SEBARAN LAND SURFACE TEMPERATURE, INDEKS KERAPATAN VEGETASI DAN INDEKS KERAPATAN BANGUNAN DI KOTA MAKASSAR
Abstract
Peningkatan jumlah penduduk yang terjadi di Kota Makassar berdampak pada pembangunan yang mengakibatkan perubahan pada penggunaan lahan dan perubahan fungsi lahan, sehingga hal ini menjadi salah satu penyebab peningkatan suhu permukaan tanah di Kota Makassar, hal tersebut juga telah dikaji dalam penelitian (Liong & Sugiarto Nasrullah, 2021) dimana lahan terbangun mengalami peningkatan sebanyak 13,1 % dan terjadi peningkatan nilai rerata Land Surface Temperature (LST) di Kota Makassar sebesar 0,39oC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran Land Surface Temperature (LST), Indeks Kerapatan Vegetasi, dan Indeks Kerapatan Bangunan di Kota Makassar Tahun 2013, 2017, dan 2021. Dalam penelitian ini digunakan data penginderaan jauh yang berupa citra Satelit Landsat 8. Data tersebut digunakan untuk memperoleh sebaran LST, Kerapatan Indeks Vegetasi, dan Indeks Kerapatan Bangunan di Kota Makassar. Landsat 8 menggunakan perhitungan dan kalibrasi skala Digital Number (DN) dimana menggunakan dua parameter sensor yaitu Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS) (Ikhwan, 2013). Analisis suhu permukaan tanah dibuat menggunakan model algoritma Land Surface Temperatur (LST) yaitu Mono-window Brightness Temperature, Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dan Normalized Difference Built-Up Index (NDBI). Hasil Penelitian diperoleh bahwa variasi suhu permukaan daratan Kota Makassar berkisar antara 20oC - 33oC pada tahun 2013 dan 15 oC - 31 oC pada tahun 2021. Variasi indeks kehijauan vegetasi paling tinggi berkisar 0,26 - 1,00 pada tahun 2013 dan 0,15 – 1,00 pada tahun 2021. Sementara itu, indeks kerapatan bangunan tertinggi dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2021 berkisar -1 – 0.
Downloads
By Submitting your manuscript to our journal, your are following Copyright & License