EVALUASI KETERSEDIAAN RUMAH SUSUN SEWA TERHADAP PERTUMBUHAN PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN WAMEO KECAMATAN BATUPUARO
Abstract
Pengembangan dan pemanfaatan rumah susun sewa di Kelurahan Wameo saat ini masih belum optimal dan belum efektif dalam mengatasi masalah permukiman kumuh di wilayah tersebut. Masalah tersebut diantaranya bahwa pengadaan rusunawa tidak menarik minat masyarakat di permukiman kumuh secara keseluruhan. Sehingga perlu dilakukan penelitian terkait evaluasi ketersediaan rumah susun sewa terhadap pertumbuhan permukiman. Berdasarkan hasil tinjauan lapangan, masih terdapat wilayah dengan ciri kawasan kumuh. Disisi lain pemerintah telah menyediakan fasilitas rumah susun sewa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana alat analisis yang digunakan adalah analisis chi kuadrat. Hasil analisis menunjukkan faktor tingkat pendapatan dan faktor tingkat sosialisasi merupakan faktor penyebab tidak efektifnya rumah susun. Arahan alternatif yang dapat dilakukan untuk untuk mengefektifkan rumah susun sewa dalam mengatasi permukiman kumuh yaitu memberikan penyuluhan, ikut dalam kegiatan sosial menyangkut kepedulian lingkungan serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Downloads
References
Budiharjo, E. (1986). Arsitektur dan Kota di Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jayadinata. (1992). Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Perdesaan, Perkotaan dan Wilayah. Bandung: ITB Press.
Sueca, N. P. (2004). Permukiman Kumuh, Masalah atau Solusi? Jurnal Permukiman Natah, 92-95.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Pemerintah Republik Indoneisa. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
By Submitting your manuscript to our journal, your are following Copyright & License