KEMAMPUAN CITRA SPOT 7 UNTUK IDENTIFIKASI KENAMPAKAN PERMUKIMAN TIDAK LAYAK HUNI DI KECAMATAN PADALARANG KABUPATEN BANDUNG BARAT
Abstract
Banyaknya masyarakat pendatang dan juga meningkatnya jumlah pembangunan, termasuk permukiman serta bertambahnya jumlah penduduk di kecamatan Padalarang merupakan beberapa faktor penyebab ketidak layak hunian suatu tempat. Tujuan dari penelitian ini untuk melengkapi kajian tentang analisis kenampakan Citra SPOT 7 untuk analisis permukiman tidak layak huni dan analisis aspek-aspek terhadap permukiman tidak layak huni di kecamatan Padalarang. Identifikasi permukiman tidak layak huni dilakukan menggunakan Citra SPOT 7 dengan memakai berbagai variabel penelitian seperti kerapatan permukiman, tata letak permukiman, serta di dukung dengan beberapa variabel lain seperti asosiasi, kekontrasan atap dan lebar atap, lalu di uji akurasi dengan cara survei lapangan menggunkan variabel kondisi bangunan dan kondisi lingkungan sekitar serta data pendukung lainnya yaitu data kepadatan penduduk supaya data yang dihasilkan lebih akurat. Metode yang digunakan yaitu interpretasi visual dengan menggunakan digitasi pada layar (On-Screen Digitization Method) untuk mengetahui persebaran permukiman tidak layak huni dan buffer analysis untuk mengetahui jarak permukiman tidak layak huni terhadap aspek – aspek struktur ruang. Terdapat 16 titik permukiman tidak layak huni di kecamtan Padalarang yang nampak pada citra SPOT 7 akan tetapi setelah di uji akurasi dengan cara survei lapangan yang masuk kriteria permukiman tidak layak huni terdapat 14 titik, 2 titik yang tidak masuk kriteria diantaranya sebagian besar permukiman permanen dan kondisi lingkungannya sudah bersih. Jarak permukiman tidak layak huni terhadap struktur ruang sebagian besar dekat dengan jalan utama, sungai, kawasan perkantoran dan kawasan perdagangan dan jasa, akan tetapi sedang atau cukup dekat dengan kawasan industri.
Downloads
References
Arsalan, S. 2006. Pemukiman Kumuh di DKI Jakarta. (Tesis). Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Indonesia, Depok
Aronoff, S. 2005. Remote Sensing for GIS Managers. ESRI Press, Redland.
Auliannis, D. 2009. Pemukiman Kumuh Di Kota Bandung. (Skripsi). Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok
Aqli, W. 2010. Analisa Buffer Dalam Sistem Informasi Geografis Untuk Perencanaan Ruang Kawasan. 4(2), 192-20.
Badan Pusat Statistik Kecamatan Padalarang. 2018. Kecamatan Padalarang Dalam Rangka Padalarang Subdistrict in Figures. Padalarang : BPS.
Bintarto, R. 1978. Buku Penuntun Geografi Sosial. Yogyakarta : U.P Spring.
Clinord, M.B. 1978. Slum and Community Development. Toronto Ontario : Collier – Marcmillan Canada Ltd.
Dalilah, A dan Ridwana, R, 2019. Pemanfaatan Pengindraan Jauh Untuk Identifikasi Permukiman Kumuh di Kota Bandung. 5(2), 71-80. doi : 10.23887/jiis.v5i2.21773.
Direktrorat Pengembangan Permukiman, 2006. “Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh Penyangga Kota Metropolitan”. Direktorat Jendral Cipta Karya – Departemen Pekerjaan Umum : Jakarta.
Giok Ling Ooi and Kai Hong Phua. 2007. Urbanization and Slum Formation. Journal of Urban Health: Bulletin of the New York Academy of Medicine, 84(1), 27-34. doi:10.1007/s11524-007-9167-5
Havey, D. 2008. The Right to the City. Journal : New Left Review, 53(1), 23-24.
Judohusodo, S. 1991. Rumah Untuk Seluruh Rakyat. Jakarta : Yayasan Padamu Negeri.
K.Prawiti, S, R, B., Trianto., Syaraf, F. 2018. Klasifikasi Kualitas Permukiman Menggunakan Citra Quickbird dikecamatan Mandiangin Kota Selayan Bukittinggi. 7(1), 109-123.
Khomarudin. 1997. Menelusuri Pembangunan Perumahan dan Permukiman. Jakarta : Yayasan Real Estate Indonesia, PT. Rakasindo.
Lillesand, T.M., Kiefer, R.W., and J.W. Chipmans. 2007. Remote Sensing and Image Interpretation. John Wiley dan Sons, Inc., New York.
