuran selama 3 minggu, waktu pengukuran: pukul 07.00 s/d 24.00 WITA. Jenis penelitian menggunakan survey bersifat analitik dengan metode cross sectional. Penelitian kebisingan Pelataran Pantai Losari menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kebisingan dari aktivitas lalu lintas pada siang-malam hari sebesar 68,01 – 74,97 dB (A), dan tingkat kebisingan campuran dari aktivitas dari pengunjung dan aktivitas lalu lintas sebesar 68,02 – 73,86 dB (A). Instrument mitigasi yang berfungsi dengan baik dalam mereduksi kebisingan lalu lintas berada pada kawasan Pelataran bahari/pantai losari, hal ini dipengaruhi oleh banyaknya jenis dan jumlah instrument mitigasi yang terdapat pada daerah ukur seperti pohon, taman, tugu, sculpture/patung, disertai dengan jarak ukur yang besar.

Kata kunci: Mitigasi Kebisingan; Lalu Lintas; Pelataran Pantai Losari.

 

Abstract_ The Yard of Losari Beach in its development as a public of open space built (RTBPU) is designed to provide comfort for its visitors, but one of the factors causing visitor inconvenience is noise. Based on this, it is necessary to calculate the road noise level at the Losari Beach Yard in order to determine whether the noise level that occurs can still be tolerated or has exceeded the threshold so that mitigation is needed to reduce the noise level. The objectives of this study were (1) Identifying the noise level caused by traffic at the RTBP Losari Beach Yard, (2) Analyzing the effect of traffic noise mitigation instruments on the comfort level of visitors at RTBPU Losari Beach Yard. The location of the data collection was carried out at the Losari Beach Yard on the Penghibur street in Makassar City, the study was conducted in 5 measurement points for 3 weeks, measurement time: 07.00 - 24.00 WITA. The type of research that used was an analytical survey with a cross sectional method. Noise research of Losari Beach Court showed that the average noise level of day-night traffic activity is 68.01 - 74.97 dB(A), and the mixed noise level of visitor activity and traffic activity is 68.02 - 73, 86 dB(A). Mitigation instruments that are function well in reducing traffic noise are in the maritime / beach area of Losari, this is influenced by the number and type of mitigation instruments found in measuring areas such as trees, parks, monuments, sculptures, accompanied by large distances

Keywords: Noise Mitigation; Traffic; Losari Beach Yard.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Departemen Pekerjaan Umum. 2005. “Mitigasi Dampak Kebisingan Akibat Lalu Lintas Jalan, Pedoman Konstruksi dan Bangunan.” Pd T-16-2005-B.

Hakim, Rustam. 2012. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap. Jakarta: Bumi Aksara.

Juniardi. 2014. “Analisis Tingkat Kebisingan Lalu Lintas dan Penentuan Daerah Aman terhadap Gangguan Kebisingan (Jl. Soekarno-Hatta).” Jurnal teknik sipil UBL 5 (2).

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. 1996. “Baku Mutu Tingkat Kebisingan.” Kep-48/MENLH/11/1996.

Mansyur, Muchtaruddin. 2003. “Dampak Kebisingan Terhadap Kesehatan.” Yogyakarta.

Nyayu, L.S, dan H.S Budi. 2012. “Pemodelan Kebisingan Lalu Lintas di Jalan Terusan Kopo Bandung.” Jurnal Teknik Sipil 8 (2): 76–141.

Sangkertadi. 2006. Fisika Bangunan untuk Mahasiswa dan Praktisi Teknik Arsitektur. Bogor: Wirausaha Muda.

Sasmita, Aryo, Shinta Elystia, dan Jecky Asmura. 2016. “Evaluasi Tingkat Kebisingan Sebagai Upaya Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Di Unit Pltd/G Teluk Lembu Pt Pln Pekanbaru dengan Metode Niosh.” urnal Sains dan Teknologi 15 (2): 34–42.

Susanto, B, dan ES Agata. 2011. “Potensi Material Lantai Halaman dalam Mereduksi Kebisingan Lalu Lintas.” In Seminar Nasional-1 BMPTTSSI-KoNTekS 5. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Widagdo, S. 1998. “Studi tentang Reduksi Kebisingan Menggunakan Vegetasi dan Kualitas Visual Lanskap Jalan Tol Jagorawi.” Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Zhang, M, dan J Kang. 2007. “Towards the evaluation, description and creation of soundscapes in urban open space.” Environment and Planing B: Planning and Design 34 (1): 68–86.

Published
2020-06-29
How to Cite
Suhartina, S., Jumawan, F., & Artayani, M. (2020). ANALISIS INSTRUMEN MITIGASI KEBISINGAN LALU LINTAS PADA RUANG TERBUKA BINAAN PUBLIK (RTBPU) DI WILAYAH PERKOTAAN. Nature: National Academic Journal of Architecture, 7(1), 36-51. https://doi.org/10.24252/nature.v7i1a3
Section
ARTICLE VOL 7 NO 1, JUNE 2020
Abstract viewed = 646 times