PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REAL ESTATE DI KAWASAN PERI URBAN KOTA MAKASSAR
Abstract
Masalah kawasan pinggiran kota (peri urban) yang masih didominasi oleh kegiatan pertanian akan selalu menjadi lokasi perembetan pemanfaatan lahan akibat berkurangnya lahan di pusat kota. Hal ini akan berpengaruh pada inefisiensi lahan dan biaya yang dampaknya sangat besar sehingga sulit dilakukan penataan kembali. Penelitian mencoba menggambarkan fenomena perubahan fisik lingkungan akibat maraknya alih fungsi lahan untuk pengembangan real estate pada kawasan peri urban Studi Penelitian dilakukan di kawasan koridor Jalan Tun Abdul Razak, Kec. Somba Opu (Kab. Gowa)-Kota Makassar. Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah analisis Historical Land Use dengan metode overlay peta menggunakan sistem informasi geografis (GIS), analisis deskriprif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis penelitian dari segi perubahan kondisi fisik lingkungan ditemukan bahwa telah terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan terbangun (real estate dan retail property) dengan rata-rata laju pertumbuhan selama 10 tahun terakhir yaitu sekitar 17 % pada periode 2007-2010, 32 % pada periode 2010-2013, dan 9 % pada periode 2013-2017. Dengan melihat laju pertumbuhan yang cukup signifikan tersebut maka dibutuhkan penataan kawasan untuk mencegah munculnya kesemerawutan pembangunan di masa mendatang yang dikhawatirkan lahan persawahan produktif di Kab. Gowa akan semakin berkurang.Downloads
References
Ahmadi, 2005, Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan Fisik Area Pinggiran Kota berdasarkan Aspek Persepsi Bermukim Kota Sengkang, Tesis tidak diterbitkan.
Anitasari R.F., 2008, Pelaksanaan Alih Fungsi Pertanian untuk Pembangunan Perumahan di Kota Semarang, Tesis tidak diterbitkan.
Aulia N.D., 2005, Permukiman yang Berwawasan Lingkungan Tinjauan, Jurnal Sistem Teknik Industri, Volume 6 No. 4, USU, Medan.
Ciptaningrum Y., 2009, Optimisasi Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lahan Pertanian dan Ruang Terbuka Hijau, Tesis tidak diterbitkan.
Djakapermana D.R., 2010, Pengembangan Wilayah melalui Pendekatan Kesisteman, IPB Press, Bogor.
Jayadinata J.T., 1999, Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan dan Wilayah, Edisi Ketiga, ITB Bandung, Bandung.
Kusnitarini Y., 2006, Analisis Keterkaitan Konversi Lahan Pertanian dengan Perkembangan Wilayah dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Skripsi tidak dipublikasikan.
Mulyandari S., 2011, Pengantar Arsitektur Kota, ANDI, Yogyakarta.
Munir M., 2008, Pengaruh Konversi LahanPertanian terhadap Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani, Skripsi tidak diterbitkan.
Muta’ali L., 2013, Penataan Ruang Wilayah dan Kota (Tinjauan Normatif-Teknis), Badan Penerbit Fak. Geografi (BPFG), Univ. Gadjah Mada. Yogyakarta.
Putri R.I., 2008, Konversi Lahan dan Dampak yang ditimbulkan terhadap Implikasi Tata Guna Lahan pada Masyarakat Perkotaan, Skripsi tidak diterbitkan.
Syaukani A., 2005, Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) terhadap Tingkat Pelayanan Jalan, Jurnal Arsitektur, Volume 2 No. 2, USU, Medan.
Republik Indonesia, Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Republik Indonesia, Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Warsono A., 2006, Perkembangan Permukiman Pinggiran Kota pada Koridor Jalan Kaliurang Kabupaten Sleman, Tesis tidak diterbitkan.
Wunas S., 2011, Kota Humanis, Briliant Internasional, Surabaya.
Yunus S. Hadi., 2005, Manajemen Kota, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Copyright (c) 2019 Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
By Submitting your manuscript to our journal, your are following Copyright & License