Mardianti, R. 2013. Sikap Masyarakat Terhadap Pembangunan Andesit Pada Kawasan Lindung di Desa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Marjuki, B. (2014). Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan. [Online]. Diakses dari https://www.slideshare.net/bramantiyomarjuki/interpretasi-citra-untuk-pemetaan-penggunaan-lahan
Muta’ali, L dan Nugroho, A.R. 2016. Perkembangan Program Penanganan Permukiman Kumuh di Indonesia dari masa ke masa. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Muta’ali, L. 2006. Laporan Penelitian Identifikasi Kawasan Kumuh Wilayah Tengah Kabupaten Kutai Kartanegara. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Kutai Kartanegara, Tenggarong.
Nugroho. A.R. 2010. Laporan Penelitian Studi Kawasan Kumuh Kota Banjarmasin. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Banjarmasin.
Nuha, S. Buku Ajar Pengindraan Jauh. Semarang : Universitas Negeri Semarang
Panjaitan, A., Sudarsono, B., dan Bashit, N., 2019. Analisis Kesesuaian Penggunaan Lahan Terhadap Rencana Tataruang Wilayah di Kabupaten Cianjur Menggunakan Sistem Informasi Geografi. 8(1), 248-257.
Ramadhan, R.A. dan Pigawati, B. 2014. Pemanfaatan Pengindraan Jauh Untuk Identifikasi Pemukiman Kumuh Daerah Penyangga Perkotaan (Studi Kasus : Kecamatan Maragen Kabupaten Demak), 1(2), 102-113.
Sari, C.W. (2018, Agustus 6). “Padalarang, Antara Kemewahan dan Kawasan Paling Kumuh di Bandung Barat”. Pikiran Rakyat, hlm. 1.
Sari, C.W. (2019, Desember 22). “Padalarang Jadi Kawasan Terkumuh di KBB, Pemkab Jelaskan Perbandingan dengan Kecamatan Lain”. Pikiran Rakyat, hlm. 1.
Simamora, F. B., Sasmito.B., dan Hani’ah. Kajian Metode Segmentasi Untuk Identifikasi Tutupan Lahan dan Luas Bidang Tanah Menggunakan Citra Pada Google Earth. 4(4). 43-51
Sitepu, I., Prasetyo, Y dan Amarrohman, F. J. 2017. Analisis Aspek Morfologi Jalan (Layout of Streets) Kota Semarang Terhadap Pertumbuhan Tata Ruang dan Wilayah Menggunakan Metode Digitasi Citra Resolusi Tinggi dan Sistem Informasi Geografis. 6(1), 21-30
Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 03-6781-2004. “Tatacara Perencanaan Lingkungan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun di Perkotaan”. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional
Suhaini, E. 2007. Menemukenali Agihan Permukiman Kumuh di Perkotaan Melalui Interpretasi Citra Pengindraan Jauh. 4(2), 77-85.
Sukmono, A. 2019. Pemanfaatan Interpretasi Hibrida Citra Landsat dalam Identifikasi Kerapatan Bangunan Untuk Pemantauan Perkembangan Wilayah Kota Unggaran. 2(1), 1-8.
Sumiyati, S. 2014. Prototipe Sebaran Lokasi Ujian dengan metode (Nearest – neighbor Analysis) di UPBJJ – UT Bogor dan Bandung. Bogor : Universitas Terbuka.
Sutanto. 1986. Pengindraan Jauh Jilid I. Yogyakarta : University Press.
Sutanto. 2016. Metode Penelitian Pengindraan Jauh. Edisi Revisi. Yogyakarta : Penerbit Ombak
Tiandi, A. 2011. Pertumbuhan Penduduk dan Pola Permukiman di Cilegon tahun 1997-2009. (Skripsi). Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok.
Undang – Undang Republik Indonesia Tentang “perumahan dan kawasan permukiman” No. 1 Tahun 2011. Jakarta
UN-Habitat. 2003. The Challenge of Slums : Global Report on Human Settlements 2003. London & Sterling. VA : Earthscan Publication Ltd.
Wibowo, M. K., Kanedi, I dan Jumadi, J. 2015. Sistem Informasi Geografis (SIG) Menentukan Lokasi Pertambangan Batu Bara di Provinsi Bengkulu Menggunakan Website. 11(I), 51-60.
Yunus, H.S. 2000. Dinamika Wilayah Peri: Urban Determinan Masa Depan Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yudohusodo, S. 1991. Tumbuhnya Pemukim-Pemukim Liar di Kawasan Perkotaan. Jakarta : Yayasan Padamu Negeri.
Copyright (c) 2021 Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
By Submitting your manuscript to our journal, your are following Copyright & License