PENGARUH KERAJAAN ISLAM TERHADAP POLA BENTUK KOTA PASURUAN
Abstract
Kota Pasuruan memiliki nilai historis dan ciri Islami yang cukup signifikan. Awal terbentuknya Kota Pasuruan, terjadi pengaruh kerajaan dan pengaruh kolonial Belanda. Alun-alun dan Masjid menjadi pusat kota yang mencirikan tradisional kerajaan Islam. Ciri kota kolonial Belanda, terlihat di bagian timur kota, yang meliputi fasilitas pelabuhan, perkantoran belanda, gereja, permukiman belanda dan pabrik gula. Kawasan Belanda ini eksklusif di bagian Timur kota, terpsah oleh Sungai Gembong, menjadi kawasan pertahanan. Kajian historis Kota Pasuruan, dilakukan dengan pendekatan diakronik dan sinkronik, terhadap unsur-unsur pembentukan kota. Penggambaran unsur Islam dalam pola bentuk Kota Pasuruan, terlihat dari alun-alun dan Masjid Agung, dalam interrelasi dengan unsur-unsur kota lainnya. Temuan penelitian ini menunjukkan pola bentuk Kota Pasuruan dengan ciri pengaruh kerajaan Mataram Islam, yaitu berupa Alun-alun dan Masjid. Kompleks alun-alun dan masjid sebagai pusat kota, diikuti dengan kantor pemerintahan tradisional dan perumahan pejabat tradisional.
Downloads
References
Daldjoeni, N. (1985). Seluk Beluk Masyarakat Kota. Bandung: Alumni.
Junianto. (1994). Pengaruh Ekonomi terhadap Bentuk Kota. Jurnal SCIENCE, 68-79.
Kartodirdjo, S. (1992). Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1500-1900. Jakarta: CV. Rajawali.
Kostof, S. (1992). The City Assembled : The Elementes of Urban Froms Through History. London: Thames and Hudson Ltd.
Menno, S., & Alwi, M. (1992). Antropologi Perkotaan. Jakarta: CV. Rajawali.
Nurjayanti, W. (2009). Pengaruh Sosial Budaya dan Agama pada Rumah Tinggal di Permukiman Sekitar Komplek Masjid Menara Kudus. Prosiding Seminar Nasional Kearifa Lokal dalam Perencanaan dan Perancangan Lingkungan Binaan II (pp. 210-219). Malang: Jurusan Teknik Aristektur Fakultas Teknik Universitas Meredka Malang.
Priyoto. (2012). Penerapan Konsep Kota Islam dan Pengaruhnya terhadap Sosial Budaya Masyarakat. Prosiding Seminar Nasional Arsitektur Islam 2 Kontribusi Arsitektur Islam dalam Mengatasi Permasalahn Perkotaan (pp. 83-88). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Santoso, J. (1984). Konsep Struktur dan Bentuk Kota di Jawa s/d Abad XVIII . Bandung: ITB.
Subroto, T., & Yoyok. (2002). Perluasan Kota dalam Realitas Sosial dan Kultural Masyarakat. Jurnal Penelitian Kebijakan Kependudukan Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan, 44-53.
Suseno, F., & Magnis. (1991). Etika Jawa. Jakarta: PT. Gramedia.
Tjiptoatmdjo, S. (1983). Kota Kota Pantai di Sekitar Selat Madua (Abad XVII sampai Media Abad XIX). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
By Submitting your manuscript to our journal, your are following Copyright & License