KESENJANGAN SPASIAL DAN KEGAGALAN KEADILAN PADA FUNGSI PRODUKSI DI WILAYAH BLITAR

  • Agung Sugiri Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
    (ID)
  • Yosephine Purba Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
    (ID)

Abstract

Kesenjangan spasial Utara-Selatan menjadi isu penting di Wilayah Blitar (Kota dan Kabupaten Blitar). Ini bisa disebabkan oleh kegagalan keadilan yang berujung pada ketidakseimbangan interaksi spasial. Selanjutnya, dapat timbul masalah seperti perkembangan ekonomi yang tidak optimal, kesenjangan kesejahteraan, dan bahkan ketidakberkelanjutan. Penelitian terdahulu tentang kesenjangan spasial di Wilayah Blitar dapat menjelaskan bahwa aturan bentuk-U terbalik tidak berlaku di sini karena masih terjadi kegagalan keadilan pada delapan aspek kebijakan. Penelitian tersebut mengaplikasikan konsep pembangunan (wilayah) berbasis keadilan untuk mengkaji ketimpangan spasial dalam fungsi distribusi manfaat. Penelitian ini mengkaji fungsi produksi dengan fokus pada usaha mikro dan kecil yang sangat terkait dengan pengentasan kemiskinan namun sering kurang difasilitasi. Pendekatan kuantitatif telah digunakan dengan dilengkapi informasi kualitatif pendahuluan. Studi ini telah memanfaatkan metode sampling acak proporsional untuk distribusi kuesioner kepada para responden (pelaku usaha mikro dan kecil), serta wawancara dengan informan kunci dari pembuat kebijakan terkait. Hasilnya menunjukkan bahwa sejauh menyangkut empat aspek kebijakan fungsi produksi, yaitu aspek modal, lahan, kemudahan memulai usaha, dan anti perburuan rente, ternyata tidak terlihat kesenjangan Utara-Selatan seperti yang selama ini diyakini. Yang terbukti adalah masih terjadi kegagalan keadilan, baik di Utara maupun Selatan, pada tingkat sedang hingga rendah dengan kecenderungan yang membaik pada aspek modal dan lahan serta memburuk pada kemudahan memulai usaha dan pemburu rente. Dengan memahami kegagalan keadilan yang ada, kebijakan terkait dapat direformulasi menuju pembangunan wilayah yang lebih baik. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alonso, W. 1980. “Five bell shapes in development.” Regional Science 45 (1): 5–16.

Bungin, B. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Combes, P.P., M. Lafourcade, J.F. Thisse and J.C. Toutaini. 2011. “The rise and fall of spatial inequalities in France: A long-run perspective.” Explorations in Economic History, 48 (2): 243-271.

Friedmann, J. 1966. Regional Development Policy: A Case Study of Venezuela. Cambridge: The MIT Press.

Grineski, S. E., T. W. Collins, P. Ford, R. Fitzgerald, R. Aldouri,G. Velázquez-Angulo, M. L. R. Aguilar and D. Lu. 2012. “Climate change and environmental injustice in a bi-national context.” Applied Geography, 33: 25-35.

Huang, H. and Y.H. Dennis Wei. 2015. “Spatial inequality of foreign direct investment in China: Institutional change, agglomeration economies, and comparative advantages.” Applied Geography, in Press.

Ituarte-Lima, C., C. L. McDermott and M. Mulyani 2014. “Assessing equity in national legal frameworks for REDD+: The case of Indonesia.” Environmental Science & Policy, 44: 291-300.

Kanbur, R. and A.J. Venables. 2005. “Spatial Inequality and Development.” In Spatial Inequality and Development, eds. R. Kanbur and A.J. Venables. Oxford: Oxford University Press.

Kim, S. 2008. Spatial Inequality and Economic Development: Theories, Facts, and Policies. Working Paper No. 16. Washington: World Bank.

Kuncoro, M. 2005. Lecture 4: Spatial Inequality. A lecture material. Online. http://www.mudrajad.com [February 22, 2011].

Kuznets, S. 1955. “Economic growth and income inequality.” American Economic Review, March: 1-28.

Li, Y. and Y.H.D. Wei. 2010. “The spatial-temporal hierarchy of regional inequality of China.” Applied Geography, 30: 303-316.

Lo, F.C, K. Salih and M. Douglass. 1981. “Rural Urban Transformation in Asia.” In Rural-urban Relations and Regional Development, ed. F.C. Lo. Nagoya: Maruzen Asia-UNCRD.

Markham, F. and B. Doran. 2015. “Equity, discrimination and remote policy: Investigating the centralization of remote service delivery in the Northern Territory.” Applied Geography, 58: 105-115.

McDermott, M., S. Mahanty and K. Schreckenberg. 2013. “Examining equity: A multidimensional framework forassessing equity in payments for ecosystem services.” Environmental Science & Policy, 33: 416-427.

Mubyarto 1998. Ketimpangan Antardaerah Penyebab Krisis Ekonomi.Suara Merdeka daily Online, http://www.suaramerdeka.com [October 19, 1998].

Patil, R.P. and T.M. Deepa. 2007. “Climate Change: The Challenges for Public Health Preparedness and Response- An Indian Case Study.” Indian Journal of Occupational & Environmental Medicine, 11: 113-115.

Slater, D. 1975. “Approaches to the problems of regional planning in the third world.” Progress in Planning 4(2): 97-167.

Sugiri, A. 2009. “Redressing Equity Issues in Natural Resource-Rich Regions: A Theoretical Framework for Sustaining Development in East Kalimantan, Indonesia.” pp. 107-135 in Environmental Ethics: Sustainability and Education, ed. E. Weber. Oxford: Inter-disciplinary Press.

Sugiri, A., I. Buchori and S. Soetomo. 2011. “Sustainable Metropolitan Development: Towards An Operational Model for Semarang Metropolitan Region.” The International Journal of Environmental. Cultural. Economic and Social Sustainability, 7(5): 301-323.

Sugiri, A. dan N. Nuraini. 2013. “Towards Equity-based Regional Development: Addressing Spatial Inequality in the Blitar Region.” The International Journal of Civic, Political, and Community Studies, 10 (3): 91-109.

Zeng, D.Z. and L. Zhao. 2010. “Globalization. interregional and international inequalities.” Journal of Urban Economics, 67: 352-361.

Published
2017-04-07
How to Cite
Sugiri, A., & Purba, Y. (2017). KESENJANGAN SPASIAL DAN KEGAGALAN KEADILAN PADA FUNGSI PRODUKSI DI WILAYAH BLITAR. Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 6(1), 46-59. https://doi.org/10.24252/jpm.v6i1.2523
Section
ARTICLES
Abstract viewed = 1537 